Kitab Washiyatul Musthofa (Asy Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya'roni).
Diterjemahkan dari kitab Washiyatul Musthofa (Asy Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya'roni).
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah yang mengurus semua alam, dan Shalawat serta Salam (Hormat) kepada penghulu kita Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan sahabatnya. Dan setelah itu (Pembukaan). Ini adalah Wasiyat Al Musthafa (Nabi Muhammad Saw) kepada Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib Karromallohu Wajhah.
Sayyidina Ali berkata: Aku dipanggil oleh Rasulullah Saw, lalu aku menyepi (berduaan) bersama beliau dirumah-Nya.
Lalu beliau berkata kepadaku: "Wahai Ali, pangkatmu menurutku sama seperti Nabi Harun A.S saudaranya Nabi Musa A.S, hanya saja tidak ada Nabi setelah aku. Sesungguhnya aku akan memberikan wasiyat kepadamu, jika kamu menjaga dan mengamalkannya, maka kamu akan hidup terpuji dan mati dalam keadaan syahid, serta dibangkitkan dihari kiamat dalam keadaan faqih serta 'alim.
Wahai Ali, Barang siapa yang memakan makanan yang halal, maka agamanya akan menjadi bersih, hatinya menjadi lunak, dan tidak ada penghalang bagi doa-doa yang ia panjatkan.
Wahai Ali, Barang siapa yang memakan makanan yang Syubhat, maka agamanya akan samar baginya dan hatinya menjadi gelap. Dan barang siapa yang memakan makanan yang haram, maka hatinya akan mati, agamanya akan ringan, lemah keyakinannya, Allah akan menghalangi doa yang ia panjatkan (tidak dikabulkan doanya), dan sedikit ibadahnya (malas untuk beribadah).
Wahai Ali, Jika Allah murka kepada seseorang, maka Allah akan memberikan kepadanya rizki yang haram. Dan jika Allah sangat murka kepadanya, maka Allah akan menjadikan setan sebagai wakilnya yang selalu mengajaknya kepada harta yang haram, menemaninya, menyibukkannnya terhadap dunia dan mengalahkan akhirat, dan ia memudahkannya untuk urusan dunianya. Dan ia berkata: Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Wahai Ali, Seseorang yang berjalan kaki untuk mencari barang yang haram, maka setan menjadi temannya. Jika ia berkendara, maka setan dibonceng olehnya. Dan seseorang yang mengumpulkan harta yang haram, maka setan akan memakannya dan ia akan lupa menyebut nama Allah ketika berjima’, sehingga setan ikut andil dalam proses pembuatan anaknya. Dan ini sesuai dengan firman Allah Swt: “wasyaarikhum fil amwaali wal awlaadi wa ‘idhum”.
Wahai Ali, Allah tidak menerima Shalat tanpa wudhu dan shadaqah dari harta yang haram.
Wahai Ali, Seorang muslim senantiasa berada dalam tambahan pada agamanya selama ia tidak makan dari harta yang haram, dan barang siapa yang berpisah dari Ulama, maka hatinya akan mati, dan buta (inkar) dari kepatuhan kepada Allah ta’ala.
Wahai Ali, Barang siapa yang membaca Al Qur’an namun tidak menghalalkan perkara yang dihalalkan Allah dan tidak mengharamkan perkara yang diharamkan Allah, maka ia termasuk orang-orang yang membuang kitab Allah (Al Qur’an) dibelakang punggungnya.
Fashal tentang Wudhu dan Shalat.
Nabi Muhammad Saw bersabda: Sempurnakanlah wudhu kamu, karena menyempurnakan wudhu adalah sebagian dari iman. Jika engkau berwudhu maka janganlah berlebihan menggunakan air. Jika engkau selesai berwudhu maka bacalah –Innaa anzalnaahu fii lailatil qadri - (Surat al-Qadr) sepuluh kali setelah engkau selesai membasuh dua telapak kaki, maka Allah Swt menghilangkan rasa kesusahanmu.
Wahai Ali, Jika kamu selesai berwudhu ambillah air lalu usaplah lehermu dengan kedua tanganmu, dan berdo’alah: “Subhaanaka Allahumma wabihamdika asyhadu an laailaaha illaa anta wahdaka laa syariika laka, astaghfiruka wa atuubu ilaika”. Kemudian lihatlah ketanah dan berdoalah: “asyhadu anna muhammadan ‘abduka warosuuluka”. Sesungguhnya orang yang membaca doa tersebut akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt terhadap semua dosa-dosanya yang kecil dan yang besar.
Wahai Ali, Sesungguhnya malaikat memohon ampun kepada Allah Swt terhadap manusia selama ia berada dalam keadaan suci (wudhu) dan belum berhadats (batal wudhunya).
Wahai Ali, Siapa yang mandi dihari Jum’at, maka Allah Swt mengampuni dosanya pada hari jum’at ini sampai jum’at yang akan datang, dan Allah Swt memberikan pahala dikuburnya dan memberatkan (pahala kebaikan) di timbangan (amalnya).
Wahai Ali, Hendaklah kamu memakai Siwak, karena disana terdapat dua puluh empat keutamaan untuk Agama dan badan.
Wahai Ali, Hendaklah kamu shalat pada waktunya, karena itu adalah inti dari semua keutamaan dan pokok dari ibadah.
Wahai Ali, Malaikat Jibril berharap ingin menjadi manusia karena tujuh perkara:
1. Agar bisa Shalat lima waktu berjamaah bersama Imam,
2. Berkumpul bersama Ulama,
3. Menjenguk orang sakit,
4. Mengiring janazah (orang yang sudah meninggal),
5. Memberikan air kepada orang yang haus (menolong orang yang sedang dalam
kesulitan),
6. Mendamaikan dua orang yang sedang berseteru, dan
7. Memuliakan tetangga dan anak-anak yatim.
Maka, semangatlah kamu untuk melakukan tujuh perkara tersebut.
Wahai Ali, Shalatlah malamlah kamu, walaupun seperti lamanya memerah susu kambing (dalam waktu yang sebentar), karena orang yang shalat malam itu adalah sebaik-baik wajah manusia.
Wahai Ali, Jika kamu hendak takbir dalam shalat, renggangkanlah jari-jarimu dan angkatlah kedua tanganmu berlempengan dengan kedua pundakmu. Dan jika kamu hendak bertakbir, letakkanlah tangan kananmu diatas tangan kirimu diatas pusarmu. Dan jika kamu ruku’, letakkanlah kedua tanganmu diatas dengkulmu dan renggangkanlah antara jari-jarimu.
Wahai Ali, Shalat shubuhlah kamu ketika remyang-remyang (terbit fajar shadiq), dan shalat maghriblah kamu ketika terbenamnya matahari dengan ukuran seperti memerah susu kambing, karena yang demikian itu termasuk perbuatan para Nabi alaihissalam.
Wahai Ali, Hendaklah kamu shalat berjamaah, karena (balasannya) disisi Allah bagaikan orang yang melakukan Ibadah Haji dan Umroh. Dan orang yang semangat berjamaah adalah hanyalah orang mu’min yang disukai oleh Allah, sedangkan orang yang enggan berjamaah adalah hanyalah orang fasiq yang dibenci oleh Allah.
Wahai Ali, Hamba yang paling utama disisi Allah adalah hamba yang ketika sujud membaca doa: “Robbi innii dzolamtu nafsii faghfirlii dzanbii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta”, artinya: wahai tuhanku, aku adalah orang yang dzalim kepada diriku, maka ampunilah dosaku, karena hanyalah engkau yang dapat mengampuni dosa-dosa.
Wahai Ali, Lazimkanlah shalat dhuha baik diperjalanan maupun dirumah, karena ia akan dipanggil pada hari kiamat dari arah surga: “dimana orang-orang yang selalu melaksanakan shalat dhuha? Masuklah kalian kepintu dhuha dengan selamat dan sentosa”. Dan tidaklah Allah mengutus Nabi, kecuali memerintahkan mengerjakan Shalat Dhuha.
Wahai Ali, Termasuk kemuliaan seorang mu’min adalah istri yang patuh pada suami, shalat berjamaah dan tetangga yang menyukainya.
Fashal tentang Shaum (Puasa).
Nabi Muhammad Saw bersabda:
“( من صام رمضان واجتنب الحرام فيه والبهتان رضي الرحمن وأوجب له الجنان )”
Artinya: siapa yang berpuasa dibulan ramadhan dan ia menjauhi perkara yang haram dan buruk dibulan itu, maka Allah ridho dan menghendaki ia masuk kedalam surga.
Wahai Ali, Siapa yang berpuasa dibulan enam hari dibulan syawwal (mulai dari tanggal 2 syawwal sampai akhir bulan syawwal) setelah ia melaksanakan puasa Ramadhan, maka Allah menetapkan seperti puasa selama satu tahun.
Fashal tentang Shadaqah.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Sesungguhnya para Wali Allah tidak mendapatkan luasnya rahmat (kasih sayang) dan keridhoan Allah karena sebab rajin beribadah, tetapi mereka mendapatkannya karena sikap dermawan dan merasa hina dengan dunia.
Wahai Ali, Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan rahmat-Nya, jauh dari siksa-Nya. Sedangkan orang pelit itu jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya, dan dekat dengan siksaan-Nya.
Wahai Ali, Aku melihat tulisan diatas pintu surga: “kamu (surga) haram dimasuki orang yang pelit, durhaka kepada kedua orang tua dan provokator (orang yang suka mengadu domba).
