Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Kopi, Tasbih dan Menziarahi Wali Allah.

Gambar
Kopi, Tasbih dan Menziarahi Wali Allah. Habib Ahmad bin Hasan Al Attos, memberi sebuah ijazah secara tertulis yang diberikan kepada Syekh Yusuf An Nab'hani, yang kemudian ijazah sanad tersebut ditulis di salah satu kitab beliau yang berjudul "Jawahirul Bihar" halaman 1613 baris ke-6, dan ini saya kutip sebuah riwayat dari naskah ijazah tersebut: ومما سمعته من سيدي العارف بالله أبي بكـر بن عبد الله بن طالب العطاس , قال : كان السيد أحمد بن علي بحـر القديمي يجتمع بالنبي صلي الله عليه وسلم يقظـة . فقال له يوما : أريـد أن أروي عنك حـديثاً بلا واسطة . فقال له : أحـدثك بثـلاثـة أحـاديث : الأول : ما زال ريح قهوة البن في فـم الإنسان تـسـتـغـفـر له الملائكة . الثاني : من اتخـذ سبحـة ليذكـر الله بها كتب من الذاكـرين الله كثـيـراً ، إن ذكـر بها أو لم يذكـر بها . والثالث : من وقـف بين يدي ولي لله حي أو ميـت فكأنما عبد الله تعالي في زوايا الأرض حتى تقطع إربـاً أربـاً . هكذا كما في "جواهر البحار في فضائل النبي المختار" ص ١٦١٣ خ ٦ . اهـ Kurang lebih artinya : Dan sebagian

Hizib Nawawi.

Hizib Nawawi. Orang yang mengamalkan hizib atau doa ini insya Allah akan memiliki kekuatan batin amat besar, setengah para ahli hikmah menjelaskan, seseorang yang memusuhi atau zalim kepada orang yang punya hizib ini, maka orang itu akan hancur dengan sendirinya. Orang yang zalim kepada orang yang memiliki hizib ini maka ia pun akan banyak dizalimi orang lain, sebanding atau bahkan lebih besar dibandingkan kezaliman yang dilakukan pada pemegang hizib ini. Hizib ini akan bereaksi keras, terutama kepada orang zalim, walau pengamal hizib ini tidak mendoakan keburukan kepada orang yang menzoliminya. Hizib ini hendaknya untuk pertama kali untuk dibaca atau di amalkan sehabis sholat lima waktu sebanyak 7x dan diamalkan sebanyak 41x setiap malam selama satu minggu, jika sudah selesai mengamalkan satu minggu maka cukup dibaca 1x setiap habis sholat lima waktu. Hizib ini juga bisa untuk menolong orang lain yang dalam keadaan bahaya, dengan cara membacakan hizib ini sebanyak 7x ulang lalu tiup

Do’a Al Habib Ali bin Husin Al Athos rhm.

Do’a Al Habib Ali bin Husin Al Athos rhm.  اللهم بِحَقِّ مُحَمَّدٍ الَّذِىْ هَدَيْتَ بِهِ النَّاسْ وَجَلَيْتَ بِهِ الْأَغْلَاسْ وَبِحَقِّ عُمَرِ الْعَطَّاسْ، وَبِحَقِّ وَمَا حَوَاهُ كِتَابُ الْقِرْطَاسْ، وَكِتَابُ تَاجِ الْأَعْرَاسْ،  أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْحَاكِمِ بَيْنَ النَّاسْ،  وَ اَنْ تُنْزِلَ بِأَعْدَائِنَا كُلَّ بُؤْسٍ وَبَأسْ وَتَقْطَعَ مِنْهُمْ كُلَّ رَأسْ وَتُخَرِّبَ مِنْهُمْ كُلَّ سَاسْ وَتُنَزِّلَهُمْ مَنْزِلَةَ الْقَائِلِ لَامِسَاسْ وَ لَا تُخْلِفْهُمْ إِلاَّوَعْدَ الْهَلَاكِ وَالْإِفْلَاسْ وَالْبُعْدِ وَالطَّرْدِ وَالْإِبْلَاسْ يَاقَادِرُ يَاقَوِيِّ يَاعَزِيْزُ ALLAHUMMA BIHAQQI MUHAMMADIN ALLADzII HADAITA BIHIN NAAS, WA JALAITA BIHIL AGhLAAS, WA BIHAQQI 'UMARIL 'AThThOOS, WA BIHAQQI WA MAA HAWAAHU KITAABUL QIRThOOS, WA KITAABU TAAJIL A'ROOS. AN TUShOLLIYA 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN AL HAAKIMI BAINAN NAAS, WA AN TUNZILA BI A'DAA-INAA KULLA BU-SIN WA BAAS, WA TAQThO'A MINHUM KULLA ROOS, WA TUKhORRIBA MINHUM KULLA SAAS, WA T

Shalawat SHALLALLAAHU ‘ALAA MUHAMMAD.

