Al-Qur'an Dan Hadits Tentang Ahlul Bait Rasulullah saww.
Al-Qur'an
Dan Hadits Tentang Ahlul Bait Rasulullah saww.
Allah berfirman :
قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى
Qul laa as'alukum 'alaihi ajron illal-mawaddata fil-qurbaa.
Artinya : Katakanlah "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan (kaum kerabat, keluarga yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad Saww)". (QS. Asy-Syuura (42) : 23)
Dalam kitab Hilyatul Awliya’, jilid 3 halaman 201 disebutkan:Jabir Al-Anshari berkata: Pada suatu hari orang badui datang kepada Nabi saw, lalu ia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan kepadaku tentang Islam! Lalu Rasulullah saw bersabda: “Bersaksilah kamu sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.” Kemudian orang badui itu bertanya: Apakah dalam hal ini (dakwah ini) kamu meminta upah padaku? Rasulullah saw menjawab: “Tidak, kecuali kecintaan kepada keluargaku.” Selanjutnya orang badui itu berkata: Sekarang aku berbaiat kepadamu, dan semoga Allah melaknat orang yang tidak mencintaimu dan keluargamu. Rasulullah saww. menjawab: "Aamiin.".
Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur oleh Jalaluddin As-Suyuthi, tentang ayat ini:As-Suyuthi mengutip hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ketika ayat ini (Asy-Syura: 23) turun, para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, siapakah dari keluargamu yang wajib dicintai oleh kami? Rasulullah saw menjawab: “Ali, Fatimah, Hasan dan Husein.”
Ibnu Abbas berkata, ketika ayat ini turun Rasulullah saw bersabda: “Hendaknya kalian menjagaku dengan menjaga Ahlul baitku dan mencintai mereka.”
Allah berfirman :
قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى
Qul laa as'alukum 'alaihi ajron illal-mawaddata fil-qurbaa.
Artinya : Katakanlah "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan (kaum kerabat, keluarga yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad Saww)". (QS. Asy-Syuura (42) : 23)
Dalam kitab Hilyatul Awliya’, jilid 3 halaman 201 disebutkan:Jabir Al-Anshari berkata: Pada suatu hari orang badui datang kepada Nabi saw, lalu ia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan kepadaku tentang Islam! Lalu Rasulullah saw bersabda: “Bersaksilah kamu sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.” Kemudian orang badui itu bertanya: Apakah dalam hal ini (dakwah ini) kamu meminta upah padaku? Rasulullah saw menjawab: “Tidak, kecuali kecintaan kepada keluargaku.” Selanjutnya orang badui itu berkata: Sekarang aku berbaiat kepadamu, dan semoga Allah melaknat orang yang tidak mencintaimu dan keluargamu. Rasulullah saww. menjawab: "Aamiin.".
Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur oleh Jalaluddin As-Suyuthi, tentang ayat ini:As-Suyuthi mengutip hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ketika ayat ini (Asy-Syura: 23) turun, para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, siapakah dari keluargamu yang wajib dicintai oleh kami? Rasulullah saw menjawab: “Ali, Fatimah, Hasan dan Husein.”
Ibnu Abbas berkata, ketika ayat ini turun Rasulullah saw bersabda: “Hendaknya kalian menjagaku dengan menjaga Ahlul baitku dan mencintai mereka.”
أَحِبُّوا اللهَ
لِمَا يَغْذُوكُمْ بِهِ مِنْ نِعَمِهِ، وَأَحِبُّونِي لِحُبِّ اللهِ،
وَأَحِبُّوا أَهْلَ بَيْتِي لِحُبِّي
Dari
Ibnu Abbas ra. Nabi Muhammad saww. bersabda : "Ahibbuul-laaha limaa
yaghduukum bihi min ni'amihi wa ahibbuunii lihubbil-laahi wa ahibbuu ahla
baitii lihubbii.
