Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

MUTIARA HIKMAH 7

Gambar
MUTIARA HIKMAH 7

MUTIARA HIKMAH 6

Gambar
MUTIARA HIKMAH 6

Sejarah Wahabi di Yahudikan oleh Yahudi!! (Kenapa Yahudi mencipta wahabi??)

Sejarah Wahabi di Yahudikan oleh Yahudi!! (Kenapa Yahudi mencipta wahabi??) Yahudi adalah bangsa Israel yangg sangat benci kepada Tuhan Nabi Muhammad SAW hanya kerana Nabi akhir zaman itu bukanlah lagi dari Bani israel. Mereka bangsa yang terlalu tebal asobiahnya, sehingga mereka sanggup bermusuh dengan Tuhan. Sebab itu mereka cetuskan Ajaran anti Tuhan- anti Islam, sekularisme dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Yahudi juga dikenali sebagai Zionis. gerakan ini mula di susun rapi setelah Theodore Herl (pengasas organissasi yahudi internasional) menulis buku “Negara Yahudi” pada 1896. Konsep ZIONISME yg menganggap kaum yahudi adalah bangsa terpilih menjadi kuasa terunggul untuk memerintah dunia ini. memerintah dunia ini dari bukit Zion atau sion di Jarussalem sebagai pusat pemerintah yahudi. Disinilah terletaknya masjidil Aqsa yang telah wujud sejak zaman Nabi Ibrahim A.S ia adalah tapak bersejarah bagi semua agama samawi. Namun, kerana Yahudi dan Kristian menolak Nabi Muhammad SA

Adab Kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Adab Kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. 1. Mentaati dan mengikuti jalan kehidupan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik dalam urusan dunia ataupun agamanya. 2. Mendahulukan cinta kepadanya dari mencintai yang lain. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ Tidaklah sempurna keimanan salah seorang dari kalian sehingga aku lebih dia cintai dari anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia. (HR. Bukhori dan Muslim) 3. Mencintai orang yang beliau cintai, memusuhi orang yang beliau musuhi, dan meridhai apa yang beliau ridhai, serta marah terhadap sesuatu yang beliau murkai. 4. Memuliakannya ketika menyebut nama beliau atau mendengar nama beliau disebutkan disisih kita maka hendaknya kita bershalawat beserta salam kepadanya. 5. Membenarkan apa yang beliau kabarkan, baik tentang urusan agama, permasalahan dunia maupun hal ghaib tent

Adab Kepada Allah.

Adab Kepada Allah. Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali berkata di dalam kitab Bidayatul Hidayah : Hendaklah engkau mempelajari tata cara "duduk berteman" dengan Allah Swt. dan berbagai adab saat berdzikir kepada-Nya. Adab-adab itu adalah sebagai berikut : 1. Menundukkan kepala. 2. Memejamkan mata. 3. Menyatukan perhatian dan perasaan. 4. Selalu diam (dari selain dzikir). 5. Menenangkan anggota badan. 6. Bergegas melakukan perintah-Nya. 7. Menjauhi larangan-Nya. 8. Tidak berpaling dari-Nya. 9. Selalu mengingat-Nya. 10. Selalu merenungi ciptaan-Nya. 11. Mengutamakan yang haq atas yang batil. 12. Putus harapan dari makhluk. 13. Tunduk merendah di bawah kewibawaan-Nya. 14. Merasa hina dan penuh perasaan malu kepada-Nya. 15. Bersikap tenang dalam berusaha karena percaya dengan jaminan-Nya dan bertawakkal atas anugrah-Nya dengan meyakini bahwa yang terbaik adalah pilihan dan kehendakNya. Semua adab

Adab Anak Terhadap Ibu Dan Bapak.

Adab Anak Terhadap Ibu Dan Bapak. Al-Imam Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali di dalam kitab Bidayatul Hidayah mengatakan ada sepuluh perkara adab anak terhadap ibu bapak, yaitu : 1. Mendengar dan patuh kepada perkataan ibu dan bapaknya, serta segala apa yang disuruh oleh ibu bapaknya wajib diterima dan haram ditolaknya, kecuali apa yang dilarang didalam agama maka harus dihindari dengan berbicara secara sopan santun kepadanya. 2. Berdiri jika ibu dan bapak berdiri karena mengtakzimkannya. 3. Jangan berjalan di hadapan ibu bapaknya. 4. Jangan meninggikan suara melebihi suara ibu dan bapaknya. 5. Apabila ibu dan bapak memanggil hendaklah dijawab dengan kalimat yang sopan, yang mengesankan penghormatan seperti : labbaik atau na'am, jika dengan bahasa arab. 6. Bersungguh-sungguh dalam menuntut keridhaan orang tua dengan perkataan atau perbuatan serta merendahkan diri. 7. Berbuat kebajikanlah kepada ibu dan bapak dengan pekerjaan atau ucapan. 8. Jangan memandang kepada

Menjauhi Fitnah Dajjal.

Menjauhi Fitnah Dajjal.  Wahai saudaraku, sungguh kita sekarang ini berada di penghujung masa berakhirnya dunia, tanda-tanda akhir jaman (kiamat) sudah bermunculan, seperti banyaknya fitnah, minum-minuman keras bertebaran, perjudian dimana-mana, pembunuhan merajalela, jumlah wanita lebih banyak dari pada lelaki, seorang anak melahirkan tuannya, berlomba-lomba dalam membangun gedung-gedung bertingkat, banyak laki-laki yang suka memakai sutera dan perabotan dari emas, munculnya para dai yang menyesatkan, para pemimpin yang menyimpang, amanat disia-siakan dengan diserahkan kepada orang yang bukan berpengalaman, sering terjadi bencana, gempa, banjir, gunung meletus. harga-harga barang naik tajam, kaum perempuan keluar dengan berpakaian tapi pada hakikatnya tidak menutupi tubuhnya, dll. Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz pernah berkata, bahwanya 8 para wali di Hadromaud bermimpi bahwa ikatan Dajjal sudah terlepas. Jadi mungkin tidak lama lagi Dajjal akan keluar, oleh sebab itu hend

Adab-adab membaca Al Qur’an.

Adab-adab membaca Al Qur’an. 1. Hendaklah yang membaca Al Qur’an berniat ikhlas, mengharapkan ridha Allah, bukan berniat ingin cari dunia atau cari pujian. 2. Membaca dalam keadaan suci, dengan adanya wudhu, duduk yang sopan dan tenang. Dalam membaca Al-Qur’an seseorang dianjurkan dalam keadaan suci. Namun, diperbolehkan apabila dia membaca dalam keadaan terkena najis. Imam Haromain berkata, “Orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.” (At-Tibyan, hal. 58-59) 3. Disunnahkan membaca Al Qur’an dalam keadaan mulut yang bersih. Bau mulut tersebut bisa dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya. 4. Disunatkan membaca Al Quran menghadap ke Qiblat, membacanya dengan khusyu' dan tenang; sebaiknya dengan berpakaian yang bersih dan memakai wangi-wangian. 5. Membaca dengan suara yang lembut, pelan (tartil), tidak terlalu cepat agar dapat memahami tiap ayat yang