Postingan

Adab Berteman.

Adab Berteman. Al-Imam Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali di dalam kitab Bidayatul Hidayah mengatakan ada dua puluh tiga perkara adab seorang yang bersahabat dengan temannya, yaitu : 1. Mendahulukan teman dengan memberi harta (membantu uang), sekalipun kita sangat membutuhkannya. 2. Bila tidak mampu berbuat demikian, berikan sesuatu yang lebih dari kebutuhan diri bila temannya berkehendak. 3. Memberikan pertolongan secepat mungkin kepada teman untuk mencapai tujuannya, walaupun teman tidak minta tolong. 4. Menutup rahasianya. 5. Menutup aib temannya. 6. Bila ada orang yang mengatakan aib temannya, jangan di dengar. 7. Apabila mendengar orang memuji teman atau mendengar sesuatu yang menyenangkannya, sampaikanlah hal itu padanya. 8. Apabila si teman memberi kabar, dengarkanlah dengan sungguh-sungguh. 9. Jangan suka berdebat. 10. Panggilah nama temanmu dengan nama kesenangannya. 11. Apabila teman berbuat baik, bersyukurlah dan berterima kasih

Adab Murid Terhadap Guru.

Adab Murid Terhadap Guru. Al Imam Muhammad bin Muhammad Al Ghazali di dalam kitab Bidayatul Hidayah mengatakan : Jika engkau seorang murid, maka beradablah kepada gurumu dengan adab yang mulia, adab-adab mulia tersebut adalah : 1. Mendahului salam dan penghormatan kepadanya. 2. Tidak banyak berbicara di hadapannya. 3. Tidak berbicara sebelum guru bertanya dan tidak bertanya sebelum mohon izin darinya. 4. Tidak menyampaikan sesuatu yang menentang pendapatnya atau menukil pendapat ulama lain yang berbeda dengannya. 5. Tidak mengisyaratkan sesuatu yang berbeda dengan pendapatnya sehingga engkau merasa lebih benar darinya. 6. Tidak bermusyawarah dengan seseorang di hadapannya dan tidak banyak menoleh ke berbagai arah, tetapi sebaiknya engkau duduk di hadapannya dengan menundukkan kepala, tenang, penuh adab seperti saat engkau melakukan shalat. 7. Tidak banyak bertanya kepadanya saat dia lelah atau sedang susah. 8. Ikut berdiri ketika dia bangun dari du

MUTIARA HIKMAH 5

Gambar
MUTIARA HIKMAH 5

Manfaat Dan Pentingnya Shalat Dhuha.

Manfaat Dan Pentingnya Shalat Dhuha. حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ الْجُرَيْرِيُّ هُوَ ابْنُ فَرُّوخَ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami 'Abbas Al Jurairiy dia adalah anak dari Farrukh dari Abu 'Utsman An-Nahdiy dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata: "Kekasihku (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) telah berwasiat kepadaku dengan tiga perkara yang tidak akan pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal dunia, yaitu shaum tiga hari pada setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dengan shalat witir terlebih dahulu". (HR. Bukhori No.1107, Muslim No.1182, At Tirmidzi No.691, An Nasa’I No.2392

Adab Bertamu dan Memuliakan Tamu.

Adab Bertamu dan Memuliakan Tamu. Pembaca muslim yang dimuliakan oleh Allah ta’ala, seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir akan mengimani wajibnya memuliakan tamu sehingga ia akan menempatkannya sesuai dengan kedudukannya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ “Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari) Berikut ini adalah adab-adab yang berkaitan dengan tamu dan bertamu. Kami membagi pembahasan ini dalam dua bagian, yaitu adab bagi tuan rumah dan adab bagi tamu. Adab Bagi Tuan Rumah. 1. Ketika mengundang seseorang, hendaknya mengundang orang-orang yang bertakwa, bukan orang yang fajir (bermudah-mudahan dalam dosa), sebagaimana sabda Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا,وَلاَ يَأْكُلُ طَعَامَك َإِلاَّ تَقِيٌّ “Janganlah engkau berteman melain