Shalat Tasbih.
Shalat Tasbih adalah shalat untuk
mensucikan Allah dari segala sekutunya agar menambah kuat iman kita dan
terhindar dari perbuatan syirik. Tidak mempunyai waktu tertentu, asal tidak dilakukan
pada waktu yang dilarang, jumlah rakaatnya empat. Jika dilakukan pada siang
hari empat rakaat dengan sekali salam dan jika dilakukan pada malam hari maka
empat rakaat dengan dua kali salam (setiap dua rakaat dua kali salam).
Tata Cara Shalat Tasbih:.
Secara umum, shalat tasbih sama dengan
tata cara shalat yang lain, hanya saja ada tambahan bacaan tasbih yaitu:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhaanallaahi walhamdulillaahi wa laa
ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Lafadz ini diucapkan sebanyak 75 kali
pada tiap raka’at dengan perincian sebagai berikut..
1. Sesudah membaca Al-Fatihah dan surah
sebelum ruku sebanyak 15 kali,
2. Ketika ruku’ sesudah membaca do’a
ruku’ dibaca lagi sebanyak 10 kali,
3. Ketika bangun dari ruku’ sesudah
bacaan i’tidal dibaca 10 kali,
4. Ketika sujud pertama sesudah membaca
do’a sujud dibaca 10 kali,
5. Ketika duduk diantara dua sujud
sesudah membaca bacaan antara dua sujud dibaca 10 kali,
6. Ketika sujud yang kedua sesudah
membaca do’a sujud dibaca lagi sebanyak 10 kali,
7. Ketika bangun dari sujud yang kedua
sebelum bangkit (duduk istirahat) dibaca lagi sebanyak 10 kali.
Demikianlah rinciannya, bahwa shalat
Tasbih dilakukan sebanyak 4 raka’at dengan sekali tasyahud, yaitu pada raka’at
yang keempat lalu salam. Bisa juga dilakukan dengan cara dua raka’at-dua
raka’at, di mana setiap dua raka’at membaca tasyahud kemudian salam. Wallâhu
A’lam.
Lafaz niat empat rakaat:
اُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ اَرْبَعَ
رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَي. اَللهُ أَكْبَرْ
USHOLLII SUNNATAT TASBIIHI ARBA’A RAKA’AATIN
LILLAAHI TA’AALA, ALLAHU AKBAR.
Arinya : “Sengaja aku shalat sunnat
tasbih empat rakaat karena Allah Ta’ala”.
Lafaz niat dua rakaat:
اُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ
رَكَعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَي. اَللهُ أَكْبَرْ
USHOLLII SUNNATAT TASBIIHI RAK’ATAINI
LILLAAHI TA’AAL, ALLAHU AKBAR.
Artinya : “Sengaja aku shalat sunnat
tasbih dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Dalil dan manfaat dari shalat Tasbih:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ
النَّيْسَابُورِيُّ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ حَدَّثَنَا
الْحَكَمُ بْنُ أَبَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ
الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أُعْطِيكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا
أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ
غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ
وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ
تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ
وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ
قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا
وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا
عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ
تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ
فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ
خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ
إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ
لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ
شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ
تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُفْيَانَ
الْأُبُلِّيُّ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ أَبُو حَبِيبٍ حَدَّثَنَا
مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مَالِكٍ عَنْ أَبِي
الْجَوْزَاءِ قَالَ حَدَّثَنِي رَجُلٌ كَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ يَرَوْنَ أَنَّهُ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ائْتِنِي غَدًا أَحْبُوكَ وَأُثِيبُكَ وَأُعْطِيكَ حَتَّى ظَنَنْتُ
أَنَّهُ يُعْطِينِي عَطِيَّةً قَالَ إِذَا زَالَ النَّهَارُ فَقُمْ فَصَلِّ
أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَذَكَرَ نَحْوَهُ قَالَ ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ يَعْنِي مِنْ
