Menjauhi Fitnah Dajjal.
Menjauhi Fitnah Dajjal.
Wahai saudaraku, sungguh kita sekarang ini
berada di penghujung masa berakhirnya dunia, tanda-tanda akhir jaman (kiamat) sudah
bermunculan, seperti banyaknya fitnah, minum-minuman keras bertebaran, perjudian
dimana-mana, pembunuhan merajalela, jumlah wanita lebih banyak dari pada
lelaki, seorang anak melahirkan tuannya, berlomba-lomba dalam membangun
gedung-gedung bertingkat, banyak laki-laki yang suka memakai sutera dan
perabotan dari emas, munculnya para dai yang menyesatkan, para pemimpin yang
menyimpang, amanat disia-siakan dengan diserahkan kepada orang yang bukan
berpengalaman, sering terjadi bencana, gempa, banjir, gunung meletus.
harga-harga barang naik tajam, kaum perempuan keluar dengan berpakaian tapi
pada hakikatnya tidak menutupi tubuhnya, dll.
Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz pernah
berkata, bahwanya 8 para wali di Hadromaud bermimpi bahwa ikatan Dajjal sudah
terlepas. Jadi mungkin tidak lama lagi Dajjal akan keluar, oleh sebab itu
hendaknya kita untuk meninggkat iman dan takwa kita agar bisa selamat dari
fitnah Dajjal yang sangat dasyat, yang banyak dari mereka akan terperangkap
ketika kemunculan Dajjal, hanya dengan pertolongan Allahlah orang-orang yang
akan selamat dari fitnah tersebut, disini alfaqir akan memberikan beberapa
pengetahuan agar kita bisa selamat dari fitnah Dajjal. Yaitu:
1. Pertama: Berpegang teguh dengan ajaran Islam.
Modal utama untuk menghadapi fitnah Dajjal
adalah dengan mengenal ajaran Islam dengan benar, terutama lebih mendalami nama
dan sifat Allah. Karena dengan mengetahui hal ini, seseorang pasti tidak akan
tertipu dengan tipu muslihat Dajjal. Dajjal itu manusia biasa yang butuh makan
dan minum, sedangkan Allah tidak demikian. Dajjal itu buta, sedangkan Allah
tidak. Tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah di dunia sampai ia mati.
Adapun Dajjal bisa dilihat oleh manusia baik yang mukmin maupun yang kafir.
Oleh karena itu, ini merupakan isyarat akan pentingnya iman, apalagi dengan
mengenal serta memahami nama dan sifat Allah.
Mengenai hal ini, kita dapat melihat pada
kisah yang disebutkan dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri berikut ini:
“Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mu`minin
menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka
bertanya, ‘Kau mau kemana? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Hendak ke orang yang muncul
itu.’ Mereka bertanya, ‘Apa kau tidak beriman ada tuhan kami? ‘ Mu`min itu
menjawab: ‘Rabb kami tidaklah samar.’ Mereka berkata, ‘Bunuh dia.’ Lalu mereka
saling berkata satu sama lain, ‘Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh
seorang pun selain dia.’ Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mu`min
melihatnya, ia berkata, ‘Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Lalu Dajjal memerintahkan agar
dibelah. Ia berkata, ‘Ambil dan belahlah dia.’ Punggung dan perutnya dipenuhi
pukulan lalu Dajjal bertanya, ‘Apa kau tidak beriman padaku? ‘ Mu`min itu
menjawab, ‘Kau adalah Al Masih pendusta? ‘ Lalu Dajjal memerintahkannya
digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu
Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, ‘Berdirilah!’
Tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, ‘Apa kau beriman
padaku?’ Ia menjawab, ‘Aku semakin mengetahuimu.’ Setelah itu Dajjal berkata,
‘Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan
seperti ini setelahku.’ Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian
antara leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya.
Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang
mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga.”
Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah
manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb seluruh alam”
(HR. Muslim no. 2938).
Kedua: Berlindung pada
Allah dari fitnah Dajjal, terkhusus dalam shalat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ
بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ
جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Jika salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah
perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya Allah, aku meminta perlindungan
pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan
dari kejelekan fitnah Al Masih Ad Dajjal” (HR. Muslim no. 588).
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairoh
berkata,”Rasulullah saw. bersabda,”Apabila salah seorang dari kalian
bertasyahud maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal.” Dia berkata :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ
جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
ALLAHUMMA INNII A’UUDzUBIKA MIN ‘ADzAABI
JAHANNAMA WA MIN ‘ADzAABIL QOBRI WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAATI WA MIN
SyARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAALI.
Ya Allah, Sesungguhnya aku
berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan
dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.
Bacalah do’a itu didalam
sholat setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam, dan bacalah pula do’a itu
didalam do’a-do’a kalian agar kita mendapat perlindungan dari Allah dari fitnah
Dajjal.
Ketiga: Menghafal surat Al
Kahfi.
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk membaca awal-awal
surat Al Kahfi agar terlindung dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat lain
disebutkan akhir-akhir surat Al Kahfi yang dibaca. Intinya, surat Al Kahfi yang
dibaca bisa awal atau akhir surat. Dan yang lebih sempurna adalah menghafal
seluruh ayat dari surat tersebut.
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ
الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al
Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim
no. 809).
Dari An Nawas bin Sam’an, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ
عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ
“Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal,
bacalah awal-awal surat Al Kahfi” (HR. Muslim no. 2937).
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ
عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ ». قَالَ حَجَّاجٌ « مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ
الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ الكَهْفِ
“Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al
Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj
berkata, “Barangsiapa
membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi” (HR. Ahmad 6:
446. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk dalam
periwayat shahihain –Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Tholhah Al
Ya’mari yang termasuk perowi Muslim).
Keempat: Menjauh dari
Dajjal.
Karena bisa jadi seseorang menyangka bahwa ia
memiliki iman yang kokoh, namun ia terperangkap syubhat Dajjal. Akhirnya ia pun
menjadi pengikut setianya. Maka apabila
kemunculan Dajjal sudah kita dengar maka menjauhlah diri kita dari pusat
keramaian, untuk menyepi kegunung-gunung, atau ke Mekkah dan Madinah, karena
Dajjal akan mendatangi tempat-tempat yang ramai, dan tidak akan masuk ke Mekkah
dan Madinah karena dua kota itu terlindungi dari Dajjal.
Dari ‘Imron bin Hushain, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ
فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهْوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ
فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يُبْعَثُ بِهِ
مِنَ الشُّبُهَاتِ
“Barangsiapa mendengar kemunculan Dajjal, maka menjauhlah
darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dan ia mengira bahwa
ia punya iman (yang kokoh), malah ia yang menjadi pengikut Dajjal karena ia
terkena syubhatnya ketika Dajjal itu muncul” (HR. Abu Daud no. 4319
dan Ahmad).
ليس من بلد إلا سيطؤه الدجال إلا مكة والمدينة ليس له من نقابها نقب إلا عليه الملائكة صافين يحرسونها ثم ترجف المدينة بأهلها ثلاث رجفات فيخرج الله كل كافر ومنافق
“Tiada suatu negeri pun melainkan akan
diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinah yang tidak. Tiada suatu
lorong pun dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu, melainkan di situ ada
para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu
turunlah di suatu tanah yang berpasir (di luar Madinah). Lalu kota Madinah
bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dan dari goncangan-goncangan itu Allah
akan mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik (dari Makkah–Madinah).” (HR.
Bukhari no. 1881 dan Muslim no. 2943).
Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Pin BBM : 53C2A132
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/gsayyiroups/160814570679672/
Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Komentar
Posting Komentar