Artinya : Cintailah Allah kerena nikmat-nikmat yang di anugerahkan-Nya, cintailah aku karena kecintaan kepada Allah dan cintailah Ahlul-baitku (keluargaku) karena kecintaamu kepadaku.". (HR. At-Tirmidzi, At-Tabarani, Al-Hakim)
Artinya : Cintailah Allah kerena nikmat-nikmat yang di anugerahkan-Nya, cintailah aku karena kecintaan kepada Allah dan cintailah Ahlul-baitku (keluargaku) karena kecintaamu kepadaku.". (HR. At-Tirmidzi, At-Tabarani, Al-Hakim)
أَدِّبُوْا أَوْلاَدَكُمْ عَلَى ثَلاَثِ خِصَالٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ أَهْلِ بَيْتِهِ وَحُبِّ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ (رواه الديلمي عن علي)
Dari Ali kwj., Nabi Muhammad saww.
bersabda : "Addibuu aulaadakum 'alaa tsalaatsi khishoolin : hubbi
nabiyyikum, wa hubbi ahli baitihi, wa hubbi qiroo'atil-qur'aan.
Artinya : Didiklah anak-anakmu atas tiga perkara : Kecintaan kepada Nabimu, Kecintaan kepada Ahlul Baitnya, dan cinta membaca Al-Qur'an.". (HR. Al-Dailami)
الزَّمُوْا مَوَدَّتَنَا اَهْلَ الْبَيْتِ فَاِنَّهُ مَنْ لَقِى اللهُ تَعَالَى وَهُوَ يَوَدُّنَا دَخَلَ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَتِنَا وَلَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يَنْفَعُ عَبْدًا عَمَلٌ عَمِلَهُ اِلَّا بِمَعْرِفَةِ حَقَّنَا
Dari Hasan bin Ali ra., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Al-Zamuu mawaddatanaa ahlal-baiti fainnahu man laqiallaahu ta'aala wa huwa yawaddunaa dakholal-jannata bisyafaa'atinaa walladzii nafsii biyadihi laa yanfa'u 'abdan 'amalun 'amilahu illa bima'rifati haqqonaa.
Artinya : Mantapkan (hatimu) atas kecintaan kepada kami Ahlul-Bait, Sebab barangsiapa menghadap Allah dengan mencintai kami pasti ia masuk surga dengan syafaat kami, Demi yang jiwaku ditangan-Nya, tidak akan berguna amal seseorang bagi dirinya kecuali ia mengetahui hak kami (atasnya).". (HR. At-Tabarani)
وعَن ابنِ عُمرَ رضي اللَّه عنهما ، عن أبي بَكْر الصِّدِّيق رضي اللَّه عنه مَوْقُوفاً عَلَيْهِ أَنَّهُ قَالَ : ارْقُبُوا مُحَمَّداً صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في أَهْلِ بيْتِهِ ، رواه البخاري
Dari Ibnu Umar ra., dari Abubakar Ash Shiddiq ra., ia berkata: “Peliharalah kehormatan Nabi Muhammad saww. Yaitu dengan memuliakan ahli baitnya (keluarganya).”. (HR. Bukhori, Didalam Kitab Riyadhus Sholihin)
لَا يُبْغِضُنَا اَحَدٌ وَلَا يَحْسُدُنَا اَحَدٌ اِلَّا ذِيْدَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَنِ الْحَوْضِ بِسِيَاطٍ مِنْ نَارٍ
Dari Hasan bin Ali ra., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Laa yubghidhunaa ahadun wa laa yahsudunaa ahadun illa dziida yaumal-qiyaamati 'anil-haudhi bisiyaathin min narin.
Artinya : Tiada seorang membenci dan menghasut kami kecuali akan dihalau dari telaga Haudh dengan cambuk terbuat dari api.". (HR. At-Tabarani)
اِشْتَدَّ غَضَبُ اللهِ عَلَى مَنْ اَذَانِى فِى عِتْرَتِى
Dari Ali kwj., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Isytadda ghodhobulloohi 'alaa man adzaanii fii 'itratii.