Wahai Ali, Ketika Allah menciptakan surga, ia berkata: “Wahai Tuhanku, untuk siapa engkau menciptakanku?” Allah menjawab: “untuk semua orang yang dermawan dan bertaqwa”. Surga berkata: “Aku ridho (senang ditempati orang dermawan dan bertaqwa. Sedangkan neraka bertanya kepada Allah: “Wahai Tuhanku, untuk siapa engkau menciptakanku?” Allah menjawab: “untuk semua orang yang pelit dan sombong”. Neraka berkata: “aku (pantas) bagi mereka berdua”.
Wahai Ali, Siapa yang melawan hawa nafsunya maka surga akan menjadi tempatnya kembali, dan siapa yang mengikuti hawa nafsunya maka neraka jahannam akan menjadi tempatnya menetap nanti.
Wahai Ali, Takutlah kamu kepada doa orang yang dermawan, karena ketika ia terpeleset (salah dalam berbicara), Allah akan menggunakan kekuasaan-Nya untuk menolongnya.
Wahai Ali, Siapa yang memberi makan orang Islam dengan senang, Allah akan menetapkan baginya seribu kebaikan, menghapus seribu keburukan, mengangkat ia dengan seribu derajat.
Wahai Ali, Cintailah saudaramu sebagaimana engkau mencintai dirimu.
Wahai Ali, Carilah kebaikan kepada orang-orang yang bagus perangainya, muliakanlah tamu. Karena, ketika tamu datang, ia membawa rizqi untukmu. Dan ketika ia pulang, ia pulang dengan membawa dosa tuan rumah lalu membuangnya kelaut.
Wahai Ali, Malaikat tidak masuk kerumah yang didalamnya terdapat gambar, patung, orang yang durhaka kepada kedua orang tua, atau rumah yang tidak pernah dimasuki tamu.
Wahai Ali, Berbuatlah kebaikan walaupun kepada orang yang rendah derajatnya. Ali bertanya: “Wahai Rasulallah, siapakah orang yang rendah derajatnya itu?”. Rasulullah menjawab: “yaitu orang yang ketika diberi nasihat baik tidak mau mengikutinya, ketika dilarang berbuat buruk ia tidak mau mendengarkan larangan tersebut, dan ia tidak memperdulikan apa yang dikatakan orang kepadanya”.
Wahai Ali, Shadaqah secara diam-diam itu dapat memadamkan murka Allah, menarik keberkahan dan rizki yang banyak, berpagi-pagilah (berbuat pada pagi harilah) kamu dengan ber-shadaqah, karena turunnya bencana itu dipagi hari, lalu qadha (kepastian Allah) menolaknya diatas awan.
Wahai Ali, Jika engkau bershadaqah, maka bershadaqahlah dengan sesuatu yang paling bagus bagimu, karena shadaqah satu suap yang halal itu lebih disukai Allah daripada seratus misqal dari harta yang haram. Dan shadaqah yang engkau berikan sebelum mati lebih baik dari pada shadaqah yang diberikan setelah mati. Allah Swt berfirman:
“( يوم ينظر المرء ماقدمت يداه )”
Artinya: “ketika seseorang melihat harta yang ia berikan kepada orang lain”.
Wahai Ali, Bershadaqahlah kamu untuk orang-orang yang mati, karena Allah mewakilkan malaikat yang membawa shadaqah orang hidup untuk mereka, lalu mereka sangat senang karena shadaqah tersebut sebagaimana ketika mereka bergembira didunia. Dan mereka berdoa: “Ya Allah, ampunilah orang yang menerangi kubur kami, dan berilah mereka kabar gembira sebagaimana ia membuat kami gembira dengan shadaqah yang ia keluarkan”.
Wahai Ali, Berbuatlah (bershadaqahlah) dengan ikhlas karena Allah, karena Allah tidak menerima amal orang yang tidak ikhlas karena-Nya. Allah bersabda:
“( فمن كان يرجو لقاء ربه فليعمل عملا صالحا ولايشرك بعبادة ربه أحدا )”
Artinya: “siapa yang mengharap berjumpa dengan tuhan-Nya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal kebaikan dan jangan menyekutukan dengan beribadah kepada tuhan-Nya dengan suatu apapun”.
Fashal tentang Doa, Istighfar, Al Qur’an, dan Dzikir.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Senantiasalah kamu berdoa antara adzan dan iqamah, karena doa pada waktu tersebut tidak akan tertolak.
Wahai Ali, Jika kamu berdoa renggangkanlah tanganmu berlempengan dengan dadamu, dan jangan kau angkat tanganmu diatas kepalamu, dan isyaratlah kamu dengan jari-jarimu yang kanan.
Wahai Ali, Janganlah kamu mengeraskan bacaan (Al Qur’an) mu dan doamu ketika ada orang yang sedang shalat disisimu, karena perbuatan demikian itu dapat mengganggu (membuat tidak khusyu’) shalat mereka.
Wahai Ali, Siapa yang berdzikir kepada Allah sebelum terbit fajar, sebelum terbit matahari dan terbenamnya matahari, maka Allah malu untuk menyiksanya di neraka.
Wahai Ali, Jika kamu shalat (Subuh), maka duduklah ditempatmu sampai terbit matahari, karena Allah akan memberikan pahala bagi orang yang duduk ditempat shalatnya seperti pahala melaksanakan haji, umroh, memerdekakan hamba sahaya atau shadaqah seribu dinar dijalan Allah.
Wahai Ali, Siapa yang mengucapkan setiap hari dua puluh lima kali kalimat:
“( أستغفر الله العظيم لى ولوالدي ولجميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات )”
ASTAGhFIRULLAHAL ‘AZhIIM(I), LII WA LIWALIDAYYA WA LIJAMII’IL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAATI WAL MU-MINIINA WAL MU-MINAATI AL AHYAA-I MINHUM WAL AMWAAT(I).
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, ampunan bagiku, kedua orang tuaku, semua orang islam dan orang yang beriman, baik mereka yang hidup maupun yang mati”. Maka Allah akan menetapkan ia termasuk kekasih-Nya.
Wahai Ali, Siapa yang mengucapkan setiap hari sepuluh kali kalimat:
“( لاإله إلا الله قبل كل أحد لاإله إلا الله بعد كل أحد لاإله إلا الله يبقى ربنا ويفنى كل أحد)”
LAA ILAAHA ILLALLAAHU QOBLA KULLI AHAD(IN), LAA ILAAHA ILLALLAAHU BA’DA KULLI AHAD(IN), LAA ILAAHA ILLALLAAHU YABQOO ROBBUNAA WA YAFNAA KULLU AHAD(IN).
Artinya: “Tiada Tuhan (yang berhaq untuk disembah dan wajib untuk disembah) selain Allah sebelum segala sesuatu apapun, tiada Tuhan selain Allah sesudah sesuatu apapun, tiada Tuhan selain Allah, Maha Kekal Tuhan kami dan pasti akan binasa sesuatupun selain Allah. Maka malaikat dilangit akan selalu meminta ampun kepada Allah untuk orang yang membaca kalimat-kalimat tersebut.
Wahai Ali, Siapa yang memabaca setiap hari (25x) do’a:
“( اللهم بارك لى فى الموت وفيما بعد الموت )”
ALLAHUMMA BAARIK LII FIL MAUTI WA FIIMAA BA’DAL MAUT(I).
Artinya: “Ya Allah, berikanlah aku keberkahan diwaktu mati dan sesudah mati” Maka Allah tidak akan menghisab amal perbuatan yang ia kerjakan didunia,
dan siapa yang bertakbir sepuluh kali sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam matahari, maka Allah akan memeberikan pahala baginya seperti pahala seratus ahli ibadah dan seratus orang yang berjihad dijalan Allah.
Wahai Ali, Siapa yang bershalawat kepadaku seratus kali dalam sehari semalam, maka ia pasti akan mendapatkan syafaat (pertolongan) aku, dan banyak istighfar itu menjadi tameng (penghalang) bagi orang-orang yang bertaubat dari api neraka.
Fashal tentang Jujur (As Shidqi) dan Pertemanan (Ash-Shidaaqah).
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Jujurlah kamu sekalipun itu dapat membahayakan kepadamu pada waktu sekarang, karena kejujuran akan memberikan manfaat bagimu diwaktu yang akan datang. Janganlah kamu berdusta sekalipun itu dapat memberi manfaat kepadamu pada waktu sekarang, karena berdusta akan memberikan bahaya bagimu diwaktu yang akan datang.
Wahai Ali, Siapa yang banyak dosanya akan hilang kebanggaan dirinya (Cahaya di wajahnya).
Wahai Ali, Senantisalah kamu untuk jujur dalam bebicara, menjaga perkataan, menjaga amanat, dermawan, dan menjaga perut dari barang yang haram.
Wahai Ali, Seburuk-buruk teman adalah yang meremehkan temannya dan membongkar rahasianya.
Wahai Ali, Seribu orang teman itu sedikit, sedangkan satu orang musuh itu banyak.
Wahai Ali, Pertemanan itu mempunyai beberapa tanda: Pertama menjadikan hartanya untuk mencukupi hartamu. Kedua, menjadikan dirinya untuk menjaga dirimu, dan Ketiga, harga dirinya untuk menjaga harga dirimu.
Fashal menjelaskan tentang Taubat.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Taubatnya seseorang tidak berarti sampai ia membersihkan perutnya dari makanan yang haram dengan usahanya yang baik.
Wahai Ali, Jika seseorang yang berilmu tidak bertaqwa maka nasihatnya menjadi bayangan dihati manusia sebagaimana tetesan air membayangi telur burung unta dan batu yang besar.
Wahai Ali, Jika seorang mu’min dalam empat puluh hari tidak duduk bersama (mengaji, belajar) kepada ulama maka hatinya menjadi keras dan berani melakukan perbuatan dosa besar, karena ilmu itu hidupnya hati (menghidupkan hati).
