Kitab Lubabul Hadits Bab 25.


Kitab Lubabul Hadits Bab 25.

ﻓﻲ ﻓﻀﻴﻠﺔ ﺍﻟﻨﻜﺎﺡ

Keutamaan Nikah.

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :  ﺍﻟﺘَّﺰْﻭﻳﺞُ ﺑَﺮَﻛﺔٌ ﻭﺍﻟﻮَﻟﺪُ ﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻓَﺄَﻛْﺮﻣﻮﺍ ﺃﻭْﻻَﺩَﻛُﻢْ ﻓﺈﻥَّ ﻛَﺮَﺍﻣَﺔَ ﺍﻷﻭﻻﺩِ ﻋِﺒَﺎﺩَﺓٌ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Nikah itu berkah, (mempunyai) anak itu rahmat, maka mulyakanlah anak-anak kalian karena sesungguhnya memulyakan anak itu adalah ibadah.

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :  ﺍﻟﻨِّﻜَﺎﺡُ ﺳُﻨَّﺘِﻲ ﻓَﻤِﻦْ ﺭَﻏِﺐَ ﻋَﻦْ ﺳُﻨَّﺘِﻲ ﻓﻠﻴﺲ ﻣﻨﻲ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Nikah itu sunnahku maka barangsiapa benci sunnahku (tidak mau menikah) maka tidak termasuk golonganku.

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :   ﺍﻟﺤَﺮَﺍﺋِﺮُ ﺻَﻼﺡُ ﺍﻟﺒَﻴْﺖِ ﻭﺍﻹﻣﺎﺀُ ﻓَﺴَﺎﺩُ ﺍﻟﺒَﻴْﺖِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Wanita-wanita merdeka itu menjadi kemaslahatan (kebaikan) rumah. Adapun wanita-wanita budak itu kehancuran (kerusakan) rumah.

Penjelasan : Al Manawi mengatakan, bahwa wanita-wanita budak itu menyusahkan, mereka tidak takut atas harta-hartanya dan pada umumnya tidak dapat menciptakan kebaikan menegakkan aturan rumah tangga.

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :  ﻣَﻦْ ﺃﺭَﺍﺩَ ﺃﻥْ ﻳَﻠْﻘَﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻃَﺎﻫِﺮﺍ ﻣُﻄَﻬَّﺮﺍ ﻓَﻠْﻴَﺘَﺰَﻭَّﺝِ ﺍﻟﺤَﺮﺍﺋِﺮَ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa ingin berjumpa Allah SWT dalam keadaan suci dan disucikan maka nikahilah wanita-wanita merdeka.

Penjelasan : Yang dimaksud suci dan disucikan disini adalah selamat dari dosa-dosa yang berhubungan dengan farji-farji (kemaluan).

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :  ﺍﻟﺘَﻤِﺴُﻮﺍ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕَ ﺑﺎﻟﻨِّﻜَﺎﺡِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Carilah rizki kalian dengan menikah.

Penjelasan : Melakukan pernikah dapat menarik keberkahan apabila dengan niat yang baik, di dalam riwayat Al Bazzar dari Ibnu Abbas ra. disebutkan : Nikahlah kamu sekalian, niscaya berkat pernikahan itu dapat mendatangkan harta kepadamu, dan rizki itu dapat bertambah dengan lantaran nikah.

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :  ﻣَﻦْ ﺗَﺰَﻭَّﺝَ ﻓَﻘَﺪْ ﺃُﻋْﻄﻲ ﻧِﺼْﻒَ ﺍﻟﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa menikah maka dia benar-benar telah dikasih separuh ibadah.

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :  ﺷِﺮَﺍﺭُﻛُﻢْ ﻋُﺰَّﺍﺑُﻜُﻢ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sejelek-jelek kalian adalah kebujangan (orang yang tidak mau menikah) kalian.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺷِﺮَﺍﺭُﻛُﻢْ ﻋُﺰَّﺍﺑُﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺭَﺍﺫِﻝُ ﻣَﻮْﺗَﺎﻛُﻢْ ﻋُﺰَّﺍﺑُﻜُﻢْ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sejelek-jelek kalian adalah kebujangan kalian dan sejelek-jelek kematian kalian adalah mati membujang (orang yang tidak mau menikah padahal mampu). .

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :  ﺷِﺮَﺍﺭُﻛُﻢْ ﻋُﺰَّﺍﺑُﻜُﻢْ ﺭَﻛْﻌَﺘَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﻣُﺘَﺄَﻫّﻞٍ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺳَﺒْﻌِﻴﻦَ ﺭَﻛْﻌَﺔً ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮ ﻣُﺘَﺄَﻫِّﻞٍ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sejelek-jelek kaliana adalah kebujangan kalian. Dua raka’at dari orang yang berkeluarga lebih baik daripada tujuhpuluh raka’at dari orang yang tidak berumah tangga.

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :  ﻣَﺎ ﺃﻃْﻌَﻤْﺖَ ﺯَﻭﺟَﺘَﻚَ ﻓَﻬُﻮَ ﻟَﻚَ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Makanan apa saja yang engkau berikan kepada istrimu maka menjadi sedekah bagimu.

(Kitab Lubabul Hadits – Al Imam Al Hafizh Jalaluddin Abdrurrahman bin Abi Bakar As Suyuthiy, Bab Keutamaan Nikah, Halaman 60, Penerbit Darul Kutub Al Islamiyyah)
                
Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/habibshulfialaydrus
LINE : shulfialaydrus         
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
           
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shalawat ‘Azhimiyyah (As Sayyid Ahmad bin Idris (Tarekat Idrisiyyah)).

Ratib Al Akbar.

SHALAWAT ISMUL A’ZHOM.