Artinya : Keras murka Allah atas orang yang mengganggu (ku) dengan mengganggu itrahku.". (HR. Al-Dailami)
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُبْغِضُنَا اَهْلَ اْلبَيْبِ رَجُلٌ إِلَّا اَدْخَلَهُ النَّارَ
Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra., Nabi Muhammad saww. berkata : "Walladzii nafsii biyadihi laa yubghidhunaa ahlal-baiti rojulun illa adkholahun-naara.
Artinya : Demi jiwaku ditangan-Nya tiada seorang membenci kami Ahlul Bayt, kecuali akan dicampakkan oleh Allah ke dalam neraka.". (HR. Al-Hakim, Ibnu Hibban. Ibnu Hajar menggolongkan ini sebagai hadits yang shahih)
Nabi Muhammad saww. bersabda :
Artinya : Didiklah anak-anakmu atas tiga perkara : Kecintaan kepada Nabimu, Kecintaan kepada Ahlul Baitnya, dan cinta membaca Al-Qur'an.". (HR. Al-Dailami)
الزَّمُوْا مَوَدَّتَنَا اَهْلَ الْبَيْتِ فَاِنَّهُ مَنْ لَقِى اللهُ تَعَالَى وَهُوَ يَوَدُّنَا دَخَلَ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَتِنَا وَلَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يَنْفَعُ عَبْدًا عَمَلٌ عَمِلَهُ اِلَّا بِمَعْرِفَةِ حَقَّنَا
Dari Hasan bin Ali ra., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Al-Zamuu mawaddatanaa ahlal-baiti fainnahu man laqiallaahu ta'aala wa huwa yawaddunaa dakholal-jannata bisyafaa'atinaa walladzii nafsii biyadihi laa yanfa'u 'abdan 'amalun 'amilahu illa bima'rifati haqqonaa.
Artinya : Mantapkan (hatimu) atas kecintaan kepada kami Ahlul-Bait, Sebab barangsiapa menghadap Allah dengan mencintai kami pasti ia masuk surga dengan syafaat kami, Demi yang jiwaku ditangan-Nya, tidak akan berguna amal seseorang bagi dirinya kecuali ia mengetahui hak kami (atasnya).". (HR. At-Tabarani)
وعَن ابنِ عُمرَ رضي اللَّه عنهما ، عن أبي بَكْر الصِّدِّيق رضي اللَّه عنه مَوْقُوفاً عَلَيْهِ أَنَّهُ قَالَ : ارْقُبُوا مُحَمَّداً صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في أَهْلِ بيْتِهِ ، رواه البخاري
Dari Ibnu Umar ra., dari Abubakar Ash Shiddiq ra., ia berkata: “Peliharalah kehormatan Nabi Muhammad saww. Yaitu dengan memuliakan ahli baitnya (keluarganya).”. (HR. Bukhori, Didalam Kitab Riyadhus Sholihin)
لَا يُبْغِضُنَا اَحَدٌ وَلَا يَحْسُدُنَا اَحَدٌ اِلَّا ذِيْدَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَنِ الْحَوْضِ بِسِيَاطٍ مِنْ نَارٍ
Dari Hasan bin Ali ra., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Laa yubghidhunaa ahadun wa laa yahsudunaa ahadun illa dziida yaumal-qiyaamati 'anil-haudhi bisiyaathin min narin.
Artinya : Tiada seorang membenci dan menghasut kami kecuali akan dihalau dari telaga Haudh dengan cambuk terbuat dari api.". (HR. At-Tabarani)
اِشْتَدَّ غَضَبُ اللهِ عَلَى مَنْ اَذَانِى فِى عِتْرَتِى
Dari Ali kwj., Nabi Muhammad saww. bersabda : "Isytadda ghodhobulloohi 'alaa man adzaanii fii 'itratii.
