Shalawat Munjiyah/Tunjina Beserta Sanad Muttashil Kepada Syekh Musa Adh Dharir.
Shalawat Munjiyah/Tunjina Beserta Sanad
Muttashil Kepada Syekh Musa Adh Dharir.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ. وَتَقْضِىْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ
الْحَاجَاتِ. وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ. وَتَرْفَعُنَا
بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ. وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى الْغَايَاتِ
مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاتِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
ALLAHUMMA ShOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN
ShOLAATAN TUNJIINAA BIHAA MIN JAMII’IL AHWAALI WAL AFAAT(I), WA TAQDhII LANAA
BIHAA JAMII’AL HAAJAAT(I), WA TUThOHHIRUNAA BIHAA MIN JAMII’IS SAYYI’AAT(I), WA
TARFA’UNAA BIHAA ‘INDAKA A’LAD DAROJAAT(I), WA TUBALLIGhUNAA BIHAA AQShOOL
GhOOYAATI MIN JAMII’IL KhOIROOTI FIL HAYAATI WA BA’DAL MAMAAT(I), WA ‘ALAA
AALIHI WA ShOHBIHI WA SALLIM TASLIMAN KATsIIRO(N).
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat
(rahmat) atas penghulu kami Nabi Muhammad, semoga dengan berkah shalawat itu
Engkau lepaskan kami dari segala bencana dan musibah, Engkau tunaikan segala
hajat kami, Engkau bersihkan kami dari segala kejahatan dan Engkau tingkatkan
derajat kami di sisi Engkau, Engkau sampaikan tujuan maksimal kami dari semua
kebaikan kehidupan kami baik di dunia maupun sesudah wafat. Dan
limpahkanlah shalawat kepada keluarga dan para sahabat beliau. Dan limpahkan
juga sebenar-benar salam kepada mereka”.
عن الشيخ الصالح موسى الضرير رحمه الله، قال :
ركبت البحر الملح وقامت علينا ريح قل من ينجو منها من الغرق وضج الناسفغلبتني عيني
فنمت فرايت الني صلى الله عليه وسلم وهو يقول : قل لأهل المركب يقولوا ألف مرة {
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد صلاة تنجينا بها من جميع الأهوال والآفات
وتقضي لنا بها جميع الحاجات ... االخ } فاستيقطت وأعلمت أهل المركب بالرؤيا فصلينا
بها ثلثمائة مرة ففرج الله عنا
Dari Syekh Sholeh Musa Al-Dhorir ia berkata:
Aku menaiki perahu di lautan lalu kami diserang angin yang besar sehingga
sedikit dari kami yang selamat dari karam. Aku merasa sangat ngantuk dan
tertidur, lalu aku bermimpi bertemu Nabi beliau bersabda: Katakan pada para
penumpang perahu untuk mengucapkan ini 1000 (seribu) kali [اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد صلاة تنجينا بها من جميع الأهوال
والآفات .. dst] lalu aku
terbangun dan mengajarkan bacaan tersebut pada seluruh penumpang kapal. Lalu
kami membaca shalawat itu baru sampai 300 kali lalu Allah menyelamatkan kami.
Diantara shalawat yang mujarrab untuk
mendatangkan manfaat dan menolak mushibah adalah shalawat Al Munjiyah. Shalawat
ini dinisbahkan kepada seorang ulama besar yang bernama Syaikh Ash Shalih Musa
Adh Dharir. Imam As Samhudiy mengatakan dalam kitabnya Jawahir Al Iqdain
Fi Fadhl Al Sarafain, “Siapa saja yang menginginkan selamat dari Thaun
(wabah), maka hendaknya ia memperbanyak membaca shalawat Al Munjiyah.
Syaikh Ahmad Al Shawiy Al Malikiy menamakan
shalawat ini dengan nama shalawat Al Munajah (permohonan) dan shalawat Tafrij
Al Kurub (menghempas kesulitan).