Shalawat SHALLALLAAHU ‘ALAA MUHAMMAD. صلى الله على محمد SHALLALLAAHU ‘ALAA MUHAMMAD. Artinya: Semoga Allah memberikan shalawat (rahmat yang disertakan ta'zhim) kepada Nabi Muhammad. Imam Abdul Wahhab Asy Sya'raniy (wafat 973 Hijriyah) mengutip perkatakan Rasulullah shallallahu Alaihi Wa sallam: "Siapa saja yang membaca shalawat di atas, Allah Taala akan bukakan 70 pintu Rahmat, mendapat kecintaan dari orang lain dan tidak ada yang membenci dirinya melainkan orang yang punya sifat nifaq”. Syekh Ali Al Khawwash Radhiyallahu Anhu berkata: "Hadis tersebut diriwayatkan para ahli ma'rifah melalui Khidhir dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Menurut kami jalur sanadnya sampai pada martabat shohih sekalipun para ahli hadist menolak jalur periwayatnnya lantaran mereka mempertahankan basic ilmu riwayat mereka. Imam Syamsuddin Muhammad Bin Abdurrahman As Sakhawiy (wafat 903 Hijriyah) mengutip dari imam Majduddin Faizruz Abadi dari Imam Ali Bin Ishaq As Samarqandiy

Permasalahan hamil di luar nikah.

Assalamualaikum.  Habib, afwan mohon pencerahannya. Ada pertanyaan.  Kisah : ada laki-laki dan perempuan yg melakukan hubungan badan diluar pernikahan (zina), lalu si perempuan ini hamil, namun sampai lahir anak dalam kandungan keduanya tidak melangsungkan pernikahan. Usia anak 6 tahun sang ibu meninggal dunia. Pertanyaan :  1. Bagaimana dengan nasab anak tsb.?? 2. Siapa yg bertanggung jawab dalam nafaqohnya sebelum ibunya meninggal?? 3. Siapa yg bertanggung jawab nafaqoh setelah ibunya meninggal?? 4. Kalo anak tsb perempuan maka siapa yg menjadi wali saat pernikahannya?? 5. Saat nikah dengan wali hakim maka siapa yg menyerahkan perwaliannya? 6. Apakah anak tersebut bisa mendapat warisan? 7. Apakah boleh dinikahi dengan yang menghamilnya? 8. Apakah anak tersebut (anak yang lahir dari hasil zinanya) boleh di nikahi oleh ayahnya? Mohon penjelasannya. Jawaban. Wa'alaikumussalam. 1. Nasabnya ke ibunya, jika anak lahir di luar nikah, jika tidak menikah ataupun kurang dari 6 bulan 2 deti

Kitab Washiyatul Musthofa (Asy Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya'roni).

Diterjemahkan dari kitab Washiyatul Musthofa (Asy Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya'roni). Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.  Segala puji bagi Allah yang mengurus semua alam, dan Shalawat serta Salam (Hormat) kepada penghulu kita Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan sahabatnya. Dan setelah itu (Pembukaan). Ini adalah Wasiyat Al Musthafa (Nabi Muhammad Saw) kepada Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib Karromallohu Wajhah.   Sayyidina Ali berkata: Aku dipanggil oleh Rasulullah Saw, lalu aku menyepi (berduaan) bersama beliau dirumah-Nya.  Lalu beliau berkata kepadaku: "Wahai Ali, pangkatmu menurutku sama seperti Nabi Harun A.S saudaranya Nabi Musa A.S, hanya saja tidak ada Nabi setelah aku. Sesungguhnya aku akan memberikan wasiyat kepadamu, jika kamu menjaga dan mengamalkannya, maka kamu akan hidup terpuji dan mati dalam keadaan syahid, serta dibangkitkan dihari kiamat dalam keadaan faqih serta 'alim. Wahai Ali, Barang siapa yang memakan makanan yang halal,