Artinya : Keras murka Allah atas orang yang mengganggu (ku) dengan mengganggu itrahku.". (HR. Al-Dailami)
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُبْغِضُنَا اَهْلَ اْلبَيْبِ رَجُلٌ إِلَّا اَدْخَلَهُ النَّارَ
Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra., Nabi Muhammad saww. berkata : "Walladzii nafsii biyadihi laa yubghidhunaa ahlal-baiti rojulun illa adkholahun-naara.
Artinya : Demi jiwaku ditangan-Nya tiada seorang membenci kami Ahlul Bayt, kecuali akan dicampakkan oleh Allah ke dalam neraka.". (HR. Al-Hakim, Ibnu Hibban. Ibnu Hajar menggolongkan ini sebagai hadits yang shahih)
Nabi Muhammad saww. bersabda :
ألاَ إِنَّ مَثَلَ أَهْلِ بَيْتِيْ
فِيْكُمْ مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مِنْ قَوْمهِ ، مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ
تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ
Artinya : "Ketahuilah,
sesungguhnya perumpamaan Ahlu Baitku diantara kalian adalah seperti kapal Nuh
diantara kaumnya. Barangsiapa menaikinya, iapun selamat dan siapa tertinggal
olehnya, iapun tenggelam.". ( HR. Al-Hakim ).
Rasulullah Saw bersabda:
Rasulullah Saw bersabda:
كُلُّ بَنِيْ أُنْثى فَإِنَّ
عَصَبَتَهُمْ ِلأَبِيْهِمْ مَاخَلاَ وَلَدَ فَاطِمَةَ فَإِنِّيْ أَنَا
عَصَبَتُهُمْ وَأَنَا أَبُوْهُمْ
Artinya : "Semua bani Untsa
(manusia) mempunyai ikatan keturunan keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah,
maka kepadakulah bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah
mereka.". (HR. Ath-Thabrani)
Imam Suyuti dalam kitab Aljamik As Shohir juz 2 halaman 92 menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Imam Suyuti dalam kitab Aljamik As Shohir juz 2 halaman 92 menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
كُلُّ بَنِي آدَمَ يَنْتَمُونَ إِلَى عَصَبَةِ
أَبِيهِمْ إِلا وَلَدَ فَاطِمَةَ ، فَإِنِّي أَنَا أَبُوهُمْ وَأَنَا عَصَبَتُهُمْ
Artinya : "Semua Bani Adam
(manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah, kecuali anak-anak Fathimah,
maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (ikatan keturunan
mereka).". (HR. Ath-Thabrani dan Abu Ya’la)
Begitu pula Syech Muhammad Abduh dalam tafsir Al Manar menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
Begitu pula Syech Muhammad Abduh dalam tafsir Al Manar menerangkan, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
كُلُّ
وَلَدِ أَدَمَ عُصْبَتُهُمْ لِأَبِيْهِمْ مَا خَلاَ وَلَدَ فَاطِمَةَ فَإِنِّيْ
أَنَا أَبُوْهُمْ وَعُصْبَتُهُمْ
Artinya : "Semua anak Adam
(manusia) bernasab (ikatan keturunan) keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah,
maka akulah ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka.".