Biografi Syaikh Musa Adh Dharir
Dari berbagai sumber yang penulis miliki
tidak ditemukan catatan mengenai tahun kelahiran dan wafat beliau, meski
diketahui qurun (masa) beliau hidup. Syaikh Musa Adh Dharir adalah seorang
ulama besar yang menjadi salah satu tuan guru dari Syaikh Umar Ibn Ali Ibn
Salim Al Lakhamiy Al Malikiy yang terkenal dengan julukan Tajuddin Al
Fakihaniy. Diantara para raksasa ilmu yang menjadi guru Syaikh Umar Ibn Ali Ibn
Al Fakihaniy adalah:
1. Syaikh Nashiruddin Ibn Al Munayyir Al
Malikiy (W. 683 H)
2. Syaikh Ahmad Ibn Idris Ash Shanhajiy Al
Qarafiy (W. 684 H)
3. Syaikh Taqyuddin Ibn Daqiq Al I’d (W. 702
H)
4. Syaikh Syarafuddin Al Dimyathiy (W. 705 H)
Keistimewaan dan keutamaan shalawat Al
Munjiyat adalah:
1. Imam Dinawariy meriwayatkan: pada suatu
ketika masyarakat muslim ditimpa kesusahan atau penyakit menular. Maka mereka
kemudian membaca shalawat Al Munjiyah ini secara bersama-sama dan tidak berapa
lama, masyarakat bebas dari penyakit. Shalawat ini diakui oleh banyak ulama,
mendatangkan sangat banyak manfaat.
2. Syaikh Ali Al Buniy dan Imam Al Jazuliy
mengatakan bahwa; “Siapa saja yang mempunyai hajat, baik hajat dunia, maupun
hajat akhirat, bacalah shalawat ini sebanyak 1.000 kali, sebaiknya di waktu tengah
malam, insya Allah akan dikabulkan hajatnya dengan segera. Shalawat Al Munjiyah
lebih cepat dalam mendatangkan ijabah dari kilat yang menyambar, ia merupakan
eklisir (bahan untuk mengubah logam murah menjadi emas) dan anti oksin yang
mujarrab.”
Imam Umar Ibn Ali Al Lakhamiy Al Fakihaniy Al
Malikiy dalam kitabnya Al Fajrul Munir Fi Shalawat Ala An Nabiy Al Basyir
An Nadzir meriwayatkan bahwa: Syaikh Musa Ad Dharir, seorang yang shaleh
suatu ketika bercerita: “Aku sedang belayar menggunakan sebuah perahu
besar yang terbuat dari kayu namun tiba-tiba ada angin besar yang disebut angin
Al Iqlabiyyah, jarang sekali orang bisa selamat dari angin tersebut, sehingga
menyebabkan perahu yang aku tumpangi menabrak karang dan hendak karam. Pada
saat itu entah kenapa saya tidak panik seperti kebanyakan penumpang kapal. Saya
malah dikuasai rasa kantuk yang berat. Antara sadar dan tidak, Rasulullah
datang mengajarkan aku shalawat Al Munjiyah dan beliau berkata: ”Hendaknya orang-orang yang ada di perahu ini membaca sebanyak
1000 kali. Saya pun terbangun dan membaca di dalam hati. Saat saya sudah
membaca sebanyak 300 kali, maka perahu yang awalnya mulai oleng hampir
tenggelam itu perlahan kembali tegak seperti biasa dan pelayaran dilanjutkan
seperti tidak terjadi bencana apapun.
Imam Muhammad Ibn Ya’qub Fairuz Al Abadiy
mengatakan:” Telah mengabarkan kepadaku Syaikh Hasan Ibn Ali Al Aswaniy bahwa
siapa saja yang membaca shalawat Al Munjiyah sebanyak 1000 kali, maka Allah
akan mengabulkan segala hajatya dan Allah akan hilangkan kesusahan hidupnya”.
