Shalat Taubat : Dalil, Waktu, Jumlah Rakaat dan Tata Caranya.


Shalat Taubat : Dalil, Waktu, Jumlah Rakaat dan Tata Caranya.

Sholat Taubat (صلاة التوبة أو سلاة التوابين) merupakan sholat sunnah yang dilakukan dalam rangka memohon pengampunan dari Allah SWT atas segala dosa maupun kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat. Sholat ini juga disebut sebagai sholat istigfar (صلاة الإستغفار) atau sholat minta ampun. Pada saat seeorang telah bertaubat, maka ia harus berjanji dan berniat untuk tidak mengulangi kembali kesalahan atau dosa-dosanya yang telah lalu.

Adapun bentuk dari kesalahan sehingga seseorang  bertaubat bukan hanya berupa perbuatan-perbuatan yang diharamkan dalam islam, akan tetapi juga dapat berupa perbuatan-perbuatan yang dimakruhkan dalam islam. Seseorang bisa dikatakan benar-benar bertaubat apabila :

* Dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh,

* Adanya rasa penyesalan atas segala dosa yang pernah diperbuat,

* Bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan untuk selama-lamanya, baik dalam hati maupun ditunjukkan dalam perbuatan,

* Hendaknya taubat dilakukan sebelum ajal menjemput.

* Dan memohon maaf kepada orang lain bila ada dosa atau kesalahan yang pernah kita lakukan kepada orang lain sehingga orang tersebut sakit hati, terzholimi, tercemarkan nama baiknya dan  lain sebagainya agar kita bisa mendapatkan maaf dan ridho darinya.

Dalil tentang Anjuran sholat taubat.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 8:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan ‘Taubat Nasuha’ (taubat yang sebenar), mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, pada hari Allah tidak akan menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengannya; cahaya (iman dan amal soleh) mereka, bergerak cepat di hadapan mereka dan di sebelah kanan mereka (semasa mereka berjalan); mereka berkata (ketika orang-orang munafik meraba-raba dalam gelap-gelita): “Wahai Tuhan kami! Sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan limpahkanlah keampunan kepada kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu” (QS. At- Tahrim ayat 8)

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 135 :

ثم قرأ هذه الآية: [وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Artinya

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat An- Nisa ayat 17 :

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Artinya

“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Az- Zumar ayat 54 :

وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ

Artinya

“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepadaNya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”

Hadist Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi :

مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّى ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ لَهُ

Artinya

“Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan shalat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristigfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya.”

Hadist Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ahmad, dan Tabrani dalam kitab Al- Ausath :

وقال صلى الله عليه وسلم لمعاذ: إذا أسأت فأحسن

Artinya “Nabi berkata pada Muadz: Apabila engkau berbuat dosa, maka berbuatlah kebaikan (sebagai bentuk taubat).”

Hadist Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan oleh Abdul Aziz bin Abu Rawwad, dari Nafi’ dari Ibnu Umar pernah berkata :

كَانَ إِذَا شَهِدَ الْعِشَاءَ الآخِرَةَ مَعَ النَّاسِ صَلَّى رَكَعَاتٍ، ثُمَّ نَامَ، وَإِذَا لَمْ يَشْهَدْهَا فِي جَمَاعَةٍ، أَحْيَا لَيْلَةً، قَالَ: أَخْبَرَنِي بَعْضُ أَهْلِ مَعْمَرٍ، أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُهُ، فَحَدَّثْتُ بِهِ مَعْمَرًا، قَالَ: كَانَ أَيُّوبُ يَفْعَلُهُ

Artinya

“Apabila Ibnu Umar shalat Isya’ berjamaah, maka dia shalat beberapa rakaat, lalu tidur. Apabila tidak shalat berjamaah, maka ia bangun malam dan ia berkata: Telah menceritakan padaku sebagian ahli Ma’mar, bahwa dia melakukan itu (shalat taubat), lalu aku ceritakan pada Ma’mar dan ia berkata: Ayyub juga melakukannya.”

Waktu Pelaksanaan Sholat taubat.

Pada dasarnya, taubat merupakan perbuatan yang tidak dapat diundur atau ditunda-tunda. Karena jika hal tersebut dilakukan akan dapat membahayakan hati dan jiwa manusia. Jika seseorang telah melakukan kesalahan dan ia tidak segera bertaubat, maka pengaruh dari dosa-dosanya tersebut akan kian menumpuk dan pada akhirnya akan merusak hati manusia sehingga hatinya tertutup dari cahaya kebenaran.

Oleh karena itu, apabila seseorang telah berbuat dosa maupun kesalahan, maka sudah seharusnyalah jika ia segera untuk bertaubat. Dan salah satu caranya adalah dengan melaksanakan sholat taubat.