السَّجْدَةِ الثَّانِيَةِ فَاسْتَوِ جَالِسًا وَلَا تَقُمْ حَتَّى تُسَبِّحَ
عَشْرًا وَتَحْمَدَ عَشْرًا وَتُكَبِّرَ عَشْرًا وَتُهَلِّلَ عَشْرًا ثُمَّ
تَصْنَعَ ذَلِكَ فِي الْأَرْبَعِ الرَّكَعَاتِ قَالَ فَإِنَّكَ لَوْ كُنْتَ
أَعْظَمَ أَهْلِ الْأَرْضِ ذَنْبًا غُفِرَ لَكَ بِذَلِكَ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ أَسْتَطِعْ
أَنْ أُصَلِّيَهَا تِلْكَ السَّاعَةَ قَالَ صَلِّهَا مِنْ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
قَالَ أَبُو دَاوُد حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ خَالُ هِلَالٍ الرَّأْيِ قَالَ أَبُو
دَاوُد رَوَاهُ الْمُسْتَمِرُّ بْنُ الرَّيَّانِ عَنْ أَبِي الْجَوْزَاءِ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو مَوْقُوفًا وَرَوَاهُ رَوْحُ بْنُ الْمُسَيَّبِ
وَجَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَالِكٍ النُّكْرِيِّ عَنْ أَبِي
الْجَوْزَاءِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَوْلُهُ وَقَالَ فِي حَدِيثِ رَوْحٍ فَقَالَ
حَدِيثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا أَبُو
تَوْبَةَ الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُهَاجِرٍ عَنْ
عُرْوَةَ بْنِ رُوَيْمٍ حَدَّثَنِي الْأَنْصَارِيُّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِجَعْفَرٍ بِهَذَا الْحَدِيثِ فَذَكَرَ نَحْوَهُمْ
قَالَ فِي السَّجْدَةِ الثَّانِيَةِ مِنْ الرَّكْعَةِ الْأُولَى كَمَا قَالَ فِي
حَدِيثِ مَهْدِيِّ بْنِ مَيْمُونٍ
Telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Bisyr bin Hakam An Naisabury telah menceritakan kepada kami
Musa bin Abdul Aziz telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Aban dari
Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada Abbas bin Abdul Mutthalib: "Wahai Abbas, wahai pamanku, sukakah
paman, aku beri, aku karuniai, aku beri hadiah istimewa, aku ajari sepuluh
macam kebaikan yang dapat menghapus sepuluh macam dosa? Jika paman mengerjakan
ha itu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa paman, baik yang awal dan yang
akhir, baik yang telah lalu atau yang akan datang, yang di sengaja ataupun
tidak, yang kecil maupun yang besar, yang samar-samar maupun yang
terang-terangan. Sepuluh macam kebaikan itu ialah; "Paman mengerjakan
shalat empat raka'at, dan setiap raka'at membaca AL Fatihah dan surat, apabila
selesai membaca itu, dalam raka'at pertama dan masih berdiri, bacalah;
"Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar (Maha
suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada ilah selain Allah dan Allah Maha
besar) " sebanyak lima belas kali, lalu ruku', dan dalam ruku' membaca bacaan
seperti itu sebanyak sepuluh kali, kemudian mengangkat kepala dari ruku'
(i'tidal) juga membaca seperti itu sebanyak sepuluh kali, lalu sujud juga
membaca sepuluh kali, setelah itu mengangkat kepala dari sujud (duduk di antara
dua sujud) juga membaca sepuluh kali, lalu sujud juga membaca sepuluh kali,
kemudian mengangkat kepala dan membaca sepuluh kali, Salim bin Abul Ja'd
jumlahnya ada tujuh puluh lama kali dalam setiap raka'at, paman dapat
melakukannya dalam empat raka'at. jika paman sanggup mengerjakannya sekali
dalam sehari, kerjakanlah. Jika tidak mampu, kerjakanlah setiap jum'at, jika
tidak mampu, kerjakanlah setiap bulan, jika tidak mampu, kerjakanlah setiap
tahun sekali. Dan jika masih tidak mampu, kerjakanlah sekali dalam seumur
hidup." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sufyan Al Ubuli telah
menceritakan kepada kami Habban bin Hilal Abu Habib telah menceritakan kepada
kami Mahdi bin Maimun telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Malik dari Abu
Jauza` dia berkata; telah menceritakan kepada kami seseorang laki-laki yang
pernah bersahabat dengannya, menurut mereka, dia adalah Abdullah bin 'Amru dia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Datanglah
kepadaku besok hari, aku akan memberimu suatu pemberian." Hingga aku mengira
beliau benar-benar akan memberiku suatu pemberian. Beliau bersabda:
"Apabila siang agak reda, maka berdirilah untuk menunaikan shalat empat
raka'at…" kemudian dia menyebutkan hadits seperti di atas. Beliau lalu