Sebagian ulama menyatakan “siapa saja yang
membaca shalawat Al Munjiyah ketika naik kapal laut, maka akan selamat dari
bahaya tenggelam. Siapa
saja yang membacanya saat terjadi thaun (wabah), maka ia akan diberikan
perlindungan dan rasa aman. Siapa saja yang membaca sebanyak 500 kali, maka ia
akan mendapat manfaat besar dan hidup dalam kecukupan.
Habib Salim Ibn Hafizh Ibn Syaikh Abi Bakr
Ibn Salim mengatakan: “Para ulama salaf telah mengamalkan amalan yang teruji
coba khasiatnya sebagai mediasi menggapai cita-cita dan menolak segala mushibah
diantaranya: membaca shalawat Al Munjiyah 1000 kali, melakukan ziarah Nabi Hud,
membaca surat Yasin 40 kali, membaca kitab Shahih Al Bukhariy dan membaca
16.000 kali “Ya Lathif”.
Sebagian orang membaca shalawat Al Munjiyat
menggunakan lafaz (صَلاَةً تُنَجِّيْنَا ), lafaz (تُنَجِّيْنَا) adalah bentuk fiil Mudhari’ dari kata
dasar fiil Madhi Mudha’af ( نَجَّى ), sedangkan lafaz ( تُنْجِيْنَا )
fiil Mudhari’ bentukan kata dasar fiil Madhi ( أَنْجَى ) dengan tambahan Hamzah. Lafaz
Tunajjina ataupun Tunjina keduanya merupakan bentuk fiil Mudhari’ dari fiil
Madhi Mutaaddiy (butuh kepada objek) yang memiliki arti menyelamatkan. Jadi
bacaan Tunajjina atau Tunjina jangan diributkan karena keduanya memiliki arti
yang sama. Hanya saja dari berbagai Naskah kumpulan kitab-kitab shalawat yang
penulis miliki, seluruh kitab-kitab tersebut menggunakan lafaz Tunjina. Imam
Muhammad Mahdi Al Fasiy dalam kitab Syarh Dalail Al Khairat dan Sayyid
Muhammad Ibn Alawiy Al Malikiy dalam kitab beliau Syawariq Al Anwar Min
Ad’iyyah Al Sadah Al Akhyar pun mencatatkan shalawat Al Munjiyah dengan
redaksi “Tunjiina”. Inilah yang menjadi alasan, kenapa penulis dalam buku ini
memilih untuk menyebutkan redaksi (تُنْجِيْنَا) ketimbang redaksi (تُنَجِّيْنَا ).
Adapun sanad yang muttashil yang alfaqir
(Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) miliki sebagai berikut:
الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن
الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة السيد أحمد بن أبي بكر بن
أحمد الحبشي عن العلامة محدث الحرمين أبو حفص عمر بن حمدان المحرسي التونسي
المالكي عن أحمد بن اسماعيل البرزنجي المدني عن السيد أحمد بن زيني دحلان المكي عن
الشيخ عثمان بن حسن الدمياطي عن الشيخ عبد المنعم بن أحمد العمادي الأزهري عن
الشيخ محمد بن عيسى الدفري عن الشيخ سالم بن عبد الله بن سالم البصري المكي عن
والده عن المسند محمد بن سليمان الرداني والشيخ محمد بن علاء الدين البابلي عن
العلامة شمس الدين محمد السخاوي عن ابن ظهيرة عن جمال الدين ابن عتيق بن حديدة
الانصاري عن ابن الفاكهاني اللخمي عن الصالح موسى الضرير رضي الله تعالى عنه
Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/
Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi
bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Qobiltu
BalasHapusQobiltu Ijazatukum
BalasHapusQobiltu
BalasHapusQobiltu
BalasHapusQobiltu ijazah habib
BalasHapusQobiltu ijazataka
BalasHapusQobiltu ijazah ya habib syukron katsir
BalasHapus