Kitab Lubabul Hadits Bab 11.


Kitab Lubabul Hadits Bab 11.

ﻓﻲ ﻓﻀﻴﻠﺔ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ

Keutamaan Masjid.

ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪُ ﺑَﻴْﺖُ ﻛُﻞِّ ﻣُﺆْﻣِﻦٍ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Masjid itu adalah rumah setiap orang Mukmin (beriman).

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺇﺫﺍ ﺭَﺃﻳْﺘُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻣُﻼَﺯِﻡَ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻓَﺎﺷْﻬَﺪُﻭﺍ ﻟَﻪُ ﺑﺎﻹﻳﻤﺎﻥِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Apabila kalian melihat seorang laki-laki selalu pergi ke masjid (sholat fardhu berjamaah, I’tikaf) maka saksikanlah jika ia adalah seorang yang beriman.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﻣَﻦْ ﺗَﻜَﻠَّﻢَ ﺑِﻜَﻼَﻡِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺃَﺣْﺒَﻂَ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻤَﻠَﻪُ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ ﺳَﻨَﺔً

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa berbicara urusan dunia di dalam masjid maka Allah SWT menghapus amalnya selama 40 tahun.

Penjelasan : Membicarakan urusan dunia seperti dalam berbisnis, gosip, dll yang tidak ada manfaatnya untuk umat Islam dan untuk akhirat maka bisa menghapus amal sholehnya.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺇﻥَّ ﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔَ ﻳَﺘَﻜَﺮَّﻫُﻮﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﺘَﻜﻠِّﻤﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺑِﻜَﻼَﻡِ ﺍﻟﻠَّﻐْﻮِ ﻭَﺍﻟﺠَﻮْﺭِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya para Malaikat membenci orang-orang yang berbicara di dalam masjid dengan pembicaraan yang tiada guna dan dosa.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺷَّﺮُّ ﺍﻟﺒِﻘَﺎﻉِ ﺃﺳْﻮﺍﻗُﻬَﺎ ﻭﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﺒِﻘَﺎﻉِ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪُﻫَﺎ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Seburuk-buruknya tempat adalah pasar-pasarnya dan sebaik-baiknya tempat adalah masjid-masjidnya.

Penjelasan : Pasar adalah tempat yang buruk, karena disitu tempat urusan dunia dalam hal jual beli, tempatnya sebagian besar kotor, mungkin adanya penipuan seperti memainkan timbangan, berbohong, dll, dan hendaknya jangan berlama-lama di pasar bila tidak ada kepentingan, sedangkan masjid sebaik-baik tempat, karena disitu tempat urusan akhirat, tempat yang suci, tidak masuk melainkan orang-orang yang mempunyai wudhu, tempat untuk beribadah dan berdzikir, dan orang yang masuk di dalamnya akan mendapat pahala bila niat beri’tikaf.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺇﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢُ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪَ ﻓَﻼَ ﻳَﺠْﻠِﺲ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﺭَﻛْﻌَﺘﻴﻦِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Jika salah seorang dari kalian masuk masjid maka janganlah duduk hingga shalat dua rakaa’at.

Penjelasan : Sholat dua roka’at tersebut adalah sholat Sunnah Tahiyatul Masjid,

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﺍﺭْﺗَﻔَﻌَﺖِ ﺍﻟﻤَﺴَﺎﺟِﺪُ ﺷَﺎﻛِﻴَﺔً ﻣِﻦْ ﺃﻫْﻠِﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺘﻜَﻠَّﻤُﻮﻥَ ﻓِﻴﻬﺎ ﺑَﻜَﻼﻡِ ﺍﻟﺪّﻧْﻴَﺎ، ﻓَﺘَﺴْﺘَﻘْﺒِﻠُﻬَﺎ ﺍﻟﻤَﻼﺋِﻜَﺔُ ﻓَﺘَﻘُﻮﻝُ ﺍﺭْﺟِﻌﻲ ﻓَﻘَﺪْ ﺑُﻌِﺜْﻨَﺎ ﺑِﻬَﻼَﻛِﻬِﻢْ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Masjid-masjid akan lapor mengadukan penghuninya yang membicarakan urusan duniawi di dalam masjid, kemudian para Malaikat menyambutnya seranya berkata : “Kembalilah kalian, karena sesungguhnya kami diutus untuk menghancurkan mereka”.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﺮَﺝَ ﺳِﺮَﺍﺟﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺑِﻘَﺪْﺭِ ﻣَﺎ ﻳَﺪُﻭﺭُ ﻓﻲ ﺍﻟﻌَﻴْﻦِ ﻟَﻢْ ﺗَﺰَﻝِ ﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ ﺗَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﻀَّﻮْﺀُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa menyalakan lampu yang cahayanya menyinari sekitar pandangan mata maka Malaikat selalu memintakan ampun untuknya selama cahaya tersebut menyinari masjid.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :  ﻣَﻦْ ﺑَﺴَﻂَ ﺣَﺼِﻴﺮﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﻟَﻢْ ﺗَﺰَﻝِ ﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ ﺗَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﺫٰﻟﻚ ﺍﻟﺤَﺼِﻴﺮُ ﻓﻲ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa menggelar tikar di dalam masjid maka Malaikat tidak henti-hentinya memintakanan ampunan untuknya selama tikar tersebut masih berada (dimanfaatkan) di masjid.

ﻭﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣَﻦْ ﺃَﺧْﺮَﺝَ ﻗَﺬَﺭَﺓً ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﺴْﺠِﺪِ ﺑِﻘَﺪْﺭِ ﻣَﺎ ﻳَﺪُﻭﺭُ ﻓﻲ ﺍﻟﻌَﻴْﻦِ ﺃَﺧْﺮَﺟَﻪُ ﺍﻟﻠﻪ ﺗَﻌَﺎﻟﻰ ﻣِﻦْ ﺃﻋْﻈَﻢِ ﺫُﻧُﻮﺑِﻪِ . ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ  ﻻَ ﺗَﺠْﻌَﻠُﻮﺍ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪَﻛُﻢْ ﻛﺎﻟﻄُّﺮُق

Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa mengeluarkan kotoran dari masjid sekedar pantas dipandang mata, maka Allah SWT mengeluarkannya dari dosa-dosa besarnya. Janganlah kalian menjadikan masjid bagaikan jalanan.

Penjelasan : Masjid bagaikan jalanan yaitu ramai buat ngobrol yang tidak ada manfaatnya, suka lalu lalang berjalan keluar masuk melalui masjid, dll.

(Kitab Lubabul Hadits – Al Imam Al Hafizh Jalaluddin Abdrurrahman bin Abi Bakar As Suyuthiy, Bab Keutamaan Masjid, Halaman 33, Penerbit Darul Kutub Al Islamiyyah)

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/habibshulfialaydrus
LINE : shulfialaydrus         
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
           
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shalawat ‘Azhimiyyah (As Sayyid Ahmad bin Idris (Tarekat Idrisiyyah)).

Ratib Al Akbar.

Perbendaharaan Langit dan Bumi