Wahai Ali, Sesungguhnya Allah tidak malu untuk menyiksa orang kaya hasil dari mencuri (hasil haram) dan orang berilmu yang fasiq.
Fashal menjelaskan tentang menjaga lidah.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali. Janganlah kamu mencela seseorang karena keburukan yang ada padanya, setiap daging pasti didalamnya ada tulang, dan tidak ada ampunan bagi orang yang suka mencela seseorang sampai ia menghalalkannya atau meminta ampun untuknya.
Wahai Ali, Allah tidak menciptakan sesuatu yang paling utama daripada lidah, ia dapat memasukkan orang kesurga dan neraka, maka jagalah lidahmu karena ia bagaikan anjing liar.
Wahai Ali, Janganlah kamu melaknat orang Islam dan dâbbah (binatang melata yang dipakai untuk kendaraan, seperti unta, kuda, kerbau dll), karena la’nat tersebut akan kembali kepadamu.
Fashal menjelaskan tentang Malu.
Wahai Ali, Pokok agama semuanya bermuara pada sifat malu, ia menjaga kepala dan yang melingkupinya, juga menjaga perut dan yang ada didalamnya.
Fashal menjelaskan tentang Wara’.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Tidak ada agama bagi orang yang tidak mempunyai rasa takut, tidak ada akal bagi orang yang tidak menjaga (larangan Allah), tidak ada iman bagi orang yang tidak wara’, tidak ada ibadah bagi orang yang tidak berilmu, tidak ada muru’ah (wibawa) bagi orang yang tidak mempunya kejujuran, tidak ada kesentosaan bagi orang yang tidak mempunyai rahasia, tidak ada taubat bagi orang yang tidak mendapatkan taufiq (dari Allah), tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mempunya rasa malu.
Wahai Ali, Siapa yang tidak waro’ (menjauhi) perbuatan ma’siyat, maka perut bumi (dipendam, mati) lebih baik baginya daripada ada diluar bumi (hidup), karena dihatinya tidak ada keimanan.
Wahai Ali, Inti dari sifat waro’ adalah meninggalkan haram dan sesuatu yang diharamkan Allah, sedangkan inti kemuliaan adalah meninggalkan ma’siyat.
Wahai Ali, Sesungguhnya seseorang bisa mencapai kepada derajat orang yang berpuasa (disiang hari), shalat malam/ tahajjud (dimalam hari) dan berperang dijalan Allah karena sebab ia mempunyai budi pekerti luhur (Akhlaq Mulia).
Wahai Ali, Jadilah kamu orang yang ajer (selalu senyum / tidak bermuka suram / tidak cemberut) karena Allah menyukai orang-orang yang ajer dan membenci orang yang cemberut yang tidak disenangi raut wajahnya.
Wahai Ali, Inti dari ibadah adalah diam, kecuali jika berdzikir kepada Allah.
Wahai Ali, Banyak tidur dapat membuat hati menjadi mati dan menghilangkan aura dalam wajah (cahaya muka), dan banyak dosa dapat membuat hati menjadi mati dan mewariskan penyesalan.
Wahai Ali, Siapa yang bersyukur ketika diberikan ni’mat oleh Allah dan bersabar ketika mendapatkan cobaan-Nya, dan ia berbuat buruk lalu memohon ampun kepada Allah, maka kelak ia akan masuk ke surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.
Wahai Ali, Janganlah kamu terlalu senang karena Allah tidak menyukai orang yang terlalu senang, senantiasalah kamu bersedih (karena melakukan dosa) karena Allah menyukai orang-orang yang bersedih (akibat berbuat dosa).
Wahai Ali, Setiap datang hari yang baru ia selalu berkata: “Wahai manusia, aku adalah hari baru, dan menyaksikan perbuatanmu, maka lihatlah apa yang kau perbuat!”.
Fashal menjelaskan tentang Mencela Dunia.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Takutlah kamu kepada orang yang melupakan mati dan hanya mengingat dunianya. Lalu Sayyidina Ali bertanya kepada Nabi Muhammad Saw: “Siapakah mereka wahai rasulallah?”, Nabi menjawab: “mereka adalah orang yang orang-orang kaya, yang mempunyai dunia, kamu melihat mereka selalu menghadap untuk mengumpulkan dunia seperti menghadapnya ibu kepada anaknya, mereka adalah orang-orang yang merugi nanti”.
Fashal menjelaskan tentang Tingkah Manusia Menurut Allah Swt.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya. Seburuk-buruknya mereka disisi Allah adalah orang yang panjang usianya namun buruk perilakunya. Sebaik-baik mereka adalah orang yang panjang usianya dan bagus perilakunya. Manusia yang paling dibenci disisi Allah adalah orang yang makan sendirian (pelit), menolak tamunya, memukul hamba sahayanya (pembantunya), ia memuliakan orang kaya tapi menghinakan orang fakir. Dan yang paling buruk dari itu adalah orang yang hidup dengan barang yang haram dan mati dengan barang yang haram (seumur hidupnya bersama barang haram). Dan yang terburuk dari itu adalah orang yang panjang usianya namun buruk perilakunya, ia tidak bertaubat terhadap perbuatan yang dilarang Allah kepadanya, sedangkan ia mengharap ampunan Allah. Dan yang paling buruk dari yang terburuk itu adalah orang yang menampakkan shodaqohnya kepada saudaranya yang muslim dan berharap saudaranya menolak shodaqohnya. Dan yang terburuk lagi dari itu adalah orang yang melalui awal usianya dalam keadaan lupa, dan mengakhirinya dengan sikap malas dari patuh kepada Allah Swt.
Fashal menjelaskan tentang Tanda-Tanda Kebaikan.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Tanda sabar adalah bagusnya hati disisi Allah dan bagusnya ketaatan kepada Allah.
Wahai Ali, Orang yang beriman mempunyai tiga tanda: Pertama, benci harta. Kedua, benci perempuan (ma’siyat kepada perempuan yang belum halal). Dan Ketiga, benci berbicara dengan tujuan membuat malu orang lain.
Wahai Ali, Orang yang berakal mempunyai tiga tanda: Pertama, meminta pertolongan dunia untuk akhirat (menggunakan dunia untuk menuju akhirat). Kedua, menahan sikap kasar (tidak ramah) kepada orang lain. Dan Ketiga, sabar terhadap kesulitan-kesulitan.
Orang yang bertaqwa mempunyai tiga tanda: Pertama, takut berdusta. Kedua, takut berbuat jahat dan bergaul bersama orang yang jahat. Ketiga, meninggalkan separuh perkara yang halal (seperti makan nasi hukumnya halal, namun tidak berlebihan memakannya) karena takut terjerumus kepada perkara yang haram.
Orang yang benar mempunyai tiga tanda: Pertama, menyembunyikan ibadah. Kedua, menyembunyikan shodaqoh. Dan Ketiga, menyembunyikan musibah.
Orang yang ahli ibadah mempunyai tiga tanda: Pertama, benci kepada diri sendiri (karena perbuatan dosa). Kedua, muhasabah diri (mengoreksi diri sendiri). Dan Ketiga, memperbanyak ibadah dihadapan Allah.
Orang yang shalih mempunyai tiga tanda: Pertama, memperbaiki dirinya dihadapan Allah dan dihadapannya. Kedua, memperbaiki ibadahnya dengan perbuatan baik. Dan Ketiga, meridhoi (menyayangi) orang lain sebagaimana ia meridhoi dirinya sendiri.
Orang yang bahagia mempunyai tiga tanda: Pertama, memakan makanan yang halal. Kedua, bergaul dengan ulama. Dan Ketiga, shalat lima waktu bersama imam (berjama’ah).
Wahai Ali, Orang yang alim (mengetahui agama) mempunyai tiga tanda: Pertama, bersegera melakukan ketaatan kepada Allah. Kedua, menjauhi perkara-perkara yang diharamkan Allah. Dan Ketiga, berbuat baik kepada orang yang jahat kepadanya.
Wahai Ali, Orang yang dermawan mempunyai tiga tanda: Pertama, memaafkan ketika mampu. Kedua, mengeluarkan zakat. Dan Ketiga, suka mengeluarkan shadaqah.
Wahai Ali, Orang yang bijaksana mempunyai tiga tanda: Pertama, menyambung persaudaraan kepada orang yang memutuskannya. Kedua, memberikan kepada orang yang menghalanginya. Dan Ketiga, memaafkan orang yang berbuat jahat kepadanya.
Wahai Ali, Orang yang sabar mempunyai tiga tanda: Pertama, sabar ketika taat kepada Allah (melakukan perintah Allah). Kedua, sabar terhadap musibah (cobaan yang diderita). Dan Ketiga, sabar terhadap ketentuan Allah.
Wahai Ali, Orang yang bertaubat mempunyai tiga tanda: Pertama, menjauhi perkara yang diharamkan Allah. Kedua, semangat mencari ilmu. Dan Ketiga, tidak kembali melakukan dosa sebagaimana tidak kembali susu sapi ketempat perahannya.
Fashal menjelaskan tentang Tanda-Tanda Syirik (Menyekutukan Allah Swt)
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Orang kafir mempunyai tiga tanda: Pertama, ragu akan adanya Allah Swt. Kedua, benci beribadah kepada Allah Swt. Ketiga, lupa akan mematuhi Allah Swt.
Wahai Ali, Orang munafik mempunyai tiga tanda: Pertama, jika berbicara ia berdusta. Kedua, jika berjanji ia ingkari. Ketiga, jika diberikan amanat ia khianat dan nasihat baik tidak bermanfaat baginya.
Wahai Ali, Orang yang riya’ mempunyai tiga tanda: Pertama, ia menyempurnakan ruku’ dan sujudnya (shalatnya) ketika bersama manusia (ditempat ramai) sedangkan ketika shalat sendirian ia tidak menyempurnakannya. Kedua, ia semangat (dalam ibadah) ketika orang yang memuji (ibadahnya). Dan Ketiga, ia selalu berdzikir kepada Allah Swt ditempat ramai dan lupa ditempat sepi.
