Al Mahdi.


Al Mahdi.

Dalil-Dalil dari as-Sunnah yang Menunjukkan Akan Kedatangannya.

Telah diriwayatkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan akan munculnya al-Mahdi. Di antara hadits-hadits ini ada yang khusus menyebutkan tentang al-Mahdi, ada juga yang hanya menyebutkan sifat-sifatnya.

Di sini kami akan menjelaskan sebagian hadits-haditsnya, dan hal itu sudah cukup dalam menetapkan kemunculannya pada akhir zaman sebagai tanda dari tanda-tanda Kiamat.

a. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَخْرُجُ فِيْ آخِرِ أُمَّتِـي الْمَهْدِيُّ؛ يُسْقِيْهِ اللهُ الْغَيْثَ، وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ نَبَاتَهَا، وَيُعْطِى الْمَالَ صِحَاحًا، وَتَكْثُرُ الْمَاشِيَةُ، وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ، يَعِيْشُ سَبْعًا أَوْ ثَمَانِيًا (يَعْنِي: حِجَجًا).

“Pada akhir umatku akan keluar al-Mahdi. Allah menurunkan hujan kepadanya, bumi mengeluarkan tumbuhannya, harta akan dibagikan secara merata, binatang ternak melimpah dan umat menjadi mulia, dia akan hidup selama tujuh atau delapan (yakni, musim haji).” (Mustadrak al-Hakim (IV/557-558), beliau berkata, “Sanad hadits ini shahih, akan tetapi keduanya tidak meriwayatkannya.” Dan disepakati oleh adz-Dzahabi)

b. Dan darinya (Abu Sa’id) Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ؛ يُبْعَثُ عَلَـى اخْتِلاَفٍ مِنَ النَّاسِ وَزَلاَزِلَ، فَيَمْلأُ اْلأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جُوْرًا وَظُلْمًا، يُرْضِـى عَنْهُ سَاكِنُ السَّمَاءِ وَسَاكِنُ اْلأَرْضِ، يَقْسِمُ الْمَالَ صِحَاحًا.

‘Aku berikan kabar gembira kepada kalian dengan al-Mahdi, yang diutus saat manusia berselisih dengan banyaknya keguncangan. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi dengan kelaliman dan kezhaliman sebelumnya. Penduduk langit dan penduduk bumi meridhainya, ia akan membagikan harta dengan cara shihaah (merata).’

Seseorang bertanya kepada beliau, ‘Apakah shihaah itu?’ Beliau menjawab, ‘Dengan merata di antara manusia.’”

Beliau bersabda:

وَيَمْلأُ اللهُ قُلُوْبَ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غِنًـى، وَيَسَعُهُمْ عَدْلُهُ، حَتَّى يَأْمُرَ مُنَادِيًا، فَيُنَادِيْ، فَيَقُوْلُ: مَنْ لَهُ فِـي مَالٍ حَاجَةٌ؟ فَمَا يَقُوْمُ مِنَ النَّاسِ إِلاَّ رَجَلٌ، فَيَقُوْلُ: اِئْتِ السَّدَّانَ -يَعْنِي: الْخَازِنَ-، فَقُلْ لَهُ: إِنَّ الْمَهْدِيَّ يَأْمُرُكَ أَنْ تُعْطِيْنِيْ مَالاً. فَيَقُوْلُ لَهُ: اِحْثِ، حَتَّـى إِذَا حَجَرَهُ وَأَبْرَزَهُ؛ نَدِمَ، فَيَقُوْلُ: كُنْتُ أَجْشَعَ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ نَفْسًا، أَوْ عَجِزَ عَنِّي مَا وَسِعَهُمْ؟ قَالَ: فَيَرُدُّهُ، فَلاَ يُقْبَلُ مِنْهُ فَيُقَالُ لَهُ: إِنَّا لاَ نَاْخُذُ شَيْئًا أَعْطَيْنَاهُ، فَيَكُوْنُ كَذَلِكَ سَبْعَ سِنِيْنَ أو ثَمَانِ سِنِيْنَ أَوْتِسْعَ سِنِيْنَ، ثُمَّ لاَ خَيْرَ فِي الْعَيْشِ بَعْدَهُ أَوْ قَالَ: ثُمَّ لاَ خَيْرَ فِي الْحَيَاةِ بَعْدَهُ.

“Dan Allah memenuhi hati umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kekayaan (rasa puas), meliputi mereka dengan keadilannya, sehingga dia memerintah seorang penyeru, maka penyeru itu berkata, ‘Siapakah yang memerlukan harta?’ Lalu tidak seorang pun berdiri kecuali satu orang. Dia (al-Mahdi) berkata, ‘Temuilah penjaga (gudang harta) dan katakan kepadanya, ‘Sesungguhnya al-Mahdi memerintahkan mu untuk memberikan harta kepadaku.’ Kemudian dia (penjaga) berkata kepadanya, ‘Ambillah sedikit!’ Sehingga ketika dia telah menyimpan di pangkuannya dan menampak-kannya, dia menyesal dan berkata, ‘Aku adalah umat Muhammad yang jiwanya paling rakus, atau aku tidak mampu mencapai apa yang mereka capai?’” Beliau berkata, “Lalu dia mengembalikannya dan harta itu tidak diterima, maka para penjaga gudang harta berkata padanya, ‘Sesungguhnya kami tidak menerima apa-apa yang telah kami berikan.’ Demikian-lah yang akan terus terjadi selama tujuh tahun atau delapan tahun atau sembilan tahun, kemudian tidak ada lagi kehidupan yang baik setelah itu.” Atau beliau berkata, “Kemudian tidak ada lagi hidup yang baik se-telahnya”. (Musnad Imam Ahmad (III/37, Muntakhab al-Kanz)

Hadits ini menunjukkan bahwa setelah kematian al-Mahdi akan muncul kejelekan dan berbagai fitnah besar.

c. Diriwayatkan dari ‘Ali Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ، يُصْلِحُهُ اللهُ فِيْ لَيْلَةٍ.