Dalam hal ini Rasulullah saw pernah bersabda:
كُلُّ سَبَبٍ وَنَسَبٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَنْقَطِعُ , إلَّا سَبَبِي وَنَسَبِي
Artinya : Semua sebab dan nasab putus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”. (HR. Ath-Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَشُجَاعُ بْنُ مَخْلَدٍ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُلَيَّةَ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنِي أَبُو حَيَّانَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ حَيَّانَ قَالَ انْطَلَقْتُ أَنَا وَحُصَيْنُ بْنُ سَبْرَةَ وَعُمَرُ بْنُ مُسْلِمٍ إِلَى زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ فَلَمَّا جَلَسْنَا إِلَيْهِ قَالَ لَهُ حُصَيْنٌ لَقَدْ لَقِيتَ يَا زَيْدُ خَيْرًا كَثِيرًا رَأَيْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَمِعْتَ حَدِيثَهُ وَغَزَوْتَ مَعَهُ وَصَلَّيْتَ خَلْفَهُ لَقَدْ لَقِيتَ يَا زَيْدُ خَيْرًا كَثِيرًا حَدِّثْنَا يَا زَيْدُ مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي وَاللَّهِ لَقَدْ كَبِرَتْ سِنِّي وَقَدُمَ عَهْدِي وَنَسِيتُ بَعْضَ الَّذِي كُنْتُ أَعِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا حَدَّثْتُكُمْ فَاقْبَلُوا وَمَا لَا فَلَا تُكَلِّفُونِيهِ ثُمَّ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فِينَا خَطِيبًا بِمَاءٍ يُدْعَى خُمًّا بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَوَعَظَ وَذَكَّرَ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَلَا أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي فَقَالَ لَهُ حُصَيْنٌ وَمَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ يَا زَيْدُ أَلَيْسَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ قَالَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ وَلَكِنْ أَهْلُ بَيْتِهِ مَنْ حُرِمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ قَالَ وَمَنْ هُمْ قَالَ هُمْ آلُ عَلِيٍّ وَآلُ عَقِيلٍ وَآلُ جَعْفَرٍ وَآلُ عَبَّاسٍ قَالَ كُلُّ هَؤُلَاءِ حُرِمَ الصَّدَقَةَ قَالَ نَعَمْ و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ حَدَّثَنَا حَسَّانُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ مَسْرُوقٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ حَيَّانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِهِ بِمَعْنَى حَدِيثِ زُهَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي حَيَّانَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيثِ إِسْمَعِيلَ وَزَادَ فِي حَدِيثِ جَرِيرٍ كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ مَنْ اسْتَمْسَكَ بِهِ وَأَخَذَ بِهِ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ أَخْطَأَهُ ضَلَّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ حَدَّثَنَا حَسَّانُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَعِيدٍ وَهُوَ ابْنُ مَسْرُوقٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ حَيَّانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ دَخَلْنَا عَلَيْهِ فَقُلْنَا لَهُ لَقَدْ رَأَيْتَ خَيْرًا لَقَدْ صَاحَبْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَلَّيْتَ خَلْفَهُ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِ حَدِيثِ أَبِي حَيَّانَ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ أَلَا وَإِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَحَدُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ حَبْلُ اللَّهِ مَنْ اتَّبَعَهُ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ تَرَكَهُ كَانَ عَلَى ضَلَالَةٍ وَفِيهِ فَقُلْنَا مَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ نِسَاؤُهُ قَالَ لَا وَايْمُ اللَّهِ إِنَّ الْمَرْأَةَ تَكُونُ مَعَ الرَّجُلِ الْعَصْرَ مِنْ الدَّهْرِ ثُمَّ يُطَلِّقُهَا فَتَرْجِعُ إِلَى أَبِيهَا وَقَوْمِهَا أَهْلُ بَيْتِهِ أَصْلُهُ وَعَصَبَتُهُ الَّذِينَ حُرِمُوا الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Syuja' bin Makhlad seluruhnya dari Ibnu 'Ulayyah, Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim; Telah menceritakan kepadaku Abu Hayyan; Telah menceritakan kepadaku Yazid bin Hayyan dia berkata; "Pada suatu hari saya pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam. Hai Zaid, kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kamu pernah melihat Rasulullah. Kamu pernah mendengar sabda beliau. Kamu pernah bertempur menyertai beliau. Dan kamu pun pernah shalat jama'ah bersama beliau. Sungguh kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. OIeh karena itu hai Zaid. sampaikanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Zaid bin Arqam berkata; Hai kemenakanku, demi Allah sesungguhnya aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa sebagian dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu, apa yang bisa aku sampaikan, maka terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan. maka janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya." Kemudian Zaid bin Arqam meneruskan perkataannya. Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berpidato di suatu tempat air yang di sebut Khumm, yang terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan serta berkata; Ketahuilah hai saudara-saudara, bahwasanya aku adalah manusia biasa seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku, malaikat pencabut nyawa, akan datang kepadaku dan aku pun siap menyambutnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dua hal yang berat kepada kalian, yaitu: Pertama, Al-Qur 'an yang berisi petunjuk dan cahaya. Oleh karena itu, laksanakanlah isi Al Qur'an dan peganglah. Sepertinya Rasulullah sangat mendorong dan menghimbau pengamalan Al Qur'an. Kedua, keluargaku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku!." Husain bertanya kepada Zaid bin Arqarn; "Hai Zaid, sebenarnya siapakah ahlul bait (keluarga) Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau itu adalah ahlul bait (keluarga) nya?" Zaid bin Arqam berkata; "Istri-istri beliau adalah ahlul baitnya. tapi ahlul bait beliau yang dimaksud adalah orang yang diharamkan untuk menerima zakat sepeninggalan beliau." Husain bertanya; "Siapakah mereka itu?" Zaid bin Arqam menjawab; "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil. keluarga Ja'far, dan keluarga Abbas." Husain bertanya; "Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima zakat?" Zaid bin Arqam menjawab."Ya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id bin Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, (lalu dia menyebutkan Haditsnya yang semakna dengan Hadits Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Fudhail; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir keduanya dari Abu Hayyan melalui jalur ini sebagaimana Hadits Ismail dan di dalam Hadits Jarir ada tambahan; 'Yaitu Kitabullah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Barang siapa yang berpegang teguh dengannya dan mengambil pelajaran dari dalamnya maka dia akan berada di atas petunjuk. Dan barang siapa yang menganggapnya salah, maka dia akan tersesat. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id yaitu Ibnu Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dia berkata; Kami menemui Zaid bin Arqam, lalu kami katakan kepadanya; 'Sungguh kamu telah memiliki banyak kebaikan. Kamu telah bertemu dengan Rasulullah, shalat di belakang beliau…dan seterusnya sebagaimana Hadits Abu Hayyan. Hanya saja dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketahuilah sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian dua perkara yang sangat besar. Salah satunya adalah Al Qur'an, barang siapa yang mengikuti petunjuknya maka dia akan mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang meninggalkannya maka dia akan tersesat.' Juga di dalamnya disebutkan perkataan; Lalu kami bertanya; siapakah ahlu baitnya, bukankah istri-istri beliau? Dia menjawab; Bukan, demi Allah, sesungguhnya seorang istri bisa saja dia setiap saat bersama suaminya. Tapi kemudian bisa saja ditalaknya hingga akhirnya dia kembali kepada bapaknya dan kaumnya. Yang dimaksud dengan ahlu bait beliau adalah, keturunan beliau yang diharamkan bagi mereka untuk menerima zakat.' (HR. Muslim No.4425)
Allah berfirman :
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ
Artinya : "Adakah mereka merasa iri hati terhadap orang-orang yang telah diberi karunia (fadhel) oleh Allah.". (QS. An-Nisa (4) : 54)
Itulah keutamaan dan keistimewaan yang Allah berikan kepada keturunan Siti Fathimah ra.
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَ اللهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Artinya : "Demikianlah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya dan Allah mempunyai karunia (fadhel) yang besar.". (QS. Al-Jumuah (62) : 4)
Wallahu a'lam bishawab..