bersabda: "Kemudian kamu mengangkat kepalamu -yaitu dari sujud kedua-
sehingga kamu benar-benar duduk, dan janganlah berdiri hingga membaca tasbih,
tahmid, takbir dan tahlil masing-masing sepuluh kali, lalu kamu melakukan hal
itu di empat raka'at." Beliau melanjutkan; "Seandainya kamu orang yang
paling besar dosanya di antara penduduk bumi, maka dosa-dosamu akan di ampuni
dengan melakukan hal itu (shalat tasbih)." Aku bertanya; "Jika aku
tidak mampu melaksanakan shalat tasbih pada waktu itu?" beliau menjawab:
"Kerjakanlah di malam hari atau siang hari." Abu Daud berkata;
"Habban bin Daud adalah pamannya Hilal Ar Ra'yi. Abu Daud berkata;
"Hadits ini di riwayawatkan pula oleh Al Mustamir Ar Rayyan dari Abu Al
Jauza` dari Abdullah bin 'Amru secara mauquf. Dan di riwayatkan pula oleh Rauh
bin Al Musayyab dan Ja'far bin Sulaiman dari 'Amru bin Malik An Nukri dari Abu
Al Jauza` dari Ibnu Abbas. Sedangkan perkataannya mengenai hadits Rauh, dia
berkata; yaitu hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Telah
menceritakan kepada kami Abu Taubah Ar Rabi' bin Nafi' telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Muhajir dari 'Urwah bin Ruwaim telah menceritakan
kepadaku Al Anshari bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada Ja'far…" dengan hadits ini, lalu dia menyebutkan seperti hadits
mereka, katanya; "……dalam sujud kedua pada raka'at pertama."
Sebagaimana dia berkata dalam hadits Mahdi bin Maimun." (HR. Abudaud
No.1105)
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَبُو عِيسَى
الْمَسْرُوقِيُّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عُبَيْدَةَ
حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ مَوْلَى أَبِي بَكْرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
حَزْمٍ عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لِلْعَبَّاسِ يَا عَمِّ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَنْفَعُكَ أَلَا
أَصِلُكَ قَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَصَلِّ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ
تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَةٍ فَإِذَا انْقَضَتْ
الْقِرَاءَةُ فَقُلْ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً قَبْلَ أَنْ تَرْكَعَ ثُمَّ
ارْكَعْ فَقُلْهَا عَشْرًا ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ فَقُلْهَا عَشْرًا ثُمَّ
اسْجُدْ فَقُلْهَا عَشْرًا ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَك فَقُلْهَا عَشْرًا ثُمَّ اسْجُدْ
فَقُلْهَا عَشْرًا ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ فَقُلْهَا عَشْرًا قَبْلَ أَنْ تَقُومَ
فَتِلْكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ وَهِيَ ثَلَاثُ مِائَةٍ فِي
أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فَلَوْ كَانَتْ ذُنُوبُكَ مِثْلَ رَمْلِ عَالِجٍ غَفَرَهَا
اللَّهُ لَكَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ يَقُولُهَا فِي
يَوْمٍ قَالَ قُلْهَا فِي جُمُعَةٍ فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقُلْهَا فِي شَهْرٍ
حَتَّى قَالَ فَقُلْهَا فِي سَنَةٍ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin
'Abdurrahman Abu Isa Al Masruqi berkata, telah menceritakan kepada kami Zaid Al
Hubab berkata, telah menceritakan kepada kami Musa bin Ubaidah berkata, telah
menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id -mantan budak Abu Bakr bin Amru bin
Hazm- dari Abu Rafi' ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepada Abbas: "Wahai paman, maukah jika aku memberimu hadiah, maukah
jika aku memberikan manfaat kepadamu, maukah jika aku menyambung silaturahmi
kepadamu?" ia menjawab, "Tentu, ya Rasulullah. " Beliau
bersabda: "Shalatlah empat raka'at, di setiap raka'at engkau membaca
Fatihatul kitab (surat Al Fatihah) dan satu surat. Apabila selesai membaca,
maka ucapkanlah; "SUBHAANALLAHU WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAAHA ILLA ALLAHU
WALLAHU AKBAR (Maha Suci Allah dan Segala Puji bagi Allah, tidak ada Tuhan Yang
berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar) sebanyak lima belas kali
sebelum rukuk. Kemudian rukuk dan ucapkanlah bacaan itu lagi sepuluh kali.