Wahai Ali, Orang yang amat bodoh (akalnya sangat kurang) mempunyai tiga tanda: Pertama, menggampangkan kewajiban dari Allah Swt. Kedua, banyak berbicara ketika dzikir kepada Allah. Dan Ketiga, menghina Allah Swt.
Wahai Ali, Orang yang terhina mempunyai tiga tanda: Pertama, banyak berdusta. Kedua, banyak bersumpah palsu. Dan Ketiga, banyak mengharap kepada manusia.
Wahai Ali, Orang yang celaka mempunyai tiga tanda: Pertama, memakan makanan yang haram. Kedua, menjauhi Ulama. Dan Ketiga, shalat sendirian.
Wahai Ali, Orang yang berdosa mempunyai tiga tanda: Pertama, suka akan kerusakan. Kedua, membahayakan orang lain. Dan Ketiga, menjauhi petunjuk kebenaran.
Wahai Ali, Orang yang dzalim mempunyai tiga tanda: Pertama, ia tidak memperdulikan dari mana ia makan. Kedua, ia memaksa orang yang berhutang kepadanya. Dan Ketiga, ia menggunakan kekerasan kepada orang yang berhutang kepadanya jika memungkinkan untuk itu.
Fashal menjelaskan tentang Doa-Doa.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Jika kamu hendak masuk masjid mulailah masuk dengan kakimu yang kanan, dan keluarlah dengan kaki yang kiri.
Wahai Ali, Senantiasalah kamu membaca surat Yâsȋn diwaktu pagi dan sore hari, karena orang yang membacanya akan selalu berada dalam lindungan Allah.
Wahai Ali, Siapa yang membaca surat Al Hasyr tiap malam, maka Allah Swt akan menghilangkan keburukan dunia dan akhirat baginya.
Wahai Ali, Siapa yang membaca surat Al Baqoroh tiap malam Jum’at, maka akan muncul cahaya diantara langit ketujuh sampai kepada lapis bumi yang ketujuh. Dan siapa yang membaca surat Al-Dukhȏn dan surat Al-Mulk pada malam Jum’at, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan menghilangkan fitnah kuburnya dan siapa yang membaca ayat akhir surat al-Kahfi ketika hendak tidur dalam keadaan miring, maka Allah Swt akan memberikan cahaya dari kepalanya sampai kepada tumitnya. Dan siapa yang membaca surat al-Thâriq ketika hendak tidur maka akan mendapatkan kebaikan sebanyak bilangan bintang dilangit.
Wahai Ali, Siapa yang membaca surat Al Mulk dan setelahnya membaca doa:
“( اللهم أعصمنى بالإسلام قائما وأعصمنى قاعدا وراقدا ولاتشمت فى عدوا ولا حاسدا، اللهم إنى أعوذ بك من شر كل دابة انت اخذ بناصيتها وأسألك الخير الذي بيدك )”
ALLAHUMMA’ShUMNII BIL ISLAAMI QOO-IMAN, WA’ShUMNII BIL ISLAAMI QOO’IDAN WA ROOQIDAN, WA LAA TUSyMIT FIYYA ‘UDUWWAN WA LAA HAASIDAN ALLAHUMMA INNII A’UUDzUBIKA MIN SyARRI KULLI DAABBATIN ANTA AKhIDzUN BINAAShIYATIHA WA AS-ALUKAL KhOIROL LADzII BIYADIKA.
Artinya: “Ya Allah, jagalah aku dengan berpegang teguh kepada agama Islam dalam keadaan berdiri dan jagalah aku dalam keadaan duduk dan tidur, dan janganlah engkau bahagiakan musuh dan orang yang dengki kepadaku. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari keburukan seluruh binatang melata, engkau adalah dzat yang menjaga ubun-ubunnya. Dan aku memohon kepadamu kebaikan yang berada pada kekuasaaanmu”
Maka Allah Swt akan menghilangkan rasa bingungnya dari gangguan jin, manusia dan binatang melata.
Wahai Ali, Apabila engkau menghendaki dipenuhi keinginanmu, maka bacalah ayat kursi dan berdoalah kepada Allah Swt disaat mengalami kesulitan dan kebingungan, dan bacalah:
“( ياحي ياقيوم لاإله إلا أنت برحمتك أستغيث فاغفر لى وأصلح فى شأنى وفرج همى )”
YAA HAYYU WA QOYYUUMU LAA ILAAHA ILLA ANTA BIROHMATIKA ASTAGhIITsU FAGHFIRLII WA ASHLIH FII SYA-NII WA FARRIJ HAMMII.
Artinya: “wahai dzat yang maha hidup lagi maha kaya tidak ada tuhan melainkan engkau, dengan rahmatmu aku memohon pertolongan, maka ampunilah aku, baguskanlah tingkahku, dan hilangkanlah kebingunganku”.Maka Allah akan menghilangkan kebingungmu, kesulitanmu dan memenuhi segala kebutuhanmu.
Wahai Ali, Jika kamu mengalami kebingungan dan kesulitan, maka bacalah:
“( سبحانك ربى لاإله إلا أنت عليك توكلت أنت ربى العرش العظيم )”
SUBHANAKA ROBBII LAA ILAAHA ILLA ANTA ‘ALAIKA TAWAKKALTU ANTA ROBBUL ARSyIL ‘AZhIIM(I).
Artinya: “Maha Suci Engkau Wahai Tuhanku, Tiada Tuhan melainkan Engkau, aku pasrah kepadaMu, Engkau Tuhan yang menjaga arsy yang besar”.
Wahai Ali, Perbanyaklah membaca doa yang telah diajarkan malaikat Jibril kepadaku, yaitu doa (untuk kebaikan) agama, dunia dan akhirat.
Wahai Ali, Jika kamu melihat rembulan, maka bertahlillah kamu tiga kali, bertakbir tiga kali, dan bacalah:
“( الله أكبر وأعز وأقدر مما أخاف وأحذر )”
ALLAHU AKBAR(U), WA A’AZZU, WA AQDAR(U), MIMMAA AKHOOFU WA AHDzAR(U).
Artinya: “Allah Maha Besar, Maha Mulia dan Maha Kuasa dari perkara yang aku takuti dan khawatirkan”
Wahai Ali, Jika kamu berjumpa dengan orang yang kamu takuti, maka berdoalah:
“( اللهم إنى أدرء بك فى نحره وأستكفيك غضبه وأعوذ بك من شره )”
ALLAHUMMA INNII ADRO-A BIKA FII NAHARIHI WA ASTAKFIIKA GhODhOBAHU WA A’UUDzUBIKA MIN SyARRIHI.
Artinya: “Ya Allah, sesunggunya aku menolak denganmu dari lehernya (kejahatannya) dan aku memohon kecukupan kepadamu dari kebenciannya dan aku berlindung kepadamu dari keburukannya.”
Fashal menjelaskan tentang Masalah Yang Berbeda-beda.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Siapa yang mengucapkan salam jika berjumpa dengan orang muslim, maka Allah Swt memberikan sepuluh kebaikan baginya, dan jawablah salam orang yang mengucapkan salam kepadamu, maka Allah Swt akan memberikan empat puluh kebaikan bagi orang yang menjawab salam.
Wahai Ali, Hindarilah sifat marah, karena marah berasal dari setan, dan setan itu berkuasa menggodamu ketika kamu dalam keadaan marah. Dan hindarilah doa orang yang terdzolimi (jangan berbuat dzolim), karena doanya dikabulkan Allah Swt, dan jika ia kafir maka baginya kekafirannya.
Wahai Ali, Hindarilah bersumpah palsu yang menyebabkan untung dalam berdagang, karena ia dapat menghapus rizqi dan (mengurangi) umur.
Wahai Ali, Siapa yang memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran maka Allah Swt akan menundukkan musuhnya. Dan siapa yang jujur dalam semua urusannya maka Allah Swt akan membenci orang yang membencinya. Dan jika anak yatim mengangis maka arsy’ goncang lalu Allah berkata kepada Jibril: “wahai Jibril luaskanlah neraka bagi orang yang membuat nangis anak yatim, dan luaskanlah surga bagi orang yang membuat senang anak yatim”.
Wahai Ali, Agama itu mengharapkan kebaikan bagi Allah Swt, Rasulullah dan semua orang yang beriman.
Wahai Ali, Tujuh golongan umatku yang berada di surga. Pertama, pemuda yang bertaubat. Kedua, orang yang bersodaqoh secara sembunyi-sembunyi. Ketiga, orang yang senantiasa shalat dhuha. Keempat, orang yang lebih ringan kehilangan harta dibandingkan shalat sendirian bersama imam. Kelima, orang yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah Swt. Keenam, orang yang bergaul bersama Ulama mengikuti pengajiannya.
Wahai Ali, Siapa yang menuntun orang buta dengan tangan kiri maka niscaya tangan kanannya orang buta itu akan mendatangi pada tangan kananmu (Memperoleh pertolongan).
Wahai Ali, Jika manusia menghadapi skaratul maut, tulang ruasnya memberikan salam kepada yang lainnya, ia berkata: “keselamatan bagimu, sesungguhnya aku mati begitupula rambut yang putih (uban) atas rambut yang hitam”.
Wahai Ali, Jagalah wasiyatku sebagaimana aku menjaganya dari malaikat Jibril dari Allah tuhan yang maha suci namanya dan tiada tuhan selainnya.
Wallohu A’lamu Bish Showabi.
Majelis Nuurus Sa’aadah.
Diterjemahkan dari kitab Washiyatul Musthofa (Asy Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya'roni).
Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah yang mengurus semua alam, dan Shalawat serta Salam (Hormat) kepada penghulu kita Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan sahabatnya. Dan setelah itu (Pembukaan). Ini adalah Wasiyat Al Musthafa (Nabi Muhammad Saw) kepada Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib Karromallohu Wajhah.
Sayyidina Ali berkata: Aku dipanggil oleh Rasulullah Saw, lalu aku menyepi (berduaan) bersama beliau dirumah-Nya.
Lalu beliau berkata kepadaku: "Wahai Ali, pangkatmu menurutku sama seperti Nabi Harun A.S saudaranya Nabi Musa A.S, hanya saja tidak ada Nabi setelah aku.
Sesungguhnya aku akan memberikan wasiyat kepadamu, jika kamu menjaga dan
mengamalkannya, maka kamu akan hidup terpuji dan mati dalam keadaan syahid, serta dibangkitkan dihari kiamat dalam keadaan faqih serta 'alim.
Wahai Ali, Barang siapa yang memakan makanan yang halal, maka agamanya akan menjadi bersih, hatinya menjadi lunak, dan tidak ada penghalang bagi doa-doa yang ia panjatkan.
Wahai Ali, Barang siapa yang memakan makanan yang Syubhat, maka agamanya akan samar baginya dan hatinya menjadi gelap. Dan barang siapa yang memakan makanan yang haram, maka hatinya akan mati, agamanya akan ringan, lemah keyakinannya, Allah akan menghalangi doa yang ia panjatkan (tidak dikabulkan doanya), dan sedikit ibadahnya (malas untuk beribadah).
Wahai Ali, Jika Allah murka kepada seseorang, maka Allah akan memberikan kepadanya rizki yang haram. Dan jika Allah sangat murka kepadanya, maka Allah akan menjadikan setan sebagai wakilnya yang selalu mengajaknya kepada harta yang haram, menemaninya, menyibukkannnya terhadap dunia dan mengalahkan akhirat, dan ia memudahkannya untuk urusan dunianya. Dan ia berkata: Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Wahai Ali, Seseorang yang berjalan kaki untuk mencari barang yang haram, maka setan menjadi temannya. Jika ia berkendara, maka setan dibonceng olehnya. Dan seseorang yang mengumpulkan harta yang haram, maka setan akan memakannya dan ia akan lupa menyebut nama Allah ketika berjima’, sehingga setan ikut andil dalam proses pembuatan anaknya. Dan ini sesuai dengan firman Allah Swt: “wasyaarikhum fil amwaali wal awlaadi wa ‘idhum”.
Wahai Ali, Allah tidak menerima Shalat tanpa wudhu dan shadaqah dari harta yang haram.
Wahai Ali, Seorang muslim senantiasa berada dalam tambahan pada agamanya selama ia tidak makan dari harta yang haram, dan barang siapa yang berpisah dari Ulama, maka hatinya akan mati, dan buta (inkar) dari kepatuhan kepada Allah ta’ala.
Wahai Ali, Barang siapa yang membaca Al Qur’an namun tidak menghalalkan perkara yang dihalalkan Allah dan tidak mengharamkan perkara yang diharamkan Allah, maka ia termasuk orang-orang yang membuang kitab Allah (Al Qur’an) dibelakang punggungnya.
Fashal tentang Wudhu dan Shalat.
Nabi Muhammad Saw bersabda: Sempurnakanlah wudhu kamu, karena menyempurnakan wudhu adalah sebagian dari iman. Jika engkau berwudhu maka janganlah berlebihan menggunakan air. Jika engkau selesai berwudhu maka bacalah –Innaa anzalnaahu fii lailatil qadri - (Surat al-Qadr) sepuluh kali setelah engkau selesai membasuh dua telapak kaki, maka Allah Swt menghilangkan rasa kesusahanmu.
Wahai Ali, Jika kamu selesai berwudhu ambillah air lalu usaplah lehermu dengan kedua tanganmu, dan berdo’alah: “Subhaanaka Allahumma wabihamdika asyhadu an laailaaha illaa anta wahdaka laa syariika laka, astaghfiruka wa atuubu ilaika”. Kemudian lihatlah ketanah dan berdoalah: “asyhadu anna muhammadan ‘abduka warosuuluka”. Sesungguhnya orang yang membaca doa tersebut akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt terhadap semua dosa-dosanya yang kecil dan yang besar.
Wahai Ali, Sesungguhnya malaikat memohon ampun kepada Allah Swt terhadap manusia selama ia berada dalam keadaan suci (wudhu) dan belum berhadats (batal wudhunya).
Wahai Ali, Siapa yang mandi dihari Jum’at, maka Allah Swt mengampuni dosanya pada hari jum’at ini sampai jum’at yang akan datang, dan Allah Swt memberikan pahala dikuburnya dan memberatkan (pahala kebaikan) di timbangan (amalnya).
Wahai Ali, Hendaklah kamu memakai Siwak, karena disana terdapat dua puluh empat keutamaan untuk Agama dan badan.
Wahai Ali, Hendaklah kamu shalat pada waktunya, karena itu adalah inti dari semua keutamaan dan pokok dari ibadah.
Wahai Ali, Malaikat Jibril berharap ingin menjadi manusia karena tujuh perkara:
1. Agar bisa Shalat lima waktu berjamaah bersama Imam,
2. Berkumpul bersama Ulama,
3. Menjenguk orang sakit,
4. Mengiring janazah (orang yang sudah meninggal),
5. Memberikan air kepada orang yang haus (menolong orang yang sedang dalam
kesulitan),
6. Mendamaikan dua orang yang sedang berseteru, dan
7. Memuliakan tetangga dan anak-anak yatim.
Maka, semangatlah kamu untuk melakukan tujuh perkara tersebut.
Wahai Ali, Shalatlah malamlah kamu, walaupun seperti lamanya memerah susu kambing (dalam waktu yang sebentar), karena orang yang shalat malam itu adalah sebaik-baik wajah manusia.
Wahai Ali, Jika kamu hendak takbir dalam shalat, renggangkanlah jari-jarimu dan angkatlah kedua tanganmu berlempengan dengan kedua pundakmu. Dan jika kamu hendak bertakbir, letakkanlah tangan kananmu diatas tangan kirimu diatas pusarmu. Dan jika kamu ruku’, letakkanlah kedua tanganmu diatas dengkulmu dan renggangkanlah antara jari-jarimu.
Wahai Ali, Shalat shubuhlah kamu ketika remyang-remyang (terbit fajar shadiq), dan shalat maghriblah kamu ketika terbenamnya matahari dengan ukuran seperti memerah susu kambing, karena yang demikian itu termasuk perbuatan para Nabi alaihissalam.
Wahai Ali, Hendaklah kamu shalat berjamaah, karena (balasannya) disisi Allah bagaikan orang yang melakukan Ibadah Haji dan Umroh. Dan orang yang semangat berjamaah adalah hanyalah orang mu’min yang disukai oleh Allah, sedangkan orang yang enggan berjamaah adalah hanyalah orang fasiq yang dibenci oleh Allah.
Wahai Ali, Hamba yang paling utama disisi Allah adalah hamba yang ketika sujud membaca doa: “Robbi innii dzolamtu nafsii faghfirlii dzanbii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta”, artinya: wahai tuhanku, aku adalah orang yang dzalim kepada diriku, maka ampunilah dosaku, karena hanyalah engkau yang dapat mengampuni dosa-dosa.
Wahai Ali, Lazimkanlah shalat dhuha baik diperjalanan maupun dirumah, karena ia akan dipanggil pada hari kiamat dari arah surga: “dimana orang-orang yang selalu melaksanakan shalat dhuha? Masuklah kalian kepintu dhuha dengan selamat dan sentosa”. Dan tidaklah Allah mengutus Nabi, kecuali memerintahkan mengerjakan Shalat Dhuha.
Wahai Ali, Termasuk kemuliaan seorang mu’min adalah istri yang patuh pada suami, shalat berjamaah dan tetangga yang menyukainya.
Fashal tentang Shaum (Puasa).
Nabi Muhammad Saw bersabda:
“( من صام رمضان واجتنب الحرام فيه والبهتان رضي الرحمن وأوجب له الجنان )”
Artinya: siapa yang berpuasa dibulan ramadhan dan ia menjauhi perkara yang haram dan buruk dibulan itu, maka Allah ridho dan menghendaki ia masuk kedalam surga.
Wahai Ali, Siapa yang berpuasa dibulan enam hari dibulan syawwal (mulai dari tanggal 2 syawwal sampai akhir bulan syawwal) setelah ia melaksanakan puasa Ramadhan, maka Allah menetapkan seperti puasa selama satu tahun.
Fashal tentang Shadaqah.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Sesungguhnya para Wali Allah tidak mendapatkan luasnya rahmat (kasih sayang) dan keridhoan Allah karena sebab rajin beribadah, tetapi mereka mendapatkannya karena sikap dermawan dan merasa hina dengan dunia.
Wahai Ali, Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan rahmat-Nya, jauh dari siksa-Nya. Sedangkan orang pelit itu jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya, dan dekat dengan siksaan-Nya.
Wahai Ali, Aku melihat tulisan diatas pintu surga: “kamu (surga) haram dimasuki orang yang pelit, durhaka kepada kedua orang tua dan provokator (orang yang suka mengadu domba).
Wahai Ali, Ketika Allah menciptakan surga, ia berkata: “Wahai Tuhanku, untuk siapa engkau menciptakanku?” Allah menjawab: “untuk semua orang yang dermawan dan bertaqwa”. Surga berkata: “Aku ridho (senang ditempati orang dermawan dan bertaqwa. Sedangkan neraka bertanya kepada Allah: “Wahai Tuhanku, untuk siapa engkau menciptakanku?” Allah menjawab: “untuk semua orang yang pelit dan sombong”. Neraka berkata: “aku (pantas) bagi mereka berdua”.