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Dalam hal ini Rasulullah saw pernah bersabda:
كُلُّ سَبَبٍ وَنَسَبٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَنْقَطِعُ , إلَّا سَبَبِي وَنَسَبِي
Artinya : Semua sebab dan nasab putus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku.”. (HR. Ath-Thabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَشُجَاعُ بْنُ مَخْلَدٍ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُلَيَّةَ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنِي أَبُو حَيَّانَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ حَيَّانَ قَالَ انْطَلَقْتُ أَنَا وَحُصَيْنُ بْنُ سَبْرَةَ وَعُمَرُ بْنُ مُسْلِمٍ إِلَى زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ فَلَمَّا جَلَسْنَا إِلَيْهِ قَالَ لَهُ حُصَيْنٌ لَقَدْ لَقِيتَ يَا زَيْدُ خَيْرًا كَثِيرًا رَأَيْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَمِعْتَ حَدِيثَهُ وَغَزَوْتَ مَعَهُ وَصَلَّيْتَ خَلْفَهُ لَقَدْ لَقِيتَ يَا زَيْدُ خَيْرًا كَثِيرًا حَدِّثْنَا يَا زَيْدُ مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي وَاللَّهِ لَقَدْ كَبِرَتْ سِنِّي وَقَدُمَ عَهْدِي وَنَسِيتُ بَعْضَ الَّذِي كُنْتُ أَعِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا حَدَّثْتُكُمْ فَاقْبَلُوا وَمَا لَا فَلَا تُكَلِّفُونِيهِ ثُمَّ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فِينَا خَطِيبًا بِمَاءٍ يُدْعَى خُمًّا بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَوَعَظَ وَذَكَّرَ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَلَا أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي فَقَالَ لَهُ حُصَيْنٌ وَمَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ يَا زَيْدُ أَلَيْسَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ قَالَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ وَلَكِنْ أَهْلُ بَيْتِهِ مَنْ حُرِمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ قَالَ وَمَنْ هُمْ قَالَ هُمْ آلُ عَلِيٍّ وَآلُ عَقِيلٍ وَآلُ جَعْفَرٍ وَآلُ عَبَّاسٍ قَالَ كُلُّ هَؤُلَاءِ حُرِمَ الصَّدَقَةَ قَالَ نَعَمْ و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ حَدَّثَنَا حَسَّانُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ مَسْرُوقٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ حَيَّانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِهِ بِمَعْنَى حَدِيثِ زُهَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي حَيَّانَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيثِ إِسْمَعِيلَ وَزَادَ فِي حَدِيثِ جَرِيرٍ كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ مَنْ اسْتَمْسَكَ بِهِ وَأَخَذَ بِهِ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ أَخْطَأَهُ ضَلَّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ حَدَّثَنَا حَسَّانُ يَعْنِي ابْنَ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَعِيدٍ وَهُوَ ابْنُ مَسْرُوقٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ حَيَّانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ دَخَلْنَا عَلَيْهِ فَقُلْنَا لَهُ لَقَدْ رَأَيْتَ خَيْرًا لَقَدْ صَاحَبْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَلَّيْتَ خَلْفَهُ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِ حَدِيثِ أَبِي حَيَّانَ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ أَلَا وَإِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَحَدُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ حَبْلُ اللَّهِ مَنْ اتَّبَعَهُ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ تَرَكَهُ كَانَ عَلَى ضَلَالَةٍ وَفِيهِ فَقُلْنَا مَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ نِسَاؤُهُ قَالَ لَا وَايْمُ اللَّهِ إِنَّ الْمَرْأَةَ تَكُونُ مَعَ الرَّجُلِ الْعَصْرَ مِنْ الدَّهْرِ ثُمَّ يُطَلِّقُهَا فَتَرْجِعُ إِلَى أَبِيهَا وَقَوْمِهَا أَهْلُ بَيْتِهِ أَصْلُهُ وَعَصَبَتُهُ الَّذِينَ حُرِمُوا الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Syuja' bin Makhlad seluruhnya dari Ibnu 'Ulayyah, Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim; Telah menceritakan kepadaku Abu Hayyan; Telah menceritakan kepadaku Yazid bin Hayyan dia berkata; "Pada suatu hari saya pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam. Hai Zaid, kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kamu pernah melihat Rasulullah. Kamu pernah mendengar sabda beliau. Kamu pernah bertempur menyertai beliau. Dan kamu pun pernah shalat jama'ah bersama beliau. Sungguh kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. OIeh karena itu hai Zaid. sampaikanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Zaid bin Arqam berkata; Hai kemenakanku, demi Allah sesungguhnya aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa sebagian dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu, apa yang bisa aku sampaikan, maka terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan. maka janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya." Kemudian Zaid bin Arqam meneruskan perkataannya. Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berpidato di suatu tempat air yang di sebut Khumm, yang terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan serta berkata; Ketahuilah hai saudara-saudara, bahwasanya aku adalah manusia biasa seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku, malaikat pencabut nyawa, akan datang kepadaku dan aku pun siap menyambutnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dua hal yang berat kepada kalian, yaitu: Pertama, Al-Qur 'an yang berisi petunjuk dan cahaya. Oleh karena itu, laksanakanlah isi Al Qur'an dan peganglah. Sepertinya Rasulullah sangat mendorong dan menghimbau pengamalan Al Qur'an. Kedua, keluargaku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku. Kuingatkan kamu akan Allah mengenai Ahli Baitku!." Husain bertanya kepada Zaid bin Arqarn; "Hai Zaid, sebenarnya siapakah ahlul bait (keluarga) Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau itu adalah ahlul bait (keluarga) nya?" Zaid bin Arqam berkata; "Istri-istri beliau adalah ahlul baitnya. tapi ahlul bait beliau yang dimaksud adalah orang yang diharamkan untuk menerima zakat sepeninggalan beliau." Husain bertanya; "Siapakah mereka itu?" Zaid bin Arqam menjawab; "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil. keluarga Ja'far, dan keluarga Abbas." Husain bertanya; "Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima zakat?" Zaid bin Arqam menjawab."Ya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id bin Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, (lalu dia menyebutkan Haditsnya yang semakna dengan Hadits Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Fudhail; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir keduanya dari Abu Hayyan melalui jalur ini sebagaimana Hadits Ismail dan di dalam Hadits Jarir ada tambahan; 'Yaitu Kitabullah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Barang siapa yang berpegang teguh dengannya dan mengambil pelajaran dari dalamnya maka dia akan berada di atas petunjuk. Dan barang siapa yang menganggapnya salah, maka dia akan tersesat. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id yaitu Ibnu Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dia berkata; Kami menemui Zaid bin Arqam, lalu kami katakan kepadanya; 'Sungguh kamu telah memiliki banyak kebaikan. Kamu telah bertemu dengan Rasulullah, shalat di belakang beliau…dan seterusnya sebagaimana Hadits Abu Hayyan. Hanya saja dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketahuilah sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian dua perkara yang sangat besar. Salah satunya adalah Al Qur'an, barang siapa yang mengikuti petunjuknya maka dia akan mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang meninggalkannya maka dia akan tersesat.' Juga di dalamnya disebutkan perkataan; Lalu kami bertanya; siapakah ahlu baitnya, bukankah istri-istri beliau? Dia menjawab; Bukan, demi Allah, sesungguhnya seorang istri bisa saja dia setiap saat bersama suaminya. Tapi kemudian bisa saja ditalaknya hingga akhirnya dia kembali kepada bapaknya dan kaumnya. Yang dimaksud dengan ahlu bait beliau adalah, keturunan beliau yang diharamkan bagi mereka untuk menerima zakat.' (HR. Muslim No.4425)
Allah berfirman :
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ
Artinya : "Adakah mereka merasa iri hati terhadap orang-orang yang telah diberi karunia (fadhel) oleh Allah.". (QS. An-Nisa (4) : 54)
Itulah keutamaan dan keistimewaan yang Allah berikan kepada keturunan Siti Fathimah ra.
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَ اللهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Artinya : "Demikianlah karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya dan Allah mempunyai karunia (fadhel) yang besar.". (QS. Al-Jumuah (62) : 4)
Wallahu a'lam bishawab..
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram : @shulfialaydrus
Twitter : @shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram : @shulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/habibshulfialaydrus
Pin BBM : 5D0EB4FD
Pin BBM Channel Majelis Ta’lim Nuurus
Sa’aadah : C003BF865
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar
Al ‘Aydrus
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau
https://www.facebook.com/gsayyiroups/160814570679672/
Donasi atau infak atau
sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al
‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Komentar
Posting Komentar