Kemudian angkatlah kepalamu dan ucapkanlah lagi sepuluh kali, kemudian sujud
dan ucapkanlah lagi sepuluh kali, kemudian angkatlah kepalamu dan ucapkanlah
lagi sepuluh kali, kemudian sujud dan ucapkanlah lagi sepuluh kali, kemudian
angkatlah kepalamu dan ucapkanlah lagi sepuluh kali sebelum engkau bangun.
Semua itu genap berjumlah tujuh puluh lima dalam setiap raka'at, dan berjumlah
tiga ratus dalam empat raka'at. Sekiranya dosa-dosamu seperti pasir yang
menggunung, Allah akan mengampuninya. " Abbas berkata, "Wahai
Rasulullah, bagaimana dengan orang yang tidak mampu mengucapkan itu dalam
sehari?" Beliau bersabda: "Lakukanlah sekali dalam seminggu, jika
tidak mampu maka lakukanlah sekali dalam sebulan, " hingga beliau
bersabda: "Maka Lakukanlah sekali dalam setahun. " (HR. Ibnumajah
No.1376)
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرِ بْنِ الْحَكَمِ النَّيْسَابُورِيُّ حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ أَبَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا
أُعْطِيكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ لَكَ عَشْرَ خِصَالٍ
إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
وَقَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ وَخَطَأَهُ وَعَمْدَهُ وَصَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ وَسِرَّهُ
وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرُ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي
كُلِّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَةٍ فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ
الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ قُلْتَ وَأَنْتَ قَائِمٌ سُبْحَانَ اللَّهِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ
عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُ وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ
تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا
فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ
فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ
رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسَةٌ وَسَبْعُونَ فِي
كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ
تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَفِي
كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ
لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً
Telah menceritakan kepada kami
'Abdurrahman bin Bisyr bin Al Hakam berkata, telah menceritakan kepada kami
Musa bin Abdul Aziz berkata, telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Aban
berkata, telah menceritakan kepada kami Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abbas bin Abdul
Muththalib: "Wahai Abbas, wahai paman, maukah jika aku menganugerahimu,
maukah jika aku memberimu hadiah dan maukah jika aku berbuat untukmu sepuluh
perbuatan terpuji? Jika kamu melakukannya, Allah akan mengampuni dosa-dosamu
baik yang pertama atau yang terakhir, yang telah lalu atau yang baru, yang
salah atau yang sengaja, yang kecil atau yang besar, yang tersembunyi atau yang
nampak. Sepuluh hal itu adalah; engkau laksanakan shalat empat raka'at, pada
setiap raka'atnya engkau baca Fatihatul kitab (surat al Fatihah) dan satu
surat. Jika engkau selesai dari membaca di raka'at pertama, maka ucapkan dalam
keadaan berdiri; "SUBHAANALLAHU WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAAHA ILLA ALLAHU
WALLAHU AKBAR (Maha Suci Allah dan Segala Puji bagi Allah, tidak ada Tuhan Yang
berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar) sebanyak lima belas kali.
Kemudian engkau rukuk dan engkau baca sepuluh kali dalam kondisi seperti itu,
lalu angkat kepalamu dari rukuk dan engkau ucapkan sebanyak sepuluh kali,
kemudian engkau sujud dan engkau ucapkan sebanyak sepuluh kali ketika sujud.
Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud dan engkau ucapkan sebanyak sepuluh
kali. Kemudian engkau sujud dan engkau ucapkan sepuluh kali. Kemudian engkau
angkat kepalamu dari sujud dan engkau ucapkan sepuluh kali. Maka semua itu
berjumlah tujuh puluh lima dalam satu raka'at, dan lakukanlah hal itu di empat
raka'at, jika engkau mampu melakukan shalat seperti itu sekali dalam setiap harinya
maka lakukanlah. Jika tidak mampu maka lakukanlah sekali dalam tiap jum'atnya.