Sholat Taubat merupakan salah satu bentuk sholat mutlak yang pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja, baik itu siang maupun malam, kecuali pada saat-saat dimana diharamkan untuk mengerjakan sholat seperti :

1. Mulai dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari.
2. Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah
3. Saat matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong.
4. Mulai dari shalat ashar hingga tenggelam matahari.
5. Ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya.

beberapa kalangan ulama menyatakan bahwa waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat taubat adalah pada 2/3 malam atau semasa qiyamul lail dilaksanakan.

Jumlah Raka’at Sholat Taubat.

Sholat sunnah taubat bisa dikerjakan dengan jumlah 2 raka’at, 4 raka’at, maupun 6 raka’at. Adapun tata cara pelaksanaannya adalah sama dengan sholat-sholat sunnah pada umumnya, yakni dua raka’at salam.

Hukum Sholat Taubat.

Menurut para ulama yang berasal dari empat madzab fiqih yaitu Madzab Maliki, Hambali, Syafi’i, dan  Hanafi menyatakan bahwa hukum pelaksanaan sholat taubat adalah sunnah. Jadi, ketika seseorang telah berbuat dosa atau kesalahan, dan ketika ia memiliki keinginan untuk bertaubat, maka hendaknya ia mengerjakan sholat sunnah dua raka’at serta bertaubat kepada Allah SWT.

Tata Cara Sholat taubat.

Sebelum melangkah pada tata cara pelaksanaanya, ada baiknya jika kita tahu apa saja syarat mutlakyang harus dipenuhi dalam menjalankan suatu ibadah sholat, seperti suci dari hadast besar maupun kecil, serta menutup aurat. Sholat sunnah taubat disyariatkan bagi mereka yang bertaubat yang pelaksanaannya dilakukan secara sendirian, karena sholat taubat merupakan sholat nafilah yang tidak disyariatkan untuk dikerjakan secara berjama’ah.

Niat Sholat Taubat.

Niat sholat taubat adalah :

أصلي سنة التوبة ركعتين لله تعالي

“UShALLII SUNNATAT TAUBATI ROKAATAINI LILLAHI TA’ALA.”

Artinya “Saya niat shalat sunnah taubat dua rokaat karena Allah.”

Bacaan Dalam Sholat Taubat.

Pada dasarnya tidak ada ketentuan yang mewajibkan kita membaca bacaan khusus setelah membaca Al-Fatihah dalam suatu ibadah sholat, jadi kita bisa membaca ayat-ayat Al-Qur’an manapun yang kita hafal. Misalnya saja pada rakaat pertama kita membaca Surat Al-Kafirun dan pada rakaat yang kedua kita membaca surat Al-Ikhlas.

Bacaan Dzikir dan Do’a Setelah Sholat Taubat.

Setelah sholat sunnah taubat, dianjurkan bagi si pelaksana untuk memperbanyak membaca istighfar yang ditujukan untuk memohon ampunan dari Allah SWT. Dari Abu Bakar Radiyallahu’anhu, bahwasannya Rosulullah sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

عليكم بلا اله الا الله و الاستغفار فأكثروا منهما فان ابليس قال : اهلكت الناس بالذنوب و اهلكونى بلا اله الا الله و الاستغفار فلما رايت ذلك اهلكتهم بالاهواء وهم يحسبون انهم مهتدون

Artinya

“Hendaklah kalian membaca Laailaaha illallah dan istigfar lalu perbanyaklah membaca keduanya karena iblis berkata : “Aku telah membinasakan manusia dengan dosa sedangkan mereka membinasakanku dengan Laailaaha illallah,dan istigfar, lalu tatkala aku mengetahui demikian maka aku binasakan mereka dengan (mengikuti) hawa nafsu maka akhirnya mereka menyangka dan merasa bahwa sesungguhnya mereka itu sedang mendapatkan petunjuk (dan sedang berada diatas kebenaran).” (HR. Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Ya’la)

Adapun bacaan istighfar tersebut adalah :

أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لا إلَهَ إلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأتُوبُ إلَيْه

“ASTAGhFIRULLAHAL ‘AZhIIMA ALLADzII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU  WA ATUUBU ILAIHI.”

Artinya :  “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”

Hendaknya bacaan istighfar tersebut diucapkan sebanyak 100 kali.

Memperbanyak membaca tasbih :

سُبْحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ

SUBHANALLAHI WA BIHAMDIHI. (minimal 100x)

Artinya “Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya.”

Membaca Do’a Sayyidul Istighfar 3x :

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لّا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ،

وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتَ،

أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتَ،

أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ،

 وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِر لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

ALLAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KhOLAQTANII WA ANAA ‘ABDUKA WA ANAA ‘ALAA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTAThO’TU. A’UUDzU BIKA MIN SyARRI MAA ShONA’TU, ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BI DzANBII, FAGHFIRLII FAINNAHUUA LAA YAGhFIRUDz DzUNUUBA ILLA ANTA.”

