Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Amal-amal Berbonus (Di Bangun) Rumah di Surga.

Amal-amal Berbonus (Di Bangun) Rumah di Surga. 1. Membangun masjid karena Allah. Dari Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu 'Anhu, berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: مَنْ بَنَى لِلَّهِ مَسْجِدًا بَنَى اللَّه لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّة “Siapa yang membangun satu masjid untuk Allah maka Allah akan membangunkan untuknya satu rumah di surga.” (Muttafaq ‘alaih) 2. Membaca surat Al Ikhlas sepuluh kali. Dari hadits Mu’adz bin Anas Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ “Siapa yang membaca Qul Huwallaahu Ahad (Surat Al-Ikhlash) sampai menghatamkannya sebanyak sepuluh kali niscaya Allah bangunkan untuknya istana di surga.” (HR Ahmad dari Mu’adz bin Anas Al Juhani) 3. Memuji Allah dan beristirja’ saat diuji dengan kematian anak. Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu...

Tanaman Surga.

Tanaman Surga. 1. SUBHAANALLAAHI WAL HAMDU LILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLAAHU WALLAAHU AKBAR. حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي زِيَادٍ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Ziyad telah menceritakan kepada kami Sayyar telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dari Abdurrahman bin Ishaq dari Al Qasim...

Shaf Pertama Bagi Laki-Laki, Shaf Terakhir Bagi Wanita.

Shaf Pertama Bagi Laki-Laki, Shaf Terakhir Bagi Wanita. Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاسْتَهَمُوا Seandainya manusia mengetahui keutamaan yang ada pada adzan dan shaf pertama (dalam sholat berjama’ah), lalu mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan mengundi, pastilah mereka akan mengundinya. (HR. Bukhari No.615, 652, 2689, Muslim No.437) dalam riwayat lain Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: لَوْ تَعْلَمُونَ أَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الصَّفِّ الْمُقَدَّمِ لَكَانَتْ قُرْعَةً Seandainya kalian atau mereka mengetahui keutamaan yang terdapat pada shaf yang terdepan, niscaya itu sudah jadi bahan undian. (HR. Muslim No.439) Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصُّفُوفِ الْمُتَقَدِّمَةِ Allah dan para Malaikatnya bershalawat pada o...

Dalil bolehnya mengeraskan suara dalam berdzikir.

Dalil bolehnya mengeraskan suara dalam berdzikir.             Dari Ibnu Abbas ra. berkata : أَنَّ رَفْعَ الصّوْتِ بِالذِّكْرِ حِيْنَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ الْمَكْتُوْبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ – رواه البخاري ومسلم Artinya : Sesungguhnya mengeraskan suara dalam berdzikir ketika jamaah selesai shalat fardlu terjadi pada zaman Rasulullah. (HR. Bukhari dan Muslim) Dari Ibnu Abbas ra. berkata : كُنَّا نَعْرِفُ انْقِضَاءَ صَلاَةِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِالتَّكْبِيرِ Artinya : Kami dahulu mengetahui berakhirnya shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui suara takbir. (HR. Bukhari No. 806 dan Muslim No. 583) عن أبي قتادة رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم خرج ليلة فإذا هو بأبى بكر رضى الله عنه يصلى يخفض من صوته . قال : و مر بعمر رضى الله عنه و هو يصلى رافعا صوته. قال : فلما اجتمعا عند النبى صلى الله عليه و سلم. قال   يا أبا بكر مررت بك و أنت تص...

Tawassul dan Istighotsah.

Tawassul dan Istighotsah. Hakikat tawassul dan istighotsah. Para ulama seperti Al-Imam Al Hafizh Taqiyyuddin Al Subki menegaskan bahwa tawassul, istisyfa’, istighatsah, isti’anah, tajawwuh dan tawajjuh, memiliki makna dan hakekat yang sama. Mereka mendefinisikan tawassul - dan istilah-istilah lain yang sama - dengan definisi sebagai berikut. “Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah dengan menyebut nama seorang nabi atau wali untuk memuliakan (ikram) keduanya”. (Al-Hafizh al-’Abdari, al-Syarh al-Qawim, hal. 378). Pengertian tawassul. Tawassul adalah mengambil perantara makhluk untuk doa kita pada Allah swt (Habib Munzir al Musawa, Kenalilah Aqidahmu, hal. 33). Pengertian istighotsah. Istighatsah adalah memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya. (Habib Munzir al Musawa, Kenalilah Aqidahmu, hal. 37). Tawassul yang diperselisihkan (ikhtilaf). Tawassul kepada Allah dengan dzat Nabi Muhammad SAW,...