Sholat Istikhoroh.


Sholat Istikhoroh.

Sholat istikhoroh adalah sholat Sunnah yang dikerjakan ketika seseorang sedang bimbang untuk keputusan yang akan diambil. Tujuan dari sholat istikhoroh bertujuan untuk memohon petunjuk terbaik dari Allah SWT, ketika kita harus memilih sesuatu termasuk petunjuk tentang jodoh atau pekerjaan.

Sholat istikhoroh dianjurkan melaksanakannya untuk segala urusan bersifat mubah seperti menikah, perdagangan, pilihan tempat menimba ilmu, perjalanan (safar) dan sebagainya.

عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ

Dari Jabir ra., Rasulullah mengajarkan kami ber-istikhoroh dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, "Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua raka'at sunnah kemudian berdoalah..." (HR. Bukhori)

Kapan Waktu Sholat Istikhoroh?

Sholat istikhoroh umumnya dilaksanakan pada sepertiga malam, namun dapat pula sholat istikhoroh dilaksanakan pada waktu kapanpun jika pelaksanaan shalat istikhoroh sudah dihadapkan dengan urusan yang sudah mendesak, tetapi hendaknya tidak pada waktu yang di haramkan melakukan sholat yaitu pada waktu sehabis sholat Subuh sampai matahari meninggi dan sehabis Sholat Ashar sampai matahari tenggelam.

Bagaimana cara melaksanakan sholat istikhoroh?

Sholat Istikhoroh sama seperti shalat sunnah lainnya, yakni dengan jumlah dua rakaat. Sebelum itu, hendaknya bersikap senetral mungkin terhadap pilihan-pilihan yang ada. Kemudian, memantapkan hati dengan kepasrahan sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT.

Dan berikut niat Shalat Istikhoroh

أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى

UShOLLII SUNNATAL ISTIKHOORO(TI/H) ROK'ATAINI LILLAAHI TA"ALA.

Aku berniat shalat istikhoroh dua raka'at karena Allah Ta'ala.

Pada rakaat pertama, setelah membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Kafirun, dan pada rakaat kedua setelah membaca surat Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas.

Kemudian setelah selesai sholat Istikhoroh, setelah salam dianjurkan untuk membaca doa berikut, yang dikutip dari 'Nihayatuz Zain' karya Syekh Nawawi Banten:
                                                                                              
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرُي وَعَاجِلِ أَمْري وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أمري وعاجل وآجله فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِيْ بِهِ

ALLAAHUMMA INNI ASTAKhIIRUKA BI’ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BIQUDROTIKA WA AS-ALUKA MIN FADhLIKAL ‘AZhIIMI, FA INNAKA TAQDIRU WA LAA AQDIR(U), WA TA’LAMU WA LAA A’LAM(U), WA ANTA ‘ALLAAMUL GUYUUB, ALLAAHUMMA IN KUNTA TA’LAMU ANNA HAADzAL AMRO (…..) KhOIRUL LII FII DIINII WAD DUNYAYA WA MA’AASyI WA ‘AAQIBATI AMRII ‘AAJILI AMRI WA AJILIHI FAQDURHU LII WA YASSIRHU LII TsUMMA BAARIK LII FIIHI, WA IN KUNTA TA’LAMU ANNA HAADzAL AMRO SyARRUN LII FII DIINII WA MA’AASyII WA ‘AAQIBATI AMRII WA ‘AAJILIHI WA AJALIHI FAAShRIFHU ‘ANNII WASRIFNII ‘ANHU WAQDUR LIYAL KhOIRA HAITsU KAANA TsUMMA RODhINII BIHI..

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu, dengan ilmu pengetahuanMu, dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan keMaha KuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya, dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan masalah yang dihadapinya) lebih baik dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya terhadap diriku, takdirkan ia untukku, mudahkan jalannya, dan berilah berkah. Sebaliknya, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, dunia, kehidupan, dan akibatnya terhadap diriku baik seketika maupun suatu ketika nanti, maka singkirkan persoalan itu, dan jauhkan aku darinya. Takdirkanlah bagiku kebaikan di mana saja berada, dan berilah ridha-Mu untukku,” (Kitab Nihayatuz Zain – Syeikh Nawawi Al Banteniy, Halaman 124, Penerbit Darul Kutub Al Islamiyyah).

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : 
@shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa’aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : 
@shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa’aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : 
https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau 
https://www.facebook.com/groups/160814570679672/
Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shalawat ‘Azhimiyyah (As Sayyid Ahmad bin Idris (Tarekat Idrisiyyah)).

Ratib Al Akbar.

Perbendaharaan Langit dan Bumi