Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Fidyah Dengan Shalawat Fatih.

Fidyah Dengan Shalawat Fatih. فدية بصلاة الفاتح اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُـحَمَّدِ نِ اْلفَاتِحِ لِمَا اُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِاْلحَقِّ بِاْلحَقِّ وَاْلهَادِيْ اِلَى صِرَاطِكَ اْلمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ أَلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ اْلعَظِيْمِ ( 10× ) اللهم اِنَّ هَذِهِ الصَّلاَةَ أُهْدِيْهَا لِكُلِّ مَنْ لَهُ عَلَيَّ وَعَلىَ وَالِدَيَّ تَبَاعَةٌ أَوْ مَظْلَمَةٌ أَوْ حَقٌّ أَوْ دَيْنٌ يُطَالِبُنِيْ بِهِ وَإِيَّاهُمَا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بَيْنَ يَدَيْكَ مِنْ خُرُوْجِيْ وَخُرُوْجِهِمَا مِنْ بَطْنِ أُمِّيْ وَأُمِّهِمَا إِلَى مُسْتَقَرِّيْ وَمُسْتَقَرِّهِمَا فِى التُّرَابِ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْهُمَا وَبَلِّغِ الثَّوَابَ إِلَيْهِمْ يَقْتَسِمُوْنَ ذَاِلكَ عَلَى قَدْرِ أَنْصِبَآئِهِمْ وَحِصَصِهِمْ فِى التَّبِعَاتِ وَالظَّلاَمَاتِ وَالدُّيُوْنِ وَاْلحُقُوْقِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ. وَاْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَال

Penebus Dosa Ghibah.

Penebus Dosa Ghibah. Syekh Abdul Wahhab Asy Sya’raniy radhiyallahu anhu (wafat tahun 973 Hijriyah) menyebutkan dalam kitab Lawaqihul Anwar Qudsiyah Fil Uhudil Muhammadiyah halaman 406 bahwasanya: Syekh Abu Al Mawahib Asy Syadzilliy (wafat 901 Hijriyah) berkata: رأيت النبي صلى الله عليه و سلم في المنام فقلت يا رسول الله ما كفارة الغيبة إذا لم تبلغ صاحبها ؟ فقال كفارتها أن تقرأ قل هو الله أحد والمعوذتين وتهدي ثواب ذلك في صحائف من اغتبته . والله غفور رحيم . Aku bermimpi bertemu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan aku bertanya: Ya Rasulallah, apa kaffarat (penggugur) dosa ghibah di mana si korban tidak mengetahui kalau dirinya sering dighibahi ? Beliau menjawab: Penggugur dosa ghibah tersebut adalah kau baca surat Al Ikhlash (Qulhu) dan Muawwidzatain (Al Falaq dan An Nas) lalu engkau hadiahkan pahala bacaan tersebut mengisi catatan kebaikan orang yang kau ghibahi. Dan Allah Maha pengampun dan Maha Penyayang. Adapun jika orang yang kita ghibahi telah mengetahui bahwa kita tel

Hukum Memakai Cadar Menurut Mazhab Empat.

Majelis Nuurus Sa’aadah.  Hukum Memakai Cadar Menurut Mazhab Empat. Dalam bahasa Arab, cadar diterjemahkan dengan “niqab”. Niqab berarti pakaian yang menutupi wajah seseorang. Dengan demikian, pembahasan soal hukum memakai cadar tidak bisa lepas dari pembahasan soal batasan aurat perempuan, terutama terkait wajah. Para ulama berbeda pendapat soal status wajah perempuan; apakah termasuk aurat atau tidak? Pertama, mayoritas ulama meliputi ulama mazhab Hanafi, ulama mazhab Maliki, sebagian besar ulama mazhab Syafi’i, dan ulama mazhab Hanbali menyatakan, wajah perempuan tidak termasuk aurat, sehingga tidak wajib ditutupi. Syekh Al-Marghinani dari mazhab Hanafi berkata:    وَبَدَنُ الْحُرَّةِ كُلُّهَا عَوْرَةٌ إِلَّا وَجْهَهَا وَكَفَّيْهَا    “Dan keseluruhan badan perempuan merdeka adalah aurat, kecuali wajahnya dan kedua telapak tangannya.” (Lihat: Ali bin Abu Bakar al-Marghinani, al-Hidayah Syarh Al-Bidayah, juz 1, h. 285).   Senada dengan Al-Marghinani, Syekh Ibnu Khalf al-Baji dari maz