Wahai Ali, Siapa yang melawan hawa nafsunya maka surga akan menjadi tempatnya kembali, dan siapa yang mengikuti hawa nafsunya maka neraka jahannam akan menjadi tempatnya menetap nanti.
Wahai Ali, Takutlah kamu kepada doa orang yang dermawan, karena ketika ia terpeleset (salah dalam berbicara), Allah akan menggunakan kekuasaan-Nya untuk menolongnya.
Wahai Ali, Siapa yang memberi makan orang Islam dengan senang, Allah akan menetapkan baginya seribu kebaikan, menghapus seribu keburukan, mengangkat ia dengan seribu derajat.
Wahai Ali, Cintailah saudaramu sebagaimana engkau mencintai dirimu.
Wahai Ali, Carilah kebaikan kepada orang-orang yang bagus perangainya, muliakanlah tamu. Karena, ketika tamu datang, ia membawa rizqi untukmu. Dan ketika ia pulang, ia pulang dengan membawa dosa tuan rumah lalu membuangnya kelaut.
Wahai Ali, Malaikat tidak masuk kerumah yang didalamnya terdapat gambar, patung, orang yang durhaka kepada kedua orang tua, atau rumah yang tidak pernah dimasuki tamu.
Wahai Ali, Berbuatlah kebaikan walaupun kepada orang yang rendah derajatnya. Ali bertanya: “Wahai Rasulallah, siapakah orang yang rendah derajatnya itu?”. Rasulullah menjawab: “yaitu orang yang ketika diberi nasihat baik tidak mau mengikutinya, ketika dilarang berbuat buruk ia tidak mau mendengarkan larangan tersebut, dan ia tidak memperdulikan apa yang dikatakan orang kepadanya”.
Wahai Ali, Shadaqah secara diam-diam itu dapat memadamkan murka Allah, menarik keberkahan dan rizki yang banyak, berpagi-pagilah (berbuat pada pagi harilah) kamu dengan ber-shadaqah, karena turunnya bencana itu dipagi hari, lalu qadha (kepastian Allah) menolaknya diatas awan.
Wahai Ali, Jika engkau bershadaqah, maka bershadaqahlah dengan sesuatu yang paling bagus bagimu, karena shadaqah satu suap yang halal itu lebih disukai Allah daripada seratus misqal dari harta yang haram. Dan shadaqah yang engkau berikan sebelum mati lebih baik dari pada shadaqah yang diberikan setelah mati. Allah Swt berfirman:
“( يوم ينظر المرء ماقدمت يداه )”
Artinya: “ketika seseorang melihat harta yang ia berikan kepada orang lain”.
Wahai Ali, Bershadaqahlah kamu untuk orang-orang yang mati, karena Allah mewakilkan malaikat yang membawa shadaqah orang hidup untuk mereka, lalu mereka sangat senang karena shadaqah tersebut sebagaimana ketika mereka bergembira didunia. Dan mereka berdoa: “Ya Allah, ampunilah orang yang menerangi kubur kami, dan berilah mereka kabar gembira sebagaimana ia membuat kami gembira dengan shadaqah yang ia keluarkan”.
Wahai Ali, Berbuatlah (bershadaqahlah) dengan ikhlas karena Allah, karena Allah tidak menerima amal orang yang tidak ikhlas karena-Nya. Allah bersabda:
“( فمن كان يرجو لقاء ربه فليعمل عملا صالحا ولايشرك بعبادة ربه أحدا )”
Artinya: “siapa yang mengharap berjumpa dengan tuhan-Nya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal kebaikan dan jangan menyekutukan dengan beribadah kepada tuhan-Nya dengan suatu apapun”.
Fashal tentang Doa, Istighfar, al-Qur’an, dan Dzikir.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Senantiasalah kamu berdoa antara adzan dan iqamah, karena doa pada waktu tersebut tidak akan tertolak.
Wahai Ali, Jika kamu berdoa renggangkanlah tanganmu berlempengan dengan dadamu, dan jangan kau angkat tanganmu diatas kepalamu, dan isyaratlah kamu dengan jari-jarimu yang kanan.
Wahai Ali, Janganlah kamu mengeraskan bacaan (Al Qur’an) mu dan doamu ketika ada orang yang sedang shalat disisimu, karena perbuatan demikian itu dapat mengganggu (membuat tidak khusyu’) shalat mereka.
Wahai Ali, Siapa yang berdzikir kepada Allah sebelum terbit fajar, sebelum terbit matahari dan terbenamnya matahari, maka Allah malu untuk menyiksanya di neraka.
Wahai Ali, Jika kamu shalat (Subuh), maka duduklah ditempatmu sampai terbit matahari, karena Allah akan memberikan pahala bagi orang yang duduk ditempat shalatnya seperti pahala melaksanakan haji, umroh, memerdekakan hamba sahaya atau shadaqah seribu dinar dijalan Allah.
Wahai Ali, Siapa yang mengucapkan setiap hari dua puluh lima kali kalimat:
“( أستغفر الله العظيم لى ولوالدي ولجميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات )”
ASTAGhFIRULLAHAL ‘AZhIIM(I), LII WA LIWALIDAYYA WA LIJAMII’IL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAATI WAL MU-MINIINA WAL MU-MINAATI AL AHYAA-I MINHUM WAL AMWAAT(I).
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, ampunan bagiku, kedua orang tuaku, semua orang islam dan orang yang beriman, baik mereka yang hidup maupun yang mati”. Maka Allah akan menetapkan ia termasuk kekasih-Nya.
Wahai Ali, Siapa yang mengucapkan setiap hari sepuluh kali kalimat:
“( لاإله إلا الله قبل كل أحد لاإله إلا الله بعد كل أحد لاإله إلا الله يبقى ربنا ويفنى كل أحد)”
LAA ILAAHA ILLALLAAHU QOBLA KULLI AHAD(IN), LAA ILAAHA ILLALLAAHU BA’DA KULLI AHAD(IN), LAA ILAAHA ILLALLAAHU YABQOO ROBBUNAA WA YAFNAA KULLU AHAD(IN).
Artinya: “Tiada Tuhan (yang berhaq untuk disembah dan wajib untuk disembah) selain Allah sebelum segala sesuatu apapun, tiada Tuhan selain Allah sesudah sesuatu apapun, tiada Tuhan selain Allah, Maha Kekal Tuhan kami dan pasti akan binasa sesuatupun selain Allah. Maka malaikat dilangit akan selalu meminta ampun kepada Allah untuk orang yang membaca kalimat-kalimat tersebut.
Wahai Ali, Siapa yang memabaca setiap hari (25x) do’a:
“( اللهم بارك لى فى الموت وفيما بعد الموت )”
ALLAHUMMA BAARIK LII FIL MAUTI WA FIIMAA BA’DAL MAUTI.
Artinya: “Ya Allah, berikanlah aku keberkahan diwaktu mati dan sesudah mati” Maka Allah tidak akan menghisab amal perbuatan yang ia kerjakan didunia,
dan siapa yang bertakbir sepuluh kali sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam matahari, maka Allah akan memeberikan pahala baginya seperti pahala seratus ahli ibadah dan seratus orang yang berjihad dijalan Allah.
Wahai Ali, Siapa yang bershalawat kepadaku seratus kali dalam sehari semalam, maka ia pasti akan mendapatkan syafaat (pertolongan) aku, dan banyak istighfar itu menjadi tameng (penghalang) bagi orang-orang yang bertaubat dari api neraka.
Fashal tentang Jujur (As Shidqi) dan Pertemanan (Ash-Shidaaqah).
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Jujurlah kamu sekalipun itu dapat membahayakan kepadamu pada waktu sekarang, karena kejujuran akan memberikan manfaat bagimu diwaktu yang akan datang. Janganlah kamu berdusta sekalipun itu dapat memberi manfaat kepadamu pada waktu sekarang, karena berdusta akan memberikan bahaya bagimu diwaktu yang akan datang.
Wahai Ali, Siapa yang banyak dosanya akan hilang kebanggaan dirinya (Cahaya di wajahnya).
Wahai Ali, Senantisalah kamu untuk jujur dalam bebicara, menjaga perkataan, menjaga amanat, dermawan, dan menjaga perut dari barang yang haram.
Wahai Ali, Seburuk-buruk teman adalah yang meremehkan temannya dan membongkar rahasianya.
Wahai Ali, Seribu orang teman itu sedikit, sedangkan satu orang musuh itu banyak.
Wahai Ali, Pertemanan itu mempunyai beberapa tanda: Pertama menjadikan hartanya untuk mencukupi hartamu. Kedua, menjadikan dirinya untuk menjaga dirimu, dan Ketiga, harga dirinya untuk menjaga harga dirimu.
Fashal menjelaskan tentang Taubat.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Taubatnya seseorang tidak berarti sampai ia membersihkan perutnya dari makanan yang haram dengan usahanya yang baik.
Wahai Ali, Jika seseorang yang berilmu tidak bertaqwa maka nasihatnya menjadi bayangan dihati manusia sebagaimana tetesan air membayangi telur burung unta dan batu yang besar.
Wahai Ali, Jika seorang mu’min dalam empat puluh hari tidak duduk bersama (mengaji, belajar) kepada ulama maka hatinya menjadi keras dan berani melakukan perbuatan dosa besar, karena ilmu itu hidupnya hati (menghidupkan hati).
Wahai Ali, Sesungguhnya Allah tidak malu untuk menyiksa orang kaya hasil dari mencuri (hasil haram) dan orang berilmu yang fasiq.