‘Al-Mahdi dari keturunan kami; Ahlul Bait, Allah akan memperbaikinya dalam satu malam.’” (Musnad Ahmad (II/58, no. 645), tahqiq Ahmad Syakir, beliau berkata, “Sanadnya shahih,” dan Sunan Ibni Majah (II/1367)).

Ibnu Katsir berkata, “Maknanya adalah memberikan taubat, memberikan taufik kepadanya, mengilhaminya, dan membimbingnya padahal sebelumnya tidak demikian.” (An-Nihaayah fil Fitan wal Malaahim (I/29))

d. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْمَهْدِيُّ مِنِّي، أَجْلَى الْجَبْهَةِ، أَقْنَى اْلأَنْفِ، يَمْلأُ اْلأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجُوْرًا، يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِيْنَ.

‘Al-Mahdi dari keturunanku, dahinya lebar, hidungnya mancung. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana bumi telah dipenuhi dengan kezhaliman dan kelaliman sebelumnya. Dia akan berkuasa selama tujuh tahun.’”( Sunan Abi Dawud, kitab al-Mahdi (XI/375, no. 4265), dan Mustadrak al-Hakim (IV/557), beliau berkata, “Hadits ini shahih dengan syarat Muslim, akan tetapi keduanya tidak meriwayatkannya.”)

e. Diriwayatkan dari Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِيْ، مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ.

‘Al-Mahdi berasal dari Ahlul Baitku, dari keturunan Fathimah.’” (Sunan Abi Dawud (XI/373), dan Sunan Ibni Majah (II/1368)).

f. Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ، فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمْ اَلْمَهْدِيُّ: تَعَالَ صَلِّ بِنَا، فَيَقُوْلُ: لاَ؛ إِنَّ بَعْضَهُمْ أَمِيْرُ بَعْضٍ؛ تَكْرِمَةَ اللهِ هَذِهِ اْلأُمَّةَ.

‘‘Isa bin Maryam turun, lalu pemimpin mereka, al-Mahdi berkata, ‘Shalatlah mengimami kami!’ Dia berkata, ‘Tidak, sesungguhnya sebagian dari kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lainnya, sebagai suatu kemuliaan yang Allah berikan kepada umat ini.’” (HR. Al-Harits bin Abi Usamah dalam Musnadnya, begitu juga diriwayatkan dalam al-Manaarul Muniif, karya Ibnul Qayyim (hal. 147-148), dan al-Haawi fil Fataawaa’, karya as-Suyuthi (II/64).Ibnul Qayyim berkata, “Ini adalah sanad yang jayyid.”
Dishahihkan oleh ‘Abdul ‘Alim di dalam risalahnya tentang al-Mahdi (hal. 144).)

g. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مِنَّا الَّذيْ يُصَلِّي عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ خَلْفَهُ.

‘Orang yang menjadi imam bagi ‘Isa bin Maryam di dalam shalatnya adalah dari golongan kami.’” (HR. Abu Nu’aim dalam Akhbaarul Mahdi)

h. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ber-sabda:

لاَ تَذْهَبُ أَوْ لاَ تَنْقَضِي الدُّنْيَا حَتَّى يُمْلِكَ الْعَرَبُ رَجَلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِيْ، يُوَاطِىءُ اِسْمُهُ اِسْمِيْ.

‘Dunia tidak akan hilang atau tidak akan lenyap hingga seseorang dari Ahlul Baitku menguasai bangsa Arab, namanya sama dengan namaku.” (Musnad Ahmad (V/199, no. 485), tahqiq Ahmad Syakir, beliau berkata, “Sanadnya shahih.” At-Tirmidzi (VI/485), beliau berkata, “Hadits ini hasan shahih.”Dan Sunan Abi Dawud (XI/371)).

Dalam satu riwayat:

يُوَاطِىءُ اِسْمُهُ اِسْمِيْ وَاسْمُ أَبِيْهِ اِسْمَ أَبِيْ.

“Namanya sama dengan namaku dan nama bapaknya sama dengan nama bapakku.” (Sunan Abi Dawud (XI/370))

i. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يُبْعَثَ فِيْهِ رَجُلٌ مِنِّي أَوْ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي، يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيْهِ اسْمَ أَبِي، يَمْلَأُ اْلأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جُوْرًا وَظُلْمًا

“Andai tak tersisa lagi di dunia kecuali satu hari yang Allah panjangkan hari itu sehingga akan muncul seorang laki-laki dari keturunanku atau dari ahli baitku, yang namanya sama dengan namaku (Muhammad), nama ayahnya sama dengan nama ayahku (Abdullah), (saat itu) bumi dipenuhi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya yang diliputi dengan kelaliman dan kezhaliman.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad)

Referensi dari berbagai sumber.

Semoga kita termasuk orang yang mendapatkan pertolongan, hidayah serta rahmat dari Allah Ta’ala baik di dunia (Menjadi pengikut Imam Mahdi) maupun di akhirat (Mendapat Syafaat Allah dan Syafaat Rasulullah), aamiin.

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi   
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shalawat ‘Azhimiyyah (As Sayyid Ahmad bin Idris (Tarekat Idrisiyyah)).

Ratib Al Akbar.

Perbendaharaan Langit dan Bumi