Artinya

“Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Terkait dengan do’a Sayyidul Istighfar, Rosulullah sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ ، قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ ، وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Artinya

“Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul istighfar) disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al-Bukhari)

Setelah melaksanakan sholat taubat, maka disarankan untuk disertai dengan melakukan berbagai amal kebaikan, dan bentuk amal kebaikan yang paling utama adalah sedekah. Mengapa demikian? Karena sedekah merupakan sebab terbesar terhapusnya dosa-dosa seseorang. Sebagaimana Firman Allah SWT berikut :

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى

Artinya

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS Thaha ayat 82)

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ

Artinya

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al- Baqarah ayat 271)

Rosulullah Sholallhu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

ثَلاَثٌأَقْسِمُعَلَيْهِنَّ : مَانَقَصَمَالٌمِنْصَدَقَةٍوَمَازَادَاللهُعَبْدًابِعَفْوٍإِلاَّعِزًاوَمَنْتَوَاضَعَلِلهِرَفَعَهُاللهُ

Artinya

“Ada tiga perkara yang aku berani bersumpah atasnya. yaitu :”Tidak akan berkurang harta dengan sebab sedekah, dan tidaklah Allah Subhanahu Wa Ta’ala menambahkan kepada hamba dengan sebab dia pemaaf melainkan kemulian dan barangsiapa yang bersikap tawadhu karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengangkat dan meninggikan (derajat kemuliaan-nya).”

Keutamaan Sholat Taubat.

Dari dalil-dalil yang tercantum di atas, sudah jelaslah bagi kita mengenai keutamaan atau fadhilah dari pelaksanaan sholat taubat. Lalu apa saja ganjaran yang dijanjikan Allah SWT bagi orang-orang yang bertaubat?

Allah SWT telah berfirman :

أولئك جراؤهم مغفرة من ربهم وجنت تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها، ونعم أجر العالمين

Artinya “Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS. Ali- Imron ayat 136)

Jadi bisa disimpulkan bahwa allah akan memberikan ganjaran bagi mereka yang melakukan taubat, seperti :

* Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa yang pernah diperbuat

* Allah SWT menjanjikan surga bagi siapa saja yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan mereka akan kekal di dalamnya

* Allah SWT akan memberikan pahala yang terbaik sebagai penambah timbangan amal bagi mereka yang bertaubat.

Lalu bagaimana jika seseorang  melakukan kesalahan, kemudian ia bertaubat. Akan tetapi suatu ketika ia melakukan kesalahan yang sama kembali? dari Abu Hurairah Radiyallahu’anhu, bahwasannya Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

قَالَ : رَبِّ إِنِّي أَذَنَبْتُ ذَنْبًا فَاغْفِرْهُ. فَقَالَ اللهُ : عَبْدِي عَمِلَ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ قَدْغَفَرْتُ لِعَبْدِي ثُمَ عَمِلَ ذَنْبًا اَخَرَ فَقَالَ : رَبِّ إِنِّي عَمِلْتُ ذَنْبًا فَاغْفِرْهُ. فَقَالَ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى : عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًا يَغْفِرُ الذَنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي ثُمَّ عَمِلَ ذَنْبًا اَخَرَ فَقَالَ : رَبِّ إِنِّي عَمِلْتُ ذَنْبًا فَاغْفِرْهُ فَقَالَ تَعَالَى : عَبْدِي عَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًايَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُبِهِ, أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْغَفَرْتُ لِعَبْدِي فَلْيَعْمَلْ مَاشَاءَ

Artinya

“Sesungguhnya seorang laki – laki berbuat dosa lalu berkata: “Wahai Tuhanku sesungguhnya aku berbuat dosa maka ampunilah. Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata : “Hambaku berbuat dosa lalu ia tahu bahwa ia memiliki Tuhan  yang  Maha Mengampuni dosa dan ia merealisasikannya, sesungguhnya Aku telah ampuni hambaku tersebut. Kemudian ia pun berbuat dosa lagi dosa yang lainnya lalu berkata : “Wahai Tuhanku sesungguhnya aku berbuat dosa maka ampunilah, maka Allah Tabaroka wa Ta’ala berkata: “Hamba-Ku mengetahui bahwa ia punya Tuhan yang Maha Pengampun lalu ia pun merealisasikannya: “Sesungguhnya telah aku ampuni hamaku. Kemudian ia melakukan dosa  yang lainnya lagi, dan ia berkata : “Wahai Tuhanku sesungguhnya aku berbuat dosa, maka ampunilah. Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata lagi : “Hamba-Ku tahu bahwa ia punya Tuhan yang Maha Pengampun dan ia merealisasikannya.” Maka Aku mempersaksikan kepada kalian semua bahwa sesungguhnya Aku sungguh telah mengampuni hamba-Ku maka silahkan dia lakukan  apa yang dia kehendaki.” (HR. Al Imam Ahmad)

(Referensi dari berbagai sumber)

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Instagram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi   
Telegram : @habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook : https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/

Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.

Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shalawat ‘Azhimiyyah (As Sayyid Ahmad bin Idris (Tarekat Idrisiyyah)).

Ratib Al Akbar.

Perbendaharaan Langit dan Bumi