Fashal menjelaskan tentang menjaga lidah.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali. Janganlah kamu mencela seseorang karena keburukan yang ada padanya, setiap daging pasti didalamnya ada tulang, dan tidak ada ampunan bagi orang yang suka mencela seseorang sampai ia menghalalkannya atau meminta ampun untuknya.
Wahai Ali, Allah tidak menciptakan sesuatu yang paling utama daripada lidah, ia dapat memasukkan orang kesurga dan neraka, maka jagalah lidahmu karena ia bagaikan anjing liar.
Wahai Ali, Janganlah kamu melaknat orang Islam dan dâbbah (binatang melata yang dipakai untuk kendaraan, seperti unta, kuda, kerbau dll), karena la’nat tersebut akan kembali kepadamu.
Fashal menjelaskan tentang Malu.
Wahai Ali, Pokok agama semuanya bermuara pada sifat malu, ia menjaga kepala dan yang melingkupinya, juga menjaga perut dan yang ada didalamnya.
Fashal menjelaskan tentang Wara’.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Tidak ada agama bagi orang yang tidak mempunyai rasa takut, tidak ada akal bagi orang yang tidak menjaga (larangan Allah), tidak ada iman bagi orang yang tidak wara’, tidak ada ibadah bagi orang yang tidak berilmu, tidak ada muru’ah (wibawa) bagi orang yang tidak mempunya kejujuran, tidak ada kesentosaan bagi orang yang tidak mempunyai rahasia, tidak ada taubat bagi orang yang tidak mendapatkan taufiq (dari Allah), tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mempunya rasa malu.
Wahai Ali, Siapa yang tidak waro’ (menjauhi) perbuatan ma’siyat, maka perut bumi (dipendam, mati) lebih baik baginya daripada ada diluar bumi (hidup), karena dihatinya tidak ada keimanan.
Wahai Ali, Inti dari sifat waro’ adalah meninggalkan haram dan sesuatu yang diharamkan Allah, sedangkan inti kemuliaan adalah meninggalkan ma’siyat.
Wahai Ali, Sesungguhnya seseorang bisa mencapai kepada derajat orang yang berpuasa (disiang hari), shalat malam/ tahajjud (dimalam hari) dan berperang dijalan Allah karena sebab ia mempunyai budi pekerti luhur (Akhlaq Mulia).
Wahai Ali, Jadilah kamu orang yang ajer (selalu senyum / tidak bermuka suram / tidak cemberut) karena Allah menyukai orang-orang yang ajer dan membenci orang yang cemberut yang tidak disenangi raut wajahnya.
Wahai Ali, Inti dari ibadah adalah diam, kecuali jika berdzikir kepada Allah.
Wahai Ali, Banyak tidur dapat membuat hati menjadi mati dan menghilangkan aura dalam wajah (cahaya muka), dan banyak dosa dapat membuat hati menjadi mati dan mewariskan penyesalan.
Wahai Ali, Siapa yang bersyukur ketika diberikan ni’mat oleh Allah dan bersabar ketika mendapatkan cobaan-Nya, dan ia berbuat buruk lalu memohon ampun kepada Allah, maka kelak ia akan masuk ke surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.
Wahai Ali, Janganlah kamu terlalu senang karena Allah tidak menyukai orang yang terlalu senang, senantiasalah kamu bersedih (karena melakukan dosa) karena Allah menyukai orang-orang yang bersedih (akibat berbuat dosa).
Wahai Ali, Setiap datang hari yang baru ia selalu berkata: “Wahai manusia, aku adalah hari baru, dan menyaksikan perbuatanmu, maka lihatlah apa yang kau perbuat!”.
Fashal menjelaskan tentang Mencela Dunia.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Takutlah kamu kepada orang yang melupakan mati dan hanya mengingat dunianya. Lalu Sayyidina Ali bertanya kepada Nabi Muhammad Saw: “Siapakah mereka wahai rasulallah?”, Nabi menjawab: “mereka adalah orang yang orang-orang kaya, yang mempunyai dunia, kamu melihat mereka selalu menghadap untuk mengumpulkan dunia seperti menghadapnya ibu kepada anaknya, mereka adalah orang-orang yang merugi nanti”.
Fashal menjelaskan tentang Tingkah Manusia Menurut Allah Swt.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya. Seburuk-buruknya mereka disisi Allah adalah orang yang panjang usianya namun buruk perilakunya. Sebaik-baik mereka adalah orang yang panjang usianya dan bagus perilakunya. Manusia yang paling dibenci disisi Allah adalah orang yang makan sendirian (pelit), menolak tamunya, memukul hamba sahayanya (pembantunya), ia memuliakan orang kaya tapi menghinakan orang fakir. Dan yang paling buruk dari itu adalah orang yang hidup dengan barang yang haram dan mati dengan barang yang haram (seumur hidupnya bersama barang haram). Dan yang terburuk dari itu adalah orang yang panjang usianya namun buruk perilakunya, ia tidak bertaubat terhadap perbuatan yang dilarang Allah kepadanya, sedangkan ia mengharap ampunan Allah. Dan yang paling buruk dari yang terburuk itu adalah orang yang menampakkan shodaqohnya kepada saudaranya yang muslim dan berharap saudaranya menolak shodaqohnya. Dan yang terburuk lagi dari itu adalah orang yang melalui awal usianya dalam keadaan lupa, dan mengakhirinya dengan sikap malas dari patuh kepada Allah Swt.
Fashal menjelaskan tentang Tanda-Tanda Kebaikan.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Tanda sabar adalah bagusnya hati disisi Allah dan bagusnya ketaatan kepada Allah.
Wahai Ali, Orang yang beriman mempunyai tiga tanda: Pertama, benci harta. Kedua, benci perempuan (ma’siyat kepada perempuan yang belum halal). Dan Ketiga, benci berbicara dengan tujuan membuat malu orang lain.
Wahai Ali, Orang yang berakal mempunyai tiga tanda: Pertama, meminta pertolongan dunia untuk akhirat (menggunakan dunia untuk menuju akhirat). Kedua, menahan sikap kasar (tidak ramah) kepada orang lain. Dan Ketiga, sabar terhadap kesulitan-kesulitan.
Orang yang bertaqwa mempunyai tiga tanda: Pertama, takut berdusta. Kedua, takut berbuat jahat dan bergaul bersama orang yang jahat. Ketiga, meninggalkan separuh perkara yang halal (seperti makan nasi hukumnya halal, namun tidak berlebihan memakannya) karena takut terjerumus kepada perkara yang haram.
Orang yang benar mempunyai tiga tanda: Pertama, menyembunyikan ibadah. Kedua, menyembunyikan shodaqoh. Dan Ketiga, menyembunyikan musibah.
Orang yang ahli ibadah mempunyai tiga tanda: Pertama, benci kepada diri sendiri (karena perbuatan dosa). Kedua, muhasabah diri (mengoreksi diri sendiri). Dan Ketiga, memperbanyak ibadah dihadapan Allah.
Orang yang shalih mempunyai tiga tanda: Pertama, memperbaiki dirinya dihadapan Allah dan dihadapannya. Kedua, memperbaiki ibadahnya dengan perbuatan baik. Dan Ketiga, meridhoi (menyayangi) orang lain sebagaimana ia meridhoi dirinya sendiri.
Orang yang bahagia mempunyai tiga tanda: Pertama, memakan makanan yang halal. Kedua, bergaul dengan ulama. Dan Ketiga, shalat lima waktu bersama imam (berjama’ah).
Wahai Ali, Orang yang alim (mengetahui agama) mempunyai tiga tanda: Pertama, bersegera melakukan ketaatan kepada Allah. Kedua, menjauhi perkara-perkara yang diharamkan Allah. Dan Ketiga, berbuat baik kepada orang yang jahat kepadanya.
Wahai Ali, Orang yang dermawan mempunyai tiga tanda: Pertama, memaafkan ketika mampu. Kedua, mengeluarkan zakat. Dan Ketiga, suka mengeluarkan shadaqah.
Wahai Ali, Orang yang bijaksana mempunyai tiga tanda: Pertama, menyambung persaudaraan kepada orang yang memutuskannya. Kedua, memberikan kepada orang yang menghalanginya. Dan Ketiga, memaafkan orang yang berbuat jahat kepadanya.
Wahai Ali, Orang yang sabar mempunyai tiga tanda: Pertama, sabar ketika taat kepada Allah (melakukan perintah Allah). Kedua, sabar terhadap musibah (cobaan yang diderita). Dan Ketiga, sabar terhadap ketentuan Allah.
Wahai Ali, Orang yang bertaubat mempunyai tiga tanda: Pertama, menjauhi perkara yang diharamkan Allah. Kedua, semangat mencari ilmu. Dan Ketiga, tidak kembali melakukan dosa sebagaimana tidak kembali susu sapi ketempat perahannya.
Fashal menjelaskan tentang Tanda-Tanda Syirik (Menyekutukan Allah Swt)
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Orang kafir mempunyai tiga tanda: Pertama, ragu akan adanya Allah Swt. Kedua, benci beribadah kepada Allah Swt. Ketiga, lupa akan mematuhi Allah Swt.
Wahai Ali, Orang munafik mempunyai tiga tanda: Pertama, jika berbicara ia berdusta. Kedua, jika berjanji ia ingkari. Ketiga, jika diberikan amanat ia khianat dan nasihat baik tidak bermanfaat baginya.
Wahai Ali, Orang yang riya’ mempunyai tiga tanda: Pertama, ia menyempurnakan ruku’ dan sujudnya (shalatnya) ketika bersama manusia (ditempat ramai) sedangkan ketika shalat sendirian ia tidak menyempurnakannya. Kedua, ia semangat (dalam ibadah) ketika orang yang memuji (ibadahnya). Dan Ketiga, ia selalu berdzikir kepada Allah Swt ditempat ramai dan lupa ditempat sepi.