Jika tidak mampu melakukannya maka lakukanlah sebulan sekali, jika tidak mampu
melakukannya maka lakukanlah sekali seumur hidup. " (HR. Ibnumajah
No.1377)
Para Ulama yang Menshahihkan Hadits
Shalat Tasbih.
1. Abu Dâud As-Sijistâny. Beliau berkata,
“Tidak ada, dalam masalah shalat Tasbih, hadits yang lebih shahih dari hadits
ini.”
2. Ad-Dâraquthny. Beliau berkata, “Hadits
yang paling shahih dalam masalah keutamaan Al-Qur`ân adalah (hadits tentang
keutamaan) Qul Huwa Allâhu Ahad, dan yang paling shahih dalam masalah keutamaan
shalat adalah hadits tentang shalat Tasbih.”
3. Al-Âjurry.
4. Ibnu Mandah.
5. Al-Baihaqy.
6. Ibnu As-Sakan.
7. Abu Sa’ad As-Sam’âny.
8. Abu Musa Al-Madiny.
9. Abu Al-Hasan bin Al-Mufadhdhal
Al-Maqdasy.
10. Abu Muhammad ‘Abdurrahim Al-Mishry.
11. Al-Mundziry dalam At-Targhib Wa
At-Tarhib dan Mukhtashar Sunan Abu Dâud .
12. Ibnush Shalâh. Beliau berkata,
“Shalat Tasbih adalah sunnah, bukan bid’ah. Hadits-haditsnya dipakai beramal
dengannya.”
13. An-Nawawy dalam At-Tahdzîb Al - Asma`
Wa Al-Lughât .
14. Abu Manshur Ad Dailamy dalam Musnad
Al-Firdaus .
15. Shalâhuddin Al-‘Alâi. Beliau berkata,
“Hadits shalat Tasbih shahih atau hasan, dan harus (tidak boleh dha’if).”
16. Sirajuddîn Al-Bilqîny. Beliau
berkata, “Hadits shalat tasbih shahih dan ia mempunyai jalan-jalan yang
sebagian darinya menguatkan sebagian yang lainnya, maka ia adalah sunnah dan
sepantasnya diamalkan.”
17. Az-Zarkasyi. Beliau berkata, “Hadits shalat
Tasbih adalah shahih dan bukan dha’if apalagi maudhu’ (palsu).”
18. As-Subki.
19. Az-Zubaidy dalam Ithâf As-Sâdah
Al-Muttaqîn 3/473.
20. Ibnu Nâshiruddin Ad-Dimasqy.
21. Al-Hâfidz Ibnu Hajar dalam Al-Khishâl
Al-Mukaffirah Lidzdzunûb Al-Mutaqaddimah Wal Muta`Akhkhirah , Natâijul Afkâr Fî
Amâlil Adzkâr dan Al-Ajwibah ‘Alâ Ahâdits Al-Mashâbîh .
22. As-Suyûthy.
23. Al-Laknawy.
24. As-Sindy.
25. Al-Mubârakfûry dalam Tuhfah
Al-Ahwadzy .
26. Al-‘Allamah Al-Muhaddits Ahmad Syâkir
rahimahullâh.
27. Al-‘Allamah Al-Muhaddits Nâshiruddîn
Al-Albâny rahimahullâh dalam Shahîh Abi Dâud (hadits 1173-1174), Shahîh
At-Tirmidzy , Shahîh At-Targhib (1/684-686) dan Tahqîq Al-Misykah
(1/1328-1329).
28. Al-‘Allamah Al-Muhaddits Muqbil bin
Hâdy Al-Wâdi’iy rahimahullâh dalam Ash-Shahîh Al-Musnad Mimmâ Laisa Fî
Ash-Shahihain .
Hayo kita hidupkan sunnah Nabi Muhammad
saww. dengan mengerjakan shalat sunnah tasbih, setiap hari atau seminggu sekali
atau sebulan sekali atau setahun sekali atau seumur hidup sekali.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Izin save bib
BalasHapusinsya Allah ..Ya Habib
BalasHapus