Wahai Ali, Orang yang amat bodoh (akalnya sangat kurang) mempunyai tiga tanda: Pertama, menggampangkan kewajiban dari Allah Swt. Kedua, banyak berbicara ketika dzikir kepada Allah. Dan Ketiga, menghina Allah Swt.
Wahai Ali, Orang yang terhina mempunyai tiga tanda: Pertama, banyak berdusta. Kedua, banyak bersumpah palsu. Dan Ketiga, banyak mengharap kepada manusia.
Wahai Ali, Orang yang celaka mempunyai tiga tanda: Pertama, memakan makanan yang haram. Kedua, menjauhi Ulama. Dan Ketiga, shalat sendirian.
Wahai Ali, Orang yang berdosa mempunyai tiga tanda: Pertama, suka akan kerusakan. Kedua, membahayakan orang lain. Dan Ketiga, menjauhi petunjuk kebenaran.
Wahai Ali, Orang yang dzalim mempunyai tiga tanda: Pertama, ia tidak memperdulikan dari mana ia makan. Kedua, ia memaksa orang yang berhutang kepadanya. Dan Ketiga, ia menggunakan kekerasan kepada orang yang berhutang kepadanya jika memungkinkan untuk itu.
Fashal menjelaskan tentang Doa-Doa.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Jika kamu hendak masuk masjid mulailah masuk dengan kakimu yang kanan, dan keluarlah dengan kaki yang kiri.
Wahai Ali, Senantiasalah kamu membaca surat Yâsȋn diwaktu pagi dan sore hari, karena orang yang membacanya akan selalu berada dalam lindungan Allah.
Wahai Ali, Siapa yang membaca surat Al Hasyr tiap malam, maka Allah Swt akan menghilangkan keburukan dunia dan akhirat baginya.
Wahai Ali, Siapa yang membaca surat Al Baqoroh tiap malam Jum’at, maka akan muncul cahaya diantara langit ketujuh sampai kepada lapis bumi yang ketujuh. Dan siapa yang membaca surat Al-Dukhȏn dan surat Al-Mulk pada malam Jum’at, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan menghilangkan fitnah kuburnya dan siapa yang membaca ayat akhir surat al-Kahfi ketika hendak tidur dalam keadaan miring, maka Allah Swt akan memberikan cahaya dari kepalanya sampai kepada tumitnya. Dan siapa yang membaca surat al-Thâriq ketika hendak tidur maka akan mendapatkan kebaikan sebanyak bilangan bintang dilangit.
Wahai Ali, Siapa yang membaca surat Al Mulk dan setelahnya membaca doa:
“( اللهم أعصمنى بالإسلام قائما وأعصمنى قاعدا وراقدا ولاتشمت فى عدوا ولا حاسدا، اللهم إنى أعوذ بك من شر كل دابة انت اخذ بناصيتها وأسألك الخير الذي بيدك )”
ALLAHUMMA’ShUMNII BIL ISLAAMI QOO-IMAN, WA’ShUMNII BIL ISLAAMI QOO’IDAN WA ROOQIDAN, WA LAA TUSyMIT FIYYA ‘UDUWWAN WA LAA HAASIDAN ALLAHUMMA INNII A’UUDzUBIKA MIN SyARRI KULLI DAABBATIN ANTA AKhIDzUN BINAAShIYATIHA WA AS-ALUKAL KhOIROL LADzII BIYADIKA.
Artinya: “Ya Allah, jagalah aku dengan berpegang teguh kepada agama Islam dalam keadaan berdiri dan jagalah aku dalam keadaan duduk dan tidur, dan janganlah engkau bahagiakan musuh dan orang yang dengki kepadaku. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari keburukan seluruh binatang melata, engkau adalah dzat yang menjaga ubun-ubunnya. Dan aku memohon kepadamu kebaikan yang berada pada kekuasaaanmu”
Maka Allah Swt akan menghilangkan rasa bingungnya dari gangguan jin, manusia dan binatang melata.
Wahai Ali, Apabila engkau menghendaki dipenuhi keinginanmu, maka bacalah ayat kursi dan berdoalah kepada Allah Swt disaat mengalami kesulitan dan kebingungan, dan bacalah:
“( ياحي ياقيوم لاإله إلا أنت برحمتك أستغيث فاغفر لى وأصلح فى شأنى وفرج همى )”
YAA HAYYU WA QOYYUUMU LAA ILAAHA ILLA ANTA BIROHMATIKA ASTAGhIITsU FAGHFIRLII WA ASHLIH FII SYA-NII WA FARRIJ HAMMII.
Artinya: “wahai dzat yang maha hidup lagi maha kaya tidak ada tuhan melainkan engkau, dengan rahmatmu aku memohon pertolongan, maka ampunilah aku, baguskanlah tingkahku, dan hilangkanlah kebingunganku”.Maka Allah akan menghilangkan kebingungmu, kesulitanmu dan memenuhi segala kebutuhanmu.
Wahai Ali, Jika kamu mengalami kebingungan dan kesulitan, maka bacalah:
“( سبحانك ربى لاإله إلا أنت عليك توكلت أنت ربى العرش العظيم )”
SUBHANAKA ROBBII LAA ILAAHA ILLA ANTA ‘ALAIKA TAWAKKALTU ANTA ROBBUL ARSyIL ‘AZhIIM(I).
Artinya: “Maha Suci Engkau Wahai Tuhanku, Tiada Tuhan melainkan Engkau, aku pasrah kepadaMu, Engkau Tuhan yang menjaga arsy yang besar”.
Wahai Ali, Perbanyaklah membaca doa yang telah diajarkan malaikat Jibril kepadaku, yaitu doa (untuk kebaikan) agama, dunia dan akhirat.
Wahai Ali, Jika kamu melihat rembulan, maka bertahlillah kamu tiga kali, bertakbir tiga kali, dan bacalah:
“( الله أكبر وأعز وأقدر مما أخاف وأحذر )”
ALLAHU AKBAR(U), WA A’AZZU, WA AQDAR(U), MIMMAA AKHOOFU WA AHDzAR(U).
Artinya: “Allah Maha Besar, Maha Mulia dan Maha Kuasa dari perkara yang aku takuti dan khawatirkan”
Wahai Ali, Jika kamu berjumpa dengan orang yang kamu takuti, maka berdoalah:
“( اللهم إنى أدرء بك فى نحره وأستكفيك غضبه وأعوذ بك من شره )”
ALLAHUMMA INNII ADRO-A BIKA FII NAHARIHI WA ASTAKFIIKA GhODhOBAHU WA A’UUDzUBIKA MIN SyARRIHI.
Artinya: “Ya Allah, sesunggunya aku menolak denganmu dari lehernya (kejahatannya) dan aku memohon kecukupan kepadamu dari kebenciannya dan aku berlindung kepadamu dari keburukannya.”
Fashal menjelaskan tentang Masalah Yang Berbeda-beda.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
Wahai Ali, Siapa yang mengucapkan salam jika berjumpa dengan orang muslim, maka Allah Swt memberikan sepuluh kebaikan baginya, dan jawablah salam orang yang mengucapkan salam kepadamu, maka Allah Swt akan memberikan empat puluh kebaikan bagi orang yang menjawab salam.
Wahai Ali, Hindarilah sifat marah, karena marah berasal dari setan, dan setan itu berkuasa menggodamu ketika kamu dalam keadaan marah. Dan hindarilah doa orang yang terdzolimi (jangan berbuat dzolim), karena doanya dikabulkan Allah Swt, dan jika ia kafir maka baginya kekafirannya.
Wahai Ali, Hindarilah bersumpah palsu yang menyebabkan untung dalam berdagang, karena ia dapat menghapus rizqi dan (mengurangi) umur.
Wahai Ali, Siapa yang memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran maka Allah Swt akan menundukkan musuhnya. Dan siapa yang jujur dalam semua urusannya maka Allah Swt akan membenci orang yang membencinya. Dan jika anak yatim mengangis maka arsy’ goncang lalu Allah berkata kepada Jibril: “wahai Jibril luaskanlah neraka bagi orang yang membuat nangis anak yatim, dan luaskanlah surga bagi orang yang membuat senang anak yatim”.
Wahai Ali, Agama itu mengharapkan kebaikan bagi Allah Swt, Rasulullah dan semua orang yang beriman.
Wahai Ali, Tujuh golongan umatku yang berada di surga. Pertama, pemuda yang bertaubat. Kedua, orang yang bersodaqoh secara sembunyi-sembunyi. Ketiga, orang yang senantiasa shalat dhuha. Keempat, orang yang lebih ringan kehilangan harta dibandingkan shalat sendirian bersama imam. Kelima, orang yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah Swt. Keenam, orang yang bergaul bersama Ulama mengikuti pengajiannya.
Wahai Ali, Siapa yang menuntun orang buta dengan tangan kiri maka niscaya tangan kanannya orang buta itu akan mendatangi pada tangan kananmu (Memperoleh pertolongan).
Wahai Ali, Jika manusia menghadapi skaratul maut, tulang ruasnya memberikan salam kepada yang lainnya, ia berkata: “keselamatan bagimu, sesungguhnya aku mati begitupula rambut yang putih (uban) atas rambut yang hitam”.
Wahai Ali, Jagalah wasiyatku sebagaimana aku menjaganya dari malaikat Jibril dari Allah tuhan yang maha suci namanya dan tiada tuhan selainnya.
Wallohu A’lam Bish Showabi.
Website : http://www.shulfialaydrus.com/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : http://www,instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : https://telegram.me/habibshulfialaydrus/
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau http://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/
Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Qobiltu tuan